Anodontia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Gigi geraham, gigi yang pertumbuhannya paling terpengaruh oleh anodontia

Anodontia adalah suatu kelainan yang ditandai dengan tidak tumbuhnya sebagian atau seluruh gigi sejak lahir.[1][2][3] Anodontia terdiri atas anodontia total dan anodontia parsial.[1][3] Lebih lanjut, anodontia terbagi menjadi anodontia asli, pseudoanodontia, dan anodontia palsu.[1][3]

Sebab[sunting | sunting sumber]

Anodontia disebabkan oleh kelainan secara genetik yang umumnya diturunkan dari orang tua lewat gen dominan.[1][2][3] Selain itu, mutasi genetik juga dapat terjadi bila seseorang menderita displasia ektodermal, sindrom Down, sindrom Rieger, sindrom Book, sindrom Robinson, dan sindrom lainnya.[2][3] Faktor lain yang jarang terjadi namun dapat menyebabkan anodontia adalah radiasi x-ray pada bagian wajah anak-anak.[1] Radiasi sinar x-ray berpotensi merusak calon gigi atau menghentikan pertumbuhan gigi yang baru terjadi.[1]

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Penderita anodontia total dapat ditandai dengan gigi-gigi yang tidak tumbuh sama sekali sejak lahir.[1][2][3] Jika ada gigi yang berhasil tumbuh, maka termasuk anodontia parsial dan biasanya memiliki banyak ruang antar gigi serta lokasi pertumbuhan gigi yang abnormal.[2] Pada anodontia parsial, gigi yang tidak tumbuh adalah gigi geraham atau gigi seri.[1][2][3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h Rajendran, R.; Sivapathasundharam, B. . 2009 . Shafer’s Textbook of Oral Pathology, 6th Edition. Noida: Reed Elsevier India Private Limited . ISBN 978-81-312-1570-8
  2. ^ a b c d e f Laskaris, George . 2000 . Color Atlas of Oral Diseases in Children and Adolescents . New York: Georg Thieme Verlag . ISBN 0-86577-789-6
  3. ^ a b c d e f g Purkait, Swapan Kumar . 2011 . Essentials of Oral Pathology . New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers . ISBN 978-93-5025-214-7