1 Korintus 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

1 Korintus 1 (atau "I Korintus 1", disingkat "1Kor 1") adalah bagian awal surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes[3] di Efesus.[4]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 31 ayat.
  • Berisi nasehat untuk mengatasi perpecahan dalam jemaat dan perbandingan antara hikmat Allah dan hikmat manusia.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita[5]

Sostenes adalah kepala rumah ibadat (sinagoga di Korintus yang pernah diserbu dan dipukuli oleh orang-orang Yahudi pembenci orang Kristen di depan pengadilan untuk menarik perhatian gubernur Akhaya, Galio, tetapi tidak dihiraukan.[6]

Ayat 10-12

Perpecahan dalam jemaat
Di ayat 11 tertulis bahwa Paulus mendapatkan informasi dari keluarga Kloe tentang perpecahan dalam jemaat di Korintus, di mana mereka memisah-misahkan diri menurut berbagai golongan:

Dengan demikian tujuan pertama surat ini adalah untuk menangani masalah ini, di mana Paulus menulis di ayat 10:

"Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir."[7]

Perpecahan karena para pemimpin dalam jemaat mulai berkembang; beberapa anggota gereja mulai lebih lekat kepada para pelayan Injil tertentu daripada dengan Injil. Paulus menyalahkan sikap ini, sambil mengingatkan mereka bahwa baik dia maupun orang lain tidak disalibkan demi mereka. Kesalahan yang sama terdapat dalam gereja masa kini. Beberapa orang percaya menjadi lebih lekat dengan seorang gembala atau penginjil daripada dengan Kristus dan Firman-Nya. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengkhianati prinsip Kristen, bahkan dapat memecah-belah jemaat. Kita harus selalu berhati-hati untuk memusatkan kasih dan kesetiaan kita kepada Allah dan Firman-Nya, bukan pada pelayan Injil atau siapapun juga.[8]

Ayat 14

Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus[9]

Krispus adalah kepala rumah ibadat di Korintus yang menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, setelah mendengarkan pemberitaan Paulus, dan memberi diri dibaptis oleh Paulus.[10] Satu setengah tahun kemudian, Sostenes, salah satu penulis surat 1 Korintus ini, dicatat saat itu menjabat sebagai kepala rumah ibadat, rupanya sebagai pengganti Krispus.[6]

Gayus disebutkan di akhir surat Paulus kepada jemaat di Roma, sebagai "yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat" di Korintus, tempat Paulus menulis suratnya itu (Roma 16:23).

Ayat 31

Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."[11]

Ayat ini dikutip dari Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen:

  • Yeremia 9:23–24: "Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
  • Mazmur 34:2 (atau 34:3): "Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita."
  • Mazmur 44:8 (atau 44:9): "Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya."

Paulus memakai kutipan ini sekali lagi dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus:

  • 2 Korintus 10:17: "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ 1 Korintus 1:1
  4. ^ 1 Korintus 16:8
  5. ^ 1 Korintus 1
  6. ^ a b Kitab Kisah Para Rasul pasal 18 yaitu Kisah Para Rasul 18:17
  7. ^ 1 Korintus 1:10
  8. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ 1 Korintus 1:14
  10. ^ Kisah Para Rasul 18:8
  11. ^ 1 Korintus 1:31

Lihat pula

Pranala luar