Masalah kejahatan (filsafat): Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 25 Februari 2024 01.43

Masalah kejahatan adalah pertanyaan tentang bagaimana mendamaikan pertentangan antara keberadaan kejahatan dan penderitaan di dunia dengan keberadaan Tuhan Yang Mahakuasa, Maha Baik, dan Maha Mengetahui.^[1]^[2]^[3] Saat ini, terdapat perbedaan definisi mengenai konsep-konsep ini. Pemaparan masalah kejahatan yang paling terkenal dilakukan oleh filsuf Yunani Epicurus, yang kemudian dipopulerkan oleh filsuf David Hume.

David Hume dalam bukunya Dialogues Concerning Natural Religion (1779) mengutip argumen Epikuros:

"Apakah Tuhan berniat mencegah kejahatan, tetapi tidak mampu? Maka Ia tidak mahakuasa. Apakah Ia mampu, tetapi tidak berniat [melakukannya]? Maka ia kejam. Apakah Ia mampu dan berniat? Kalau begitu, dari mana datangnya kejahatan?"^[4]^[5]

Lihat pula

Catatan kaki

^ Tuling, Kari H. (2020). "Part 1: Is God the Creator and Source of All Being – Including Evil?". Dalam Tuling, Kari H. Thinking about God: Jewish Views. JPS Essential Judaism Series. Lincoln and Philadelphia: University of Nebraska Press/Jewish Publication Society. hlm. 3–64. doi:10.2307/j.ctv13796z1.5. ISBN 978-0-8276-1848-0. LCCN 2019042781.
^ The Stanford Encyclopedia of Philosophy, "The Problem of Evil", Michael Tooley
^ The Internet Encyclopedia of Philosophy, "The Evidential Problem of Evil", Nick Trakakis
^ David Hume. Dialogues Concerning Natural Religion. Project Gutenberg (e-text).
^ Hospers, John. An Introduction to Philosophical Analysis. 3rd Ed. Routledge, 1990, p. 310.

Pranala luar

William Hasker's review of Peter Van Inwagen's The Problem of Evil [1] Diarsipkan 2011-06-15 di Wayback Machine..
A Rational and Biblical Approach to the Problem of Hell Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine. (A Calvinist Theodicy of Eternal Punishment)
Why Does God Permit Suffering? Diarsipkan 2010-06-12 di Wayback Machine. (A Jehovah's Witness Perspective)
Problem of Evil Blog Diarsipkan 2020-11-22 di Wayback Machine.
Gregory S. Neal: "The Nature of Evil and the Irenaean Theodicy" Grace Incarnate (1988) Diarsipkan 2010-02-07 di Wayback Machine.
Putting God on Trial — The Biblical Book of Job A Hegelian theodicy.
A debate between theist William Lane Craig and atheist Kai Neilsen regarding the problem of evil.
A selection of articles on good and evil in Judaism from Chabad.org
Apocatastasis article at Orthodoxwiki

Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[Tuling_20202-1] Tuling, Kari H. (2020). "Part 1: Is God the Creator and Source of All Being – Including Evil?". Dalam Tuling, Kari H. Thinking about God: Jewish Views. JPS Essential Judaism Series. Lincoln and Philadelphia: University of Nebraska Press/Jewish Publication Society. hlm. 3–64. doi:10.2307/j.ctv13796z1.5. ISBN 978-0-8276-1848-0. LCCN 2019042781.

[Stanford3-2] The Stanford Encyclopedia of Philosophy, "The Problem of Evil", Michael Tooley

[IepEvidential3-3] The Internet Encyclopedia of Philosophy, "The Evidential Problem of Evil", Nick Trakakis

[4] David Hume. Dialogues Concerning Natural Religion. Project Gutenberg (e-text).

[5] Hospers, John. An Introduction to Philosophical Analysis. 3rd Ed. Routledge, 1990, p. 310.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 {{inuse}}
-Dalam [[filsafat agama]] dan [[teologi]], '''masalah kejahatan''' adalah pertanyaan bagaimana kita menjelaskan kejahatan di dunia (tindakan, peristiwa, atau keadaan yang membawa penderitaan, kehilangan, kemiskinan, dan ketidakadilan) jika Tuhan atau dewa-dewi bersifat mahatahu, mahakuasa, dan maha-berbelas kasihan <ref name="Stanford">The Stanford Encyclopedia of Philosophy, "[http://plato.stanford.edu/entries/evil The Problem of Evil]", Michael Tooley</ref><ref name="IepEvidential">The Internet Encyclopedia of Philosophy, "[http://www.iep.utm.edu/e/evil-evi.htm The Evidential Problem of Evil]", Nick Trakakis</ref> Banyak filsuf mengklaim bahwa keberadaan Tuhan tidaklah cocok dengan dunia yang penuh dengan kejahatan.<ref>Coined, apparently by J. L Mackie. See his classic paper, "Evil and Omnipotence", reprinted in Adams, Marilyn McCord and [[Robert M. Adams]], eds., "The Problem of Evil" (Oxford: Oxford University Press, 1990). </ref>
+'''Masalah kejahatan''' adalah pertanyaan tentang bagaimana mendamaikan pertentangan antara keberadaan [[keburukan|kejahatan]] dan [[penderitaan]] di dunia dengan keberadaan [[Tuhan]] [[Kemahakuasaan|Yang Mahakuasa]], [[Kemahabaikan|Maha Baik]], dan [[Kemahatahuan|Maha Mengetahui]].<ref name="Tuling 20202">{{Cite book|last=Tuling|first=Kari H.|year=2020|title=Thinking about God: Jewish Views|location=[[Lincoln, Nebraska|Lincoln]] and [[Philadelphia]]|publisher=[[University of Nebraska Press]]/[[Jewish Publication Society]]|isbn=978-0-8276-1848-0|editor-last=Tuling|editor-first=Kari H.|series=JPS Essential Judaism Series|pages=3–64|chapter=Part 1: Is God the Creator and Source of All Being – Including Evil?|doi=10.2307/j.ctv13796z1.5|lccn=2019042781|chapter-url=https://books.google.com/books?id=EzfsDwAAQBAJ&pg=PA3}}</ref><ref name="Stanford3">The Stanford Encyclopedia of Philosophy, "[https://plato.stanford.edu/entries/evil The Problem of Evil]", Michael Tooley</ref><ref name="IepEvidential3">The Internet Encyclopedia of Philosophy, "[https://www.iep.utm.edu/e/evil-evi.htm The Evidential Problem of Evil]", Nick Trakakis</ref> Saat ini, terdapat perbedaan definisi mengenai konsep-konsep ini. Pemaparan masalah kejahatan yang paling terkenal dilakukan oleh filsuf Yunani [[Paradoks Epicurean|Epicurus]], yang kemudian dipopulerkan oleh filsuf [[David Hume]].
 [[David Hume]] dalam bukunya ''[[Dialogues Concerning Natural Religion]]'' (1779) mengutip argumen [[Epikuros]]: