Umat Katolik Mangalore: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox ethnic group |group=Katolik Mangalore<br />''Kodialchein Katholik'' |image=250px |image_caption={{flatlist| * Blasius D'S...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 24 Desember 2014 04.44

Katolik Mangalore
Kodialchein Katholik
Daerah dengan populasi signifikan
Keuskupan Mangalore360,000 (360,000)[1]
Bahasa
Konkani
Agama
Kristen (Katolik Roma)
Kelompok etnik terkait
Katolik Goa, Katolik Karwari, Brahmin Goud Saraswat, Brahmin Rajapur Saraswat, Brahmin Chitrapur Saraswat, Brahmin Daivadnya, Konkan Maratha, Vaishya Vani, Indo-Arya

Katolik Mangalore (Konkani: Kodialchein Katholik) adalah sebuah komunitas etnis-agama Katolik Roman yang mengikuti Ritus Latin dari Keuskupan Mangalore (terletak di distrik Canara Selatan) di pesisir barat daya Karnataka, India.[2][3] Mereka adalah orang Konkani dan berbicara dalam bahasa Konkani.

Katolik Mangalore kontemporer utamanya adalah keturunan dari Katolik Goa yang bermigrasi ke Canara Selatan antara 1560 dan 1763

Diaspora Katolik Mangalore kebanyakan terkonsentrasi di negara-negara Arab Teluk Persia dan Anglosfer.

Identitas etnis

Orang-orang Katolik Roma dari Keuskupan Mangalore (terletak di distrik Canara Selatan) dan keturunan-keturunan mereka utamanya dikenal sebagai Katolik Mangalore.[2] Keuskupan tersebut terletak di pesisir barat daya India. Keuskupan tersebut melingkupi distrik sipil Dakshina Kannada dan Udupi di negara bagian Karnataka, dan Kasaragod di negara bagian Kerala. Wilayah tersebut secara kolektif disebut sebagai Canara Selatan pada jaman Britania Raj dan kemudian menjadi bagian dari partisi India sampai Undang-Undang Reorganisasi Negara-Negara Bagian pada 1956.[1]

Pada 1526, kapal-kapal Portugis datang ke Mangalore, dan sejumlah penduduk lokal berpindah ke agama Kristen secara perlahan. Namun, sejumlah besar penduduk Kristen tidak eksis disana sampai abad ke-16, ketika terdapat imigrasi orang-orang Kristen berskala besar dari Goa ke Canara Selatan.

Lihat pula

Kutipan

  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MD
  2. ^ a b Koṅkṇi humiṇyo 1981, p. 203: "This city (Mangalore) has a very influential proportion of Roman Catholics, numbering over a good quarter of the total population. It is the seat of the Mangalore Roman Catholic Diocese Latin Rite, and hence when we speak of the Mangalorean Catholics, we do not limit ourselves only to the roughly 60,000 Catholics within the city limits, but to a total of much over 200.000 Catholics spread over the whole diocese, which is co-terminous with the civil district of South Kanara."
  3. ^ Farias 1999, hlm. 299: "Four centuries of living in South Kanara gave these Catholics an identity of their own. Thus they are commonly known as Mangalorean Catholics."

Daftar pustaka

Referensi

Bacaan tambahan

  • Lobo, Michael (2000). The Mangalorean Catholic Community – A Professional History / Directory. Mangalore: Camelot Publishers. ISBN 978-81-87609-02-5. 
  • Prabhu, Alan Machado (1999). The captivity of 1784: Re-Appraising Causes & Conclusions. Bangalore: I.J.A. Publications. ISBN 978-81-86778-30-2. 
  • Pinto, Pius Fidelis (2004). Canaranthle Konknni Catholic (The Konkani Catholics of Canara) (dalam bahasa Konkani). Mangalore: Samanvaya Prakashan. 
  • Pinto, Pius Fidelis (1999). Desaantar Thaun Bandhadek – Karavali Karnatakantle Konkani Kristanv (From Migration to Captivity – The Konkani Christians of Canara) (dalam bahasa Konkani). Mangalore: Samanvaya Prakashan. 
  • D'Souza, A.B. (1993). Popular Christianity: A Case Study among the Catholics of Mangalore. PhD thesis. University of Delhi. .
  • D'Souza, A. L. P. (1983). History of the Catholic Community of South Kanara. Mangalore: Desco Publishers. OCLC 11536326. 
  • Pinto, Pius Fidelis (1999). Konkani Christians of Coastal Karnataka in Anglo-Mysore Relations 1761–1799. Mangalore: Samanvaya Prakashan. 
  • Prabhu, Mohan. Ancient and Pre-Modern History of the Mangalorean Catholic Community. 

Pranala luar