Heuristik sosial: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrara (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Heuristik sosial adalah strategi pengambilan keputusan sederhana yang memandu perilaku dan keputusan orang dalam lingkungan sosial ketika waktu, informasi, atau sumber daya kognitif langka.<ref>{{Cite journal|last=Hertwig|first=Ralph|last2=Herzog|first2=Stefan M.|date=2009-10-01|title=Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality|url=https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|journal=Social Cognition|volume=27|issue=5|pages=661–698|do...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Hrara (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Social heuristics"
Tag: halaman dengan galat kutipan Terjemahan Konten Terjemahan Konten v2
Baris 1: Baris 1:
Heuristik sosial adalah strategi pengambilan keputusan sederhana yang memandu perilaku dan keputusan orang dalam lingkungan sosial ketika waktu, informasi, atau sumber daya kognitif langka.<ref>{{Cite journal|last=Hertwig|first=Ralph|last2=Herzog|first2=Stefan M.|date=2009-10-01|title=Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality|url=https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|journal=Social Cognition|volume=27|issue=5|pages=661–698|doi=10.1521/soco.2009.27.5.661|issn=0278-016X}}</ref>


{{Sedang ditulis}}


'''Heuristik sosial''' merupakan strategi [[pengambilan keputusan]] sederhana yang memandu perilaku dan keputusan individu dalam [[lingkungan sosial]] saat waktu, informasi, atau sumber daya kognitif yang tersedia cukup minim.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hertwig|first=Ralph|last2=Herzog|first2=Stefan M.|date=2009-10-01|title=Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality|url=https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|journal=Social Cognition|volume=27|issue=5|pages=661–698|doi=10.1521/soco.2009.27.5.661|issn=0278-016X|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615103401/https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|archive-date=2020-06-15|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Dalam kompleksitas dan ketidakpastian lingkungan sosial, individu dapat menyederhanakan proses pengambilan keputusan dengan [[Heuristika|heuristik]]. Dalam hal ini, heuristik mengacu pada pengabaian beberapa informasi atau mengandalkan aturan praktis sederhana.


Heuristik sosial mengulas fenomena yang tumpang tindih dengan yang diselidiki oleh [[psikologi sosial]] dan [[teori permainan]]. Pada persimpangan itu, heuristik sosial telah diaplikasikan dalam penelitian eksperimental guna menjelaskan kerjasama dalam permainan ekonomi. Para akademisi bidang ini berpendapat bahwa karena kerja sama umumnya menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, maka orang kemudian mengembangkan heuristik kerja sama yang diterapkan bahkan pada interaksi anonim satu kali (disebut "hipotesis heuristik sosial") dari kerja sama manusia.<ref name="Randetal2014">{{Cite journal|last=Rand|first=D. G.|last2=Peysakhovich|first2=A.|last3=Kraft-Todd|first3=G. T.|last4=Newman|first4=G. E.|last5=Wurzbacher|first5=O.|last6=Nowak|first6=M. A.|last7=Greene|first7=J. D.|year=2014|title=Social heuristics shape intuitive cooperation|journal=Nature Communications|volume=5|page=3677|bibcode=2014NatCo...5.3677R|doi=10.1038/ncomms4677|pmid=24751464}}</ref>


== Gambaran ==

=== Rasionalitas terbatas ===
Dalam proses pengambilan keputusan, pengoptimalan hampir selalu sulit dilakukan dalam implementasi apa pun, baik pada mesin maupun saraf.<ref>{{Cite journal|last=Gigerenzer|first=Gerd|date=2004|title=Striking a blow for sanity in theories of rationality|url=https://yalebooks.yale.edu/book/9780300024326/models-thought|journal=Models of a Man: Essays in Memory of Herbert A. Simon|publisher=MIT Press|volume=1|pages=389–409|archive-url=https://web.archive.org/web/20210428035637/https://yalebooks.yale.edu/book/9780300024326/models-thought|archive-date=2021-04-28|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Oleh sebab itu, diperlukan sebuah parameter atau batasan dalam proses untuk meraih hasil yang dapat diterima. Metode ini kemudian dikenal sebagai rasionalitas terbatas. Rasionalitas terbatas akan menggiring individu untuk membuat pilihan kolektif dan rasional yang mempertimbangkan “batas kemampuan manusia dalam mengkalkulasikan kurangnya pengetahuan terkait konsekuensi pilihan dan menilai berbagai tujuan akhir".<ref name="Simon1979">{{Cite journal|last=Simon|first=Herbert|date=1979|title=Rational Decision Making in Business Organizations|journal=The American Economic Review|volume=69|pages=493–513|jstor=1808698}}</ref> Pada dasarnya, rasionalitas terbatas memadukan serangkaian kriteria, yang disebut sebagai alternatif untuk pilihan. Pada awalnya, alternatif-alternatif ini seringkali tidak diberikan kepada pembuat keputusan, sehingga menyebabkan teori pencarian disertakan dalam proses ini.<ref name="Simon1979" />

=== Heuristik ===
Sebagai alternatif umum, heuristik sosial merupakan strategi sederhana dalam pengambilan keputusan di mana pembuat keputusan hanya memedulikan informasi kunci sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dengan sedikit upaya kognitif.<ref>{{Cite journal|last=Gigerenzer|first=Gerd|last2=Gaissmaier|first2=Wolfgang|date=2010-12-02|title=Heuristic Decision Making|url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-psych-120709-145346|journal=[[Annual Review of Psychology]]|volume=62|issue=1|pages=451–482|doi=10.1146/annurev-psych-120709-145346|issn=0066-4308|pmid=21126183|archive-url=https://web.archive.org/web/20210220172052/https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-psych-120709-145346|archive-date=2021-02-20|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Daniel_Kahneman_(3283955327)_(cropped).jpg|ka|jmpl| [[Psikolog]] [[Israel]] [[Daniel Kahneman]] berkontribusi besar atas pemahaman psikologi tekait landasan pengambilan keputusan.<ref name="Saker">{{Cite news|last=Shariatmadari|first=David|date=18 July 2015|title=Daniel Kahneman: 'What would I eliminate if I had a magic wand? Overconfidence'|url=https://www.theguardian.com/books/2015/jul/18/daniel-kahneman-books-interview|work=The Guardian|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414020453/https://www.theguardian.com/books/2015/jul/18/daniel-kahneman-books-interview|archive-date=14 April 2021|access-date=1 May 2021|url-status=live}}</ref>]]
[[Daniel Kahneman]] dan Shane Frederick telah memperluas pandangan bahwa heuristik merupakan proses pengambilan keputusan yang melibatkan subtitusi atribut, di mana subtitusi atribut mengacu pada peralihan "atribut target" dari hal yang pembuat keputusan coba nilai menjadi "atribut heuristik" yang lebih mudah muncul dalam pikiran.<ref>{{Citation|last=Kahneman|first=Daniel|title=Representativeness Revisited: Attribute Substitution in Intuitive Judgment|date=2002-07-08|url=http://dx.doi.org/10.1017/cbo9780511808098.004|journal=Heuristics and Biases|pages=49–81|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-79260-8|access-date=2020-11-28|last2=Frederick|first2=Shane|doi=10.1017/cbo9780511808098.004|archivedate=2021-05-07|archiveurl=https://web.archive.org/web/20210507154116/https://www.cambridge.org/core/books/heuristics-and-biases/representativeness-revisited-attribute-substitution-in-intuitive-judgment/AAB5D933A3F944CFB5CB02265D376C8F}}</ref> Shah dan Daniel M. Oppenheimer menggambarkan heuristik sebagai sebuah teknik yang membuat pengambilan keputusan menjadi mudah, dengan hanya memperhatikan detail penting dan alternatif yang tersedia.<ref>{{Cite journal|last=Shah|first=Anuj K.|last2=Oppenheimer|first2=Daniel M.|date=2008|title=Heuristics made easy: An effort-reduction framework.|url=http://dx.doi.org/10.1037/0033-2909.134.2.207|journal=Psychological Bulletin|volume=134|issue=2|pages=207–222|doi=10.1037/0033-2909.134.2.207|issn=1939-1455|pmid=18298269|archive-url=https://web.archive.org/web/20210501184338/https://doi.apa.org/doiLanding?doi=10.1037%2F0033-2909.134.2.207|archive-date=2021-05-01|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Gerd Gigerenzer dan koleganya mengkonseptualisasikan heuristik sebagai teknik yang "cepat dan sederhana". Mereka berpendapat bahwa heuristik dapat menyederhanakan kalkulasi kompleks dalam pengambilan keputusan dan bersifat adaptif terhadap baik pada penalaran maupun inferensi individu.<ref>{{Cite book|last=Gigerenzer|first=Gerd|last2=Todd|first2=Peter M|last3=ABC Research Group|date=1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/47009468|title=Simple heuristics that make us smart|location=New York|publisher=Oxford University Press|isbn=0-585-35863-X|oclc=47009468|access-date=2021-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20210501184320/https://www.worldcat.org/title/simple-heuristics-that-make-us-smart/oclc/47009468|archive-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Dalam hal ini, heuristik dipandang bersifat ekologis rasional yang berarti bahwa keberhasilan heuristik tergantung pada kesesuaian praktik dan tuntutan lingkungan yang ada. Para peneliti berpendapat bahwa heuristik bisa jadi sama atau bahkan lebih akurat bila dibandingkan dengan strategi yang lebih kompleks seperti regresi berganda.<ref>{{Cite book|last=Czerlinkski|first=Jean|last2=Gigerenzer|first2=Gerd|last3=Goldstein|first3=Daniel G.|year=1999|title=Simple Heuristics That Make Us Smart|publisher=Oxford University Press|isbn=0195143817|chapter=How Good Are Simple Heuristics?}}</ref>

=== Heuristik sosial ===
Heuristik sosial meliputi heuristik yang menggunakan informasi sosial, beroperasi dalam konteks sosial, atau kedua-duanya.<ref name="Hertwig&Hoffrage20132">{{Cite book|last=Hertwig|first=R.|last2=Hoffrage|first2=U.|year=2012|title=Simple Heuristics in a Social World|isbn=9780195388435|chapter=Simple Heuristics: The Foundations of Adaptive Social Behavior|doi=10.1093/acprof:oso/9780195388435.003.0001|hdl=11858/00-001M-0000-0024-EBE7-B}}</ref> Informasi sosial mengacu pada informasi tentang perilaku entitas sosial atau sifat sistem sosial. Sedangkan, informasi non sosial mengacu pada informasi tentang sesuatu yang bersifat fisik. Individu dapat menggunakan heuristik sosial dalam konteks "permainan melawan alam" dan "permainan sosial". Dalam permainan melawan alam, individu berupaya meramalkan kejadian alam (misal: cuaca) atau bersaing dengan kekuatan alam lainnya untuk mencapai sesuatu. Sementara itu, permainan sosial mengacu pada situasi di mana individu melibatkan makhluk sosial lainnya dalam pengambilan keputusan. Dalam permainan sosial, tindakan yang paling adaptif juga tergantung pada keputusan dan perilaku aktor lain. Misalnya, heuristik "''follow-the-mayority'' " menggunakan informasi sosial sebagai input, tetapi tidak harus diterapkan dalam konteks sosial. Sedangkan, heuristik ekuitas menggunakan informasi non sosial, tetapi dapat diterapkan dalam konteks sosial, seperti alokasi sumber daya orang tua kepada keturunannya.<ref name="Hertwig&Hoffrage20132" />

Dalam psikologi sosial, beberapa peneliti menilai bahwa heuristik terkait erat dengan [[bias kognitif]].<ref name="Krueger&Funder2004">{{Cite journal|last=Krueger|first=J. I.|last2=Funder|first2=D. C.|year=2004|title=Towards a balanced social psychology: Causes, consequences, and cures for the problem-seeking approach to social behavior and cognition|url=https://pdfs.semanticscholar.org/a228/997ffba89231d4425cbbc234e60f8f19ad5e.pdf|journal=Behavioral and Brain Sciences|volume=27|issue=3|pages=313–27|doi=10.1017/S0140525X04000081|pmid=15736870|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227032232/https://pdfs.semanticscholar.org/a228/997ffba89231d4425cbbc234e60f8f19ad5e.pdf|archive-date=2020-02-27|url-status=dead}}</ref> Sementara yang lainnya berpendapat bahwa bias ini dihasilkan dari penerapan heuristik sosial yang tergantung pada struktur lingkungan tempat operasinya.<ref name="PachurHertwig&Rieskamp2013">{{Cite journal|last=Pachur|first=T.|last2=Hertwig|first2=R.|last3=Rieskamp|first3=J. R.|year=2013|title=Intuitive judgments of social statistics: How exhaustive does sampling need to be?|journal=Journal of Experimental Social Psychology|volume=49|issue=6|pages=1059–1077|doi=10.1016/j.jesp.2013.07.004}}</ref> Para peneliti terakhir mengemukakan bahwa penelitian heusitik berhubungan erat dengan rasionalitas sosial, yakni bidang penelitian yang mengaplikasikan ide rasionalitas terbatas dengan heuristik ke dalam [[lingkungan sosial]]. Atas gagasan ini, heuristik sosial dapat dipandang sebagai rasional ekologis.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hertwig|first=Ralph|last2=Herzog|first2=Stefan M.|date=2009-10-01|title=Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality|url=https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|journal=Social Cognition|volume=27|issue=5|pages=661–698|doi=10.1521/soco.2009.27.5.661|issn=0278-016X|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615103401/https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|archive-date=2020-06-15|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Dalam konteks evolusi, penelitian yang menggunakan model simulasi evolusioner telah menemukan kaitan antara evolusi heuristik sosial dan kerjasama ketika hasil interaksi sosialnya tidak menentu.<ref>{{Cite journal|last=van den Berg|first=Pieter|last2=Wenseleers|first2=Tom|date=2018-05-31|title=Uncertainty about social interactions leads to the evolution of social heuristics|url=|journal=Nature Communications|language=en|volume=9|issue=1|pages=2151|bibcode=2018NatCo...9.2151V|doi=10.1038/s41467-018-04493-1|issn=2041-1723|pmc=5981325|pmid=29855472}}</ref>

== Contoh ==
Contoh heuristik sosial meliputi: <ref name=":0">{{Cite journal|last=Hertwig|first=Ralph|last2=Herzog|first2=Stefan M.|date=2009-10-01|title=Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality|url=https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|journal=Social Cognition|volume=27|issue=5|pages=661–698|doi=10.1521/soco.2009.27.5.661|issn=0278-016X|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615103401/https://guilfordjournals.com/doi/10.1521/soco.2009.27.5.661|archive-date=2020-06-15|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> <ref name="Hertwig&Hoffrage20132">{{Cite book|last=Hertwig|first=R.|last2=Hoffrage|first2=U.|year=2012|title=Simple Heuristics in a Social World|isbn=9780195388435|chapter=Simple Heuristics: The Foundations of Adaptive Social Behavior|doi=10.1093/acprof:oso/9780195388435.003.0001|hdl=11858/00-001M-0000-0024-EBE7-B}}</ref>

* '''Heuristik tiru mayoritas''' ([[Bahasa Inggris|Inggirs]]: ''imitate-the-majority''), atau disebut juga ''"follow-the -majority heuristic".'' Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan meniru perilaku mayoritas orang lain dalam kelompok.<ref name="boyd&rich20052">{{Cite book|last=Boyd|first=Robert|last2=Richerson|first2=Peter J.|date=2005|title=The origin and evolution of cultures|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn=1-4237-5685-1|oclc=64590314}}</ref> Misalnya, dalam menentukan restoran mana yang akan dipilih, orang cenderung memilih restoran yang antriannya lebih panjang.<ref name="raz&ert2008">Raz, O., & Ert, E. (2008). ""Size Counts": the Effect of Queue Length on Choice Between Similar Restaurants." ''NA - Advances in Consumer Research Volume 35'' MN : Association for Consumer Research</ref>
* '''Heuristik tiru yang berhasil''' ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''imitate-the-successful heuristic''), juga disebut heuristik tindak-terbaik. Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan meniru perilaku orang yang paling sukses dalam kelompoknya.<ref name="boyd&rich20052" />
* '''Heuristik ekuitas''', atau disebut juga heuristik 1/N. Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan mendistribusikan sumber daya secara merata di antara opsi yang tersedia. Heuristik ini sukses diterapkan di pasar saham dan diterapkan untuk pengambilan keputusan terkait alokasi merata sumber daya (waktu dan usaha) orang tua kepada anak-anaknya.<ref name="HertwigDS2002">{{Cite journal|last=Hertwig|first=R.|last2=Davis|first2=J. N.|last3=Sulloway|first3=F. J.|year=2002|title=Parental investment: How an equity motive can produce inequality|journal=Psychological Bulletin|volume=128|issue=5|pages=728–745|doi=10.1037/0033-2909.128.5.728|pmid=12206192}}</ref>
* '''Heuristik lingkaran sosial'''. Heuristik ini digunakan untuk menentukan pilihan terbaik dari dua alternatif yang tersedia. Dalam heutristik ini, seorang pembuat keputusan akan mencari melalui lingkaran sosialnya menurut kedekatan personal (diri, keluarga, teman, dan kenalan), bersegera menghentikan pencarian setelah jumlah contoh dari satu alternatif dalam lingkaran melebihi dari lainnya, dan kemudian memilih alternatif dengan nilai yang paling tinggi.<ref name="PachurHertwig&Rieskamp2013">{{Cite journal|last=Pachur|first=T.|last2=Hertwig|first2=R.|last3=Rieskamp|first3=J. R.|year=2013|title=Intuitive judgments of social statistics: How exhaustive does sampling need to be?|journal=Journal of Experimental Social Psychology|volume=49|issue=6|pages=1059–1077|doi=10.1016/j.jesp.2013.07.004}}</ref> Misalnya, seseorang menentukan popularitas olahraga satu terhadap yang lainnya, dengan cara menghitung berapa banyak anggota di setiap lingkaran yang memainkan tiap-tiap olahraga tersebut.<ref name="PachurHertwig&Rieskamp2013" />
* '''Heuristik ''tit-for-tat'''''. Dalam memutuskan apakah akan bekerja sama atau membelot, seorang pembuat keputusan akan bekerja sama di babak pertama dan di babak berikutnya, ia membalas tindakan rekannya sesuai dengan apa yang rekannya lakukan di babak sebelumnya.<ref name="Axelrod1984">{{Cite book|last=Axelrod|first=Robert M.|year=1984|url=https://archive.org/details/evolutionofcoope1984axel|title=The Evolution of Cooperation|isbn=978-0465021222|author-link=Robert Axelrod|url-access=registration}}</ref> Heuristik ini biasanya ditinjau menggunakan [[dilema tahanan]] dalam teori permainan, di mana ada bukti substansial bahwa orang menggunakan heuristik ini sebagai timbal balik intuitif.<ref name="RandNowak2013">{{Cite journal|last=Rand|first=D. G.|last2=Nowak|first2=M. A.|year=2013|title=Human cooperation|journal=Trends in Cognitive Sciences|volume=17|issue=8|pages=413–25|doi=10.1016/j.tics.2013.06.003|pmid=23856025}}</ref>
* '''Heuristik penyesalan pencocokan''' ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''regret matching heuristic)''. Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan bertahan dengan serangkaian tindakan dalam permainan kooperatif selama ia tidak mengalami penyesalan.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Hart|first=Sergiu|date=2005|title=Adaptive Heuristics|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-0262.2005.00625.x|journal=Econometrica|language=en|volume=73|issue=5|pages=1401–1430|doi=10.1111/j.1468-0262.2005.00625.x|issn=1468-0262|archive-url=https://web.archive.org/web/20201206230059/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-0262.2005.00625.x|archive-date=2020-12-06|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Begitu ia mengalami penyesalan, heuristik ini memprediksi kemungkinan bahwa pembuat keputusan akan mengubah perilakunya yang sebanding dengan jumlah penyesalannya di masa lalu.<ref name=":2" />
* '''Heuristik pengenalan kelompok.''' Heuristik ini memperluas prinsip-prinsip heuristik pengakuan ke dalam situasi pengambilan keputusan kelompok. Dalam pengambilan keputusan individu, heuristik pengakuan digunakan ketika individu bertanya mana dari dua opsi yang memiliki nilai lebih tinggi pada kriteria yang diberikan. Individu akan menilai bahwa opsi yang ia kenali memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan opsi yang tidak ia kenali.<ref>{{Cite journal|last=Goldstein|first=Daniel G.|last2=Gigerenzer|first2=Gerd|date=2002|title=Models of ecological rationality: The recognition heuristic.|url=http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0033-295X.109.1.75|journal=Psychological Review|language=en|volume=109|issue=1|pages=75–90|doi=10.1037/0033-295X.109.1.75|issn=1939-1471|pmid=11863042|archive-url=https://web.archive.org/web/20210501184338/https://doi.apa.org/doiLanding?doi=10.1037%2F0033-295X.109.1.75|archive-date=2021-05-01|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Heuristik ini diaplikasikan pada situasi di mana pengambilan keputusan kelompok dipengaruhi oleh adanya heuristik pengakuan oleh beberapa anggota kelompok.<ref>{{Cite journal|last=Reimer|first=Torsten|last2=Katsikopoulos|first2=Konstantinos V.|date=2004|title=The use of recognition in group decision-making|journal=Cognitive Science|language=en|volume=28|issue=6|pages=1009–1029|doi=10.1207/s15516709cog2806_6}}</ref>
* '''Mayoritas heuristik (aturan)'''. Heuristik ini diterapkan saat pengambilan keputusan kelompok dengan fokus pada suara terbanyak dan dilakukan oleh manusia maupun hewan.<ref name="Hertwig&Hoffrage20132">{{Cite book|last=Hertwig|first=R.|last2=Hoffrage|first2=U.|year=2012|title=Simple Heuristics in a Social World|isbn=9780195388435|chapter=Simple Heuristics: The Foundations of Adaptive Social Behavior|doi=10.1093/acprof:oso/9780195388435.003.0001|hdl=11858/00-001M-0000-0024-EBE7-B}}</ref> Peneliti meneliti bahwa heuristik ini menjunjung aturan mayoritas dan pluralitas sehingga menghasilkan efektivitas dan efisiensi yang tinggi secara komputasi.<ref>{{Cite journal|last=Hastie|first=Reid|last2=Kameda|first2=Tatsuya|date=2005|title=The Robust Beauty of Majority Rules in Group Decisions.|url=http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0033-295X.112.2.494|journal=Psychological Review|language=en|volume=112|issue=2|pages=494–508|doi=10.1037/0033-295X.112.2.494|issn=1939-1471|pmid=15783295|archive-url=https://web.archive.org/web/20210501184400/https://doi.apa.org/doiLanding?doi=10.1037%2F0033-295X.112.2.494|archive-date=2021-05-01|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref>
* '''Heuristik tingkat dasar'''. Pada heuristik ini, keputusan dibuat berdasarkan probabilitas yang diketahui melalui pintasan model mental umum. Misalnya, jika seekor binatang terdengar melolong di kota besar, maka orang-orang akan menduganya sebagai anjing. Karena, sangat kecil kemungkinannya ada serigala di kota besar.<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://assets.cambridge.org/97805217/92608/sample/9780521792608ws.pdf|title=Heuristics and Biases: The Psychology of Intuitive Judgment|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-79260-6|editor-last=Gilovich|editor-first=Torsten|language=en|access-date=2021-05-01|editor-last2=Griffin|editor-first2=D|editor-last3=Kahneman|editor-first3=D|archive-url=https://web.archive.org/web/20210428035625/https://assets.cambridge.org/97805217/92608/sample/9780521792608ws.pdf|archive-date=2021-04-28|url-status=live}}</ref>
* '''Heuristik puncak-akhir'''. Heuristik ini muncul ketika individu terpengaruh pada puncak (baik menyenangkan atau tidak) dan akhir peristiwanya, yang kemudian menciptakan bias alami dalam proses pengambilan keputusan karena seluruh pengalaman tidak dianalisis.<ref>{{Cite journal|last=Cervone|first=D|last2=Peake|first2=P|date=2002|title=Anchoring, efficacy, and action: The influence of judgmental heuristics on self-efficacy judgments and behaviour|url=https://doi.org/10.1037/0022-3514.50.3.492|journal=Journal of Personality and Social Psychology|language=en|volume=50|issue=3|pages=492–501|doi=10.1037/0022-3514.50.3.492|archive-url=https://web.archive.org/web/20210501184401/https://doi.apa.org/doiLanding?doi=10.1037%2F0022-3514.50.3.492|archive-date=2021-05-01|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref>
* '''Heuristik keakraban'''. Heuristik ini membiarkan individu untuk merenungkan peristiwa serupa di masa lalu yang pernah ia alami dan membuatnya bertindak dengan cara yang sama seperti ia bertindak di masa lalu.<ref>{{Cite journal|last=Wright|first=William F|last2=Anderson|first2=Urton|date=August 1989|title=Effects of situation familiarity and financial incentives on use of the anchoring and adjustment heuristic for probability assessment|journal=Organizational Behavior and Human Decision Processes|volume=44|issue=1|pages=68–82|doi=10.1016/0749-5978(89)90035-6}}</ref>

== Kaitan dengan konsep lain ==

=== Pendekatan proses ganda ===
Pendekatan proses ganda terdiri dari dua proses berpikir yakni sistem 1 yang berlangsung secara cepat dan tanpa disadari, dan sistem 2 yang berlangsung lebih lambat dan melibatkan pertimbangan yang lebih sadar.<ref>{{Cite journal|last=Evans|first=Jonathan St. B. T.|date=2007-12-21|title=Dual-Processing Accounts of Reasoning, Judgment, and Social Cognition|url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev.psych.59.103006.093629|journal=[[Annual Review of Psychology]]|volume=59|issue=1|pages=255–278|doi=10.1146/annurev.psych.59.103006.093629|issn=0066-4308|pmid=18154502|archive-url=https://web.archive.org/web/20210301071842/https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev.psych.59.103006.093629|archive-date=2021-03-01|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> Dalam pendekatan sistem ganda yang dominan dalam psikologi sosial, heuristik ini dianggap telah diterapkan secara otomatis.<ref>{{Cite book|date=1999|title=Dual-process Theories in Social Psychology|publisher=Guilford Press|isbn=9781572304215|editor-last=Chaiken|editor-first=Y.|editor-last2=Trope|editor-first2=Y.}}</ref> Studi tentang heuristik sosial sebagai alat rasionalitas terbatas menegaskan bahwa heuristik dapat digunakan secara sadar atau tidak sadar.<ref>{{Cite book|last=Gigerenzer|first=G.|date=2004|title=Blackwell handbook of judgment and decision making|location=Malden|publisher=Blackwell|isbn=9780470752937|editor-last=Koehler|editor-first=D. J.|pages=62–88|chapter=Fast and frugal heuristics: The tools of bounded rationality|doi=10.1002/9780470752937.ch4|hdl=11858/00-001M-0000-0025-872D-3|editor-last2=Harvey|editor-first2=N.}}</ref>

=== Hipotesis heuristik sosial ===
Rand dan koleganya mengemukakan hipotesis heuristik sosial untuk menjelaskan hubungan antara intuisi dan [[kerja sama]].<ref name="Randetal2014">{{Cite journal|last=Rand|first=D. G.|last2=Peysakhovich|first2=A.|last3=Kraft-Todd|first3=G. T.|last4=Newman|first4=G. E.|last5=Wurzbacher|first5=O.|last6=Nowak|first6=M. A.|last7=Greene|first7=J. D.|year=2014|title=Social heuristics shape intuitive cooperation|journal=Nature Communications|volume=5|page=3677|bibcode=2014NatCo...5.3677R|doi=10.1038/ncomms4677|pmid=24751464}}</ref> Mereka mengatakan bahwa bekerja sama dalam situasi sosial sehari-hari itu biasanya dianggap berhasil dan oleh sebab itu heuristik diinternalisasi dalam konteks sosial meskipun tindakan itu tak mengarah pada hasil yang paling menguntungkan secara pribadi bagi pembuat keputusan (misal: percobaan laboratorium).

Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku kooperatif dalam permainan ekonomi, di antaranya:<ref name=":1">{{Cite journal|last=Rand|first=David G.|date=2016-07-15|title=Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|journal=Psychological Science|language=en|volume=27|issue=9|pages=1192–1206|doi=10.1177/0956797616654455|pmid=27422875|archive-url=https://web.archive.org/web/20201112192154/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|archive-date=2020-11-12|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref>

* Permainan [[dilema tahanan]]: dua pemain masing-masing memutuskan untuk bekerja sama atau membelot. Satu pemain membelot, sementara yang lain memaksimalkan hasil. Jika saja keduanya bekerja sama maka akan dicapai hasil yang lebih tinggi.
* Permainan barang publik: Para pemain memutuskan jumlah uang yang akan mereka berikan ke proyek publik. Jumlah dalam pot publik meningkat dengan faktor tertentu dan didistribusikan secara merata kepada para pemain.
* Permainan kepercayaan: Satu pemain mentransfer uang ke pemain lain dan uang kemudian bertambah dengan faktor tertentu. Pemain lainnya kemudian memutuskan apakah dan berapa banyak yang akan ditransfer kembali.
* Permainan ultimatum: Seorang pemain membuat penawaran tentang cara membagi sumber daya dengan pemain lain, sementara pemain lain dapat menerima tawaran tersebut (sehingga kedua pemain mendapatkan jumlah yang sama) atau menolak tawaran tersebut (sehingga tidak ada pemain yang mendapatkan apa pun).

Seluruh permainan ekonomi ini menyiratkan makna bahwa dalam permainan satu putaran, pembayaran individu dimaksimalkan jika ia bertindak egois dan memilih untuk tidak bekerja sama.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Rand|first=David G.|date=2016-07-15|title=Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|journal=Psychological Science|language=en|volume=27|issue=9|pages=1192–1206|doi=10.1177/0956797616654455|pmid=27422875|archive-url=https://web.archive.org/web/20201112192154/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|archive-date=2020-11-12|access-date=2021-05-01|url-status=live}}<cite class="citation journal cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFRand2016">Rand, David G. (2016-07-15). [https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455 "Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation"]. ''Psychological Science''. '''27''' (9): 1192–1206. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1177/0956797616654455|10.1177/0956797616654455]]. [[PubMed|PMID]]&nbsp;[//pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27422875 27422875]. [[S2CID (pengidentifikasi)|S2CID]]&nbsp;[https://api.semanticscholar.org/CorpusID:5522004 5522004]. [https://web.archive.org/web/20201112192154/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455 Archived] from the original on 2020-11-12<span class="reference-accessdate">. Retrieved <span class="nowrap">2021-05-01</span></span>.</cite></ref> Namun, selama putaran berulang, kerja sama dapat memaksimalkan pembayaran dan menjadi strategi tersendiri.<ref name=":1" />

Dalam hipotesis heuristik sosial, kerja sama yang otomatis dan intuitif dapat digantikan oleh refleksif. Gagasan ini didukung oleh bukti laboratorium dan eksperimen daring yang menunjukkan bahwa tekanan waktu akan meningkatkan kerja sama,<ref>{{Cite journal|last=Rand|first=David G.|last2=Greene|first2=Joshua D.|last3=Nowak|first3=Martin A.|date=2012-09-20|title=Spontaneous giving and calculated greed|url=http://www.nature.com/articles/nature11467|journal=Nature|language=en|volume=489|issue=7416|pages=427–430|bibcode=2012Natur.489..427R|doi=10.1038/nature11467|issn=0028-0836|pmid=22996558|archive-url=https://web.archive.org/web/20210407005235/https://www.nature.com/articles/nature11467|archive-date=2021-04-07|access-date=2021-05-01|url-status=live}}</ref> meski beberapa bukti menunjukkan peristiwa ini mungkin terjadi hanya di antara individu yang tidak begitu akrab dengan jenis permainan ekonomi.<ref name="Randetal2014">{{Cite journal|last=Rand|first=D. G.|last2=Peysakhovich|first2=A.|last3=Kraft-Todd|first3=G. T.|last4=Newman|first4=G. E.|last5=Wurzbacher|first5=O.|last6=Nowak|first6=M. A.|last7=Greene|first7=J. D.|year=2014|title=Social heuristics shape intuitive cooperation|journal=Nature Communications|volume=5|page=3677|bibcode=2014NatCo...5.3677R|doi=10.1038/ncomms4677|pmid=24751464}}<cite class="citation journal cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFRandPeysakhovichKraft-ToddNewman2014">Rand, D. G.; Peysakhovich, A.; Kraft-Todd, G. T.; Newman, G. E.; Wurzbacher, O.; Nowak, M. A.; Greene, J. D. (2014). [[doi:10.1038/ncomms4677|"Social heuristics shape intuitive cooperation"]]. ''Nature Communications''. '''5''': 3677. [[Bibcode]]:[https://ui.adsabs.harvard.edu/abs/2014NatCo...5.3677R 2014NatCo...5.3677R]. [[Pengenal objek digital|doi]]:<span class="cs1-lock-free" title="Freely accessible">[[doi:10.1038/ncomms4677|10.1038/ncomms4677]]</span>. [[PubMed|PMID]]&nbsp;[//pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24751464 24751464].</cite></ref>

Bukti meta-analitik dalam 67 studi terkait kerja sama dalam permainan ekonomi menunjukkan bahwa manipulasi pemrosesan kognitif telah mendorong pengambilan keputusan intuitif (seperti tekanan waktu atau peningkatan beban kognitif). Hal ini dipandang akan meningkatkan "kerja sama murni", di mana satu tindakan tidak memiliki dampak di masa depan bagi pembuat keputusan dan karena itulah tidak bersama menjadi pilihan yang paling menguntungkan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Rand|first=David G.|date=2016-07-15|title=Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|journal=Psychological Science|language=en|volume=27|issue=9|pages=1192–1206|doi=10.1177/0956797616654455|pmid=27422875|archive-url=https://web.archive.org/web/20201112192154/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455|archive-date=2020-11-12|access-date=2021-05-01|url-status=live}}<cite class="citation journal cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFRand2016">Rand, David G. (2016-07-15). [https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455 "Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation"]. ''Psychological Science''. '''27''' (9): 1192–1206. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1177/0956797616654455|10.1177/0956797616654455]]. [[PubMed|PMID]]&nbsp;[//pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27422875 27422875]. [[S2CID (pengidentifikasi)|S2CID]]&nbsp;[https://api.semanticscholar.org/CorpusID:5522004 5522004]. [https://web.archive.org/web/20201112192154/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797616654455 Archived] from the original on 2020-11-12<span class="reference-accessdate">. Retrieved <span class="nowrap">2021-05-01</span></span>.</cite></ref> Namun, manipulasi tersebut tidak berpengaruh pada "kerja sama strategis". Hal ini terkait kemungkinan interaksi di masa depan dengan hasil maksimal, di mana pembuat keputusan dihargai karena telah bekerja sama.<ref name=":1" />

Penelitian menunjukkan bahwa kerja sama intuitif dapat bervariasi sesuai budaya dan atau peran sosial. Misalnya, penelitian yang membandingkan peserta dari Amerika Serikat dengan India menemukan bahwa terdapat perbedaan pola dan kecepatan kerja sama dalam tugas daring. Hal ini berarti bahwa latar belakang budaya turut berperan dalam perilaku kooperatif.<ref>{{Cite journal|last=Nishi|first=Akihiro|last2=Christakis|first2=Nicholas A.|last3=Rand|first3=David G.|date=2017-02-23|title=Cooperation, decision time, and culture: Online experiments with American and Indian participants|journal=PLOS ONE|language=en|volume=12|issue=2|pages=e0171252|bibcode=2017PLoSO..1271252N|doi=10.1371/journal.pone.0171252|issn=1932-6203|pmc=5322955|pmid=28231296}}</ref> Penelitian lain juga menemukan bahwa pengambilan keputusan intuitif telah meningkatkan perilaku kooperatif di antara wanita, tetapi tidak bagi pria. Hasil ini terkait dengan peran dan norma sosial yang membuat stereotip wanita sebagai altruistik.<ref>{{Cite journal|last=Rand|first=David G.|last2=Brescoll|first2=Victoria L.|last3=Everett|first3=Jim A. C.|last4=Capraro|first4=Valerio|last5=Barcelo|first5=Hélène|date=2016|title=Social heuristics and social roles: Intuition favors altruism for women but not for men.|journal=Journal of Experimental Psychology: General|language=en|volume=145|issue=4|pages=389–396|doi=10.1037/xge0000154|issn=1939-2222|pmid=26913619}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
{{Reflist}}
{{Reflist}}
[[Kategori:Heuristik]]

[[Kategori:Kerja sama]]
*
[[Kategori:Psikologi]]
*
*

Revisi per 10 Maret 2022 05.38


Heuristik sosial merupakan strategi pengambilan keputusan sederhana yang memandu perilaku dan keputusan individu dalam lingkungan sosial saat waktu, informasi, atau sumber daya kognitif yang tersedia cukup minim.[1] Dalam kompleksitas dan ketidakpastian lingkungan sosial, individu dapat menyederhanakan proses pengambilan keputusan dengan heuristik. Dalam hal ini, heuristik mengacu pada pengabaian beberapa informasi atau mengandalkan aturan praktis sederhana.

Heuristik sosial mengulas fenomena yang tumpang tindih dengan yang diselidiki oleh psikologi sosial dan teori permainan. Pada persimpangan itu, heuristik sosial telah diaplikasikan dalam penelitian eksperimental guna menjelaskan kerjasama dalam permainan ekonomi. Para akademisi bidang ini berpendapat bahwa karena kerja sama umumnya menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, maka orang kemudian mengembangkan heuristik kerja sama yang diterapkan bahkan pada interaksi anonim satu kali (disebut "hipotesis heuristik sosial") dari kerja sama manusia.[2]

Gambaran

Rasionalitas terbatas

Dalam proses pengambilan keputusan, pengoptimalan hampir selalu sulit dilakukan dalam implementasi apa pun, baik pada mesin maupun saraf.[3] Oleh sebab itu, diperlukan sebuah parameter atau batasan dalam proses untuk meraih hasil yang dapat diterima. Metode ini kemudian dikenal sebagai rasionalitas terbatas. Rasionalitas terbatas akan menggiring individu untuk membuat pilihan kolektif dan rasional yang mempertimbangkan “batas kemampuan manusia dalam mengkalkulasikan kurangnya pengetahuan terkait konsekuensi pilihan dan menilai berbagai tujuan akhir".[4] Pada dasarnya, rasionalitas terbatas memadukan serangkaian kriteria, yang disebut sebagai alternatif untuk pilihan. Pada awalnya, alternatif-alternatif ini seringkali tidak diberikan kepada pembuat keputusan, sehingga menyebabkan teori pencarian disertakan dalam proses ini.[4]

Heuristik

Sebagai alternatif umum, heuristik sosial merupakan strategi sederhana dalam pengambilan keputusan di mana pembuat keputusan hanya memedulikan informasi kunci sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dengan sedikit upaya kognitif.[5]

Psikolog Israel Daniel Kahneman berkontribusi besar atas pemahaman psikologi tekait landasan pengambilan keputusan.[6]

Daniel Kahneman dan Shane Frederick telah memperluas pandangan bahwa heuristik merupakan proses pengambilan keputusan yang melibatkan subtitusi atribut, di mana subtitusi atribut mengacu pada peralihan "atribut target" dari hal yang pembuat keputusan coba nilai menjadi "atribut heuristik" yang lebih mudah muncul dalam pikiran.[7] Shah dan Daniel M. Oppenheimer menggambarkan heuristik sebagai sebuah teknik yang membuat pengambilan keputusan menjadi mudah, dengan hanya memperhatikan detail penting dan alternatif yang tersedia.[8] Gerd Gigerenzer dan koleganya mengkonseptualisasikan heuristik sebagai teknik yang "cepat dan sederhana". Mereka berpendapat bahwa heuristik dapat menyederhanakan kalkulasi kompleks dalam pengambilan keputusan dan bersifat adaptif terhadap baik pada penalaran maupun inferensi individu.[9] Dalam hal ini, heuristik dipandang bersifat ekologis rasional yang berarti bahwa keberhasilan heuristik tergantung pada kesesuaian praktik dan tuntutan lingkungan yang ada. Para peneliti berpendapat bahwa heuristik bisa jadi sama atau bahkan lebih akurat bila dibandingkan dengan strategi yang lebih kompleks seperti regresi berganda.[10]

Heuristik sosial

Heuristik sosial meliputi heuristik yang menggunakan informasi sosial, beroperasi dalam konteks sosial, atau kedua-duanya.[11] Informasi sosial mengacu pada informasi tentang perilaku entitas sosial atau sifat sistem sosial. Sedangkan, informasi non sosial mengacu pada informasi tentang sesuatu yang bersifat fisik. Individu dapat menggunakan heuristik sosial dalam konteks "permainan melawan alam" dan "permainan sosial". Dalam permainan melawan alam, individu berupaya meramalkan kejadian alam (misal: cuaca) atau bersaing dengan kekuatan alam lainnya untuk mencapai sesuatu. Sementara itu, permainan sosial mengacu pada situasi di mana individu melibatkan makhluk sosial lainnya dalam pengambilan keputusan. Dalam permainan sosial, tindakan yang paling adaptif juga tergantung pada keputusan dan perilaku aktor lain. Misalnya, heuristik "follow-the-mayority " menggunakan informasi sosial sebagai input, tetapi tidak harus diterapkan dalam konteks sosial. Sedangkan, heuristik ekuitas menggunakan informasi non sosial, tetapi dapat diterapkan dalam konteks sosial, seperti alokasi sumber daya orang tua kepada keturunannya.[11]

Dalam psikologi sosial, beberapa peneliti menilai bahwa heuristik terkait erat dengan bias kognitif.[12] Sementara yang lainnya berpendapat bahwa bias ini dihasilkan dari penerapan heuristik sosial yang tergantung pada struktur lingkungan tempat operasinya.[13] Para peneliti terakhir mengemukakan bahwa penelitian heusitik berhubungan erat dengan rasionalitas sosial, yakni bidang penelitian yang mengaplikasikan ide rasionalitas terbatas dengan heuristik ke dalam lingkungan sosial. Atas gagasan ini, heuristik sosial dapat dipandang sebagai rasional ekologis.[1] Dalam konteks evolusi, penelitian yang menggunakan model simulasi evolusioner telah menemukan kaitan antara evolusi heuristik sosial dan kerjasama ketika hasil interaksi sosialnya tidak menentu.[14]

Contoh

Contoh heuristik sosial meliputi: [1] [11]

  • Heuristik tiru mayoritas (Inggirs: imitate-the-majority), atau disebut juga "follow-the -majority heuristic". Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan meniru perilaku mayoritas orang lain dalam kelompok.[15] Misalnya, dalam menentukan restoran mana yang akan dipilih, orang cenderung memilih restoran yang antriannya lebih panjang.[16]
  • Heuristik tiru yang berhasil (Inggris: imitate-the-successful heuristic), juga disebut heuristik tindak-terbaik. Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan meniru perilaku orang yang paling sukses dalam kelompoknya.[15]
  • Heuristik ekuitas, atau disebut juga heuristik 1/N. Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan mendistribusikan sumber daya secara merata di antara opsi yang tersedia. Heuristik ini sukses diterapkan di pasar saham dan diterapkan untuk pengambilan keputusan terkait alokasi merata sumber daya (waktu dan usaha) orang tua kepada anak-anaknya.[17]
  • Heuristik lingkaran sosial. Heuristik ini digunakan untuk menentukan pilihan terbaik dari dua alternatif yang tersedia. Dalam heutristik ini, seorang pembuat keputusan akan mencari melalui lingkaran sosialnya menurut kedekatan personal (diri, keluarga, teman, dan kenalan), bersegera menghentikan pencarian setelah jumlah contoh dari satu alternatif dalam lingkaran melebihi dari lainnya, dan kemudian memilih alternatif dengan nilai yang paling tinggi.[13] Misalnya, seseorang menentukan popularitas olahraga satu terhadap yang lainnya, dengan cara menghitung berapa banyak anggota di setiap lingkaran yang memainkan tiap-tiap olahraga tersebut.[13]
  • Heuristik tit-for-tat. Dalam memutuskan apakah akan bekerja sama atau membelot, seorang pembuat keputusan akan bekerja sama di babak pertama dan di babak berikutnya, ia membalas tindakan rekannya sesuai dengan apa yang rekannya lakukan di babak sebelumnya.[18] Heuristik ini biasanya ditinjau menggunakan dilema tahanan dalam teori permainan, di mana ada bukti substansial bahwa orang menggunakan heuristik ini sebagai timbal balik intuitif.[19]
  • Heuristik penyesalan pencocokan (Inggris: regret matching heuristic). Dalam heuristik ini, seorang pembuat keputusan akan bertahan dengan serangkaian tindakan dalam permainan kooperatif selama ia tidak mengalami penyesalan.[20] Begitu ia mengalami penyesalan, heuristik ini memprediksi kemungkinan bahwa pembuat keputusan akan mengubah perilakunya yang sebanding dengan jumlah penyesalannya di masa lalu.[20]
  • Heuristik pengenalan kelompok. Heuristik ini memperluas prinsip-prinsip heuristik pengakuan ke dalam situasi pengambilan keputusan kelompok. Dalam pengambilan keputusan individu, heuristik pengakuan digunakan ketika individu bertanya mana dari dua opsi yang memiliki nilai lebih tinggi pada kriteria yang diberikan. Individu akan menilai bahwa opsi yang ia kenali memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan opsi yang tidak ia kenali.[21] Heuristik ini diaplikasikan pada situasi di mana pengambilan keputusan kelompok dipengaruhi oleh adanya heuristik pengakuan oleh beberapa anggota kelompok.[22]
  • Mayoritas heuristik (aturan). Heuristik ini diterapkan saat pengambilan keputusan kelompok dengan fokus pada suara terbanyak dan dilakukan oleh manusia maupun hewan.[11] Peneliti meneliti bahwa heuristik ini menjunjung aturan mayoritas dan pluralitas sehingga menghasilkan efektivitas dan efisiensi yang tinggi secara komputasi.[23]
  • Heuristik tingkat dasar. Pada heuristik ini, keputusan dibuat berdasarkan probabilitas yang diketahui melalui pintasan model mental umum. Misalnya, jika seekor binatang terdengar melolong di kota besar, maka orang-orang akan menduganya sebagai anjing. Karena, sangat kecil kemungkinannya ada serigala di kota besar.[24]
  • Heuristik puncak-akhir. Heuristik ini muncul ketika individu terpengaruh pada puncak (baik menyenangkan atau tidak) dan akhir peristiwanya, yang kemudian menciptakan bias alami dalam proses pengambilan keputusan karena seluruh pengalaman tidak dianalisis.[25]
  • Heuristik keakraban. Heuristik ini membiarkan individu untuk merenungkan peristiwa serupa di masa lalu yang pernah ia alami dan membuatnya bertindak dengan cara yang sama seperti ia bertindak di masa lalu.[26]

Kaitan dengan konsep lain

Pendekatan proses ganda

Pendekatan proses ganda terdiri dari dua proses berpikir yakni sistem 1 yang berlangsung secara cepat dan tanpa disadari, dan sistem 2 yang berlangsung lebih lambat dan melibatkan pertimbangan yang lebih sadar.[27] Dalam pendekatan sistem ganda yang dominan dalam psikologi sosial, heuristik ini dianggap telah diterapkan secara otomatis.[28] Studi tentang heuristik sosial sebagai alat rasionalitas terbatas menegaskan bahwa heuristik dapat digunakan secara sadar atau tidak sadar.[29]

Hipotesis heuristik sosial

Rand dan koleganya mengemukakan hipotesis heuristik sosial untuk menjelaskan hubungan antara intuisi dan kerja sama.[2] Mereka mengatakan bahwa bekerja sama dalam situasi sosial sehari-hari itu biasanya dianggap berhasil dan oleh sebab itu heuristik diinternalisasi dalam konteks sosial meskipun tindakan itu tak mengarah pada hasil yang paling menguntungkan secara pribadi bagi pembuat keputusan (misal: percobaan laboratorium).

Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku kooperatif dalam permainan ekonomi, di antaranya:[30]

  • Permainan dilema tahanan: dua pemain masing-masing memutuskan untuk bekerja sama atau membelot. Satu pemain membelot, sementara yang lain memaksimalkan hasil. Jika saja keduanya bekerja sama maka akan dicapai hasil yang lebih tinggi.
  • Permainan barang publik: Para pemain memutuskan jumlah uang yang akan mereka berikan ke proyek publik. Jumlah dalam pot publik meningkat dengan faktor tertentu dan didistribusikan secara merata kepada para pemain.
  • Permainan kepercayaan: Satu pemain mentransfer uang ke pemain lain dan uang kemudian bertambah dengan faktor tertentu. Pemain lainnya kemudian memutuskan apakah dan berapa banyak yang akan ditransfer kembali.
  • Permainan ultimatum: Seorang pemain membuat penawaran tentang cara membagi sumber daya dengan pemain lain, sementara pemain lain dapat menerima tawaran tersebut (sehingga kedua pemain mendapatkan jumlah yang sama) atau menolak tawaran tersebut (sehingga tidak ada pemain yang mendapatkan apa pun).

Seluruh permainan ekonomi ini menyiratkan makna bahwa dalam permainan satu putaran, pembayaran individu dimaksimalkan jika ia bertindak egois dan memilih untuk tidak bekerja sama.[30] Namun, selama putaran berulang, kerja sama dapat memaksimalkan pembayaran dan menjadi strategi tersendiri.[30]

Dalam hipotesis heuristik sosial, kerja sama yang otomatis dan intuitif dapat digantikan oleh refleksif. Gagasan ini didukung oleh bukti laboratorium dan eksperimen daring yang menunjukkan bahwa tekanan waktu akan meningkatkan kerja sama,[31] meski beberapa bukti menunjukkan peristiwa ini mungkin terjadi hanya di antara individu yang tidak begitu akrab dengan jenis permainan ekonomi.[2]

Bukti meta-analitik dalam 67 studi terkait kerja sama dalam permainan ekonomi menunjukkan bahwa manipulasi pemrosesan kognitif telah mendorong pengambilan keputusan intuitif (seperti tekanan waktu atau peningkatan beban kognitif). Hal ini dipandang akan meningkatkan "kerja sama murni", di mana satu tindakan tidak memiliki dampak di masa depan bagi pembuat keputusan dan karena itulah tidak bersama menjadi pilihan yang paling menguntungkan.[30] Namun, manipulasi tersebut tidak berpengaruh pada "kerja sama strategis". Hal ini terkait kemungkinan interaksi di masa depan dengan hasil maksimal, di mana pembuat keputusan dihargai karena telah bekerja sama.[30]

Penelitian menunjukkan bahwa kerja sama intuitif dapat bervariasi sesuai budaya dan atau peran sosial. Misalnya, penelitian yang membandingkan peserta dari Amerika Serikat dengan India menemukan bahwa terdapat perbedaan pola dan kecepatan kerja sama dalam tugas daring. Hal ini berarti bahwa latar belakang budaya turut berperan dalam perilaku kooperatif.[32] Penelitian lain juga menemukan bahwa pengambilan keputusan intuitif telah meningkatkan perilaku kooperatif di antara wanita, tetapi tidak bagi pria. Hasil ini terkait dengan peran dan norma sosial yang membuat stereotip wanita sebagai altruistik.[33]

Referensi

  1. ^ a b c Hertwig, Ralph; Herzog, Stefan M. (2009-10-01). "Fast and Frugal Heuristics: Tools of Social Rationality". Social Cognition. 27 (5): 661–698. doi:10.1521/soco.2009.27.5.661. ISSN 0278-016X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  2. ^ a b c Rand, D. G.; Peysakhovich, A.; Kraft-Todd, G. T.; Newman, G. E.; Wurzbacher, O.; Nowak, M. A.; Greene, J. D. (2014). "Social heuristics shape intuitive cooperation". Nature Communications. 5: 3677. Bibcode:2014NatCo...5.3677R. doi:10.1038/ncomms4677. PMID 24751464.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Randetal2014" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ Gigerenzer, Gerd (2004). "Striking a blow for sanity in theories of rationality". Models of a Man: Essays in Memory of Herbert A. Simon. MIT Press. 1: 389–409. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-28. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  4. ^ a b Simon, Herbert (1979). "Rational Decision Making in Business Organizations". The American Economic Review. 69: 493–513. JSTOR 1808698. 
  5. ^ Gigerenzer, Gerd; Gaissmaier, Wolfgang (2010-12-02). "Heuristic Decision Making". Annual Review of Psychology. 62 (1): 451–482. doi:10.1146/annurev-psych-120709-145346. ISSN 0066-4308. PMID 21126183. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-20. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  6. ^ Shariatmadari, David (18 July 2015). "Daniel Kahneman: 'What would I eliminate if I had a magic wand? Overconfidence'". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2021. Diakses tanggal 1 May 2021. 
  7. ^ Kahneman, Daniel; Frederick, Shane (2002-07-08), "Representativeness Revisited: Attribute Substitution in Intuitive Judgment", Heuristics and Biases, Cambridge University Press: 49–81, doi:10.1017/cbo9780511808098.004, ISBN 978-0-521-79260-8, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-07, diakses tanggal 2020-11-28 
  8. ^ Shah, Anuj K.; Oppenheimer, Daniel M. (2008). "Heuristics made easy: An effort-reduction framework". Psychological Bulletin. 134 (2): 207–222. doi:10.1037/0033-2909.134.2.207. ISSN 1939-1455. PMID 18298269. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  9. ^ Gigerenzer, Gerd; Todd, Peter M; ABC Research Group (1999). Simple heuristics that make us smart. New York: Oxford University Press. ISBN 0-585-35863-X. OCLC 47009468. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  10. ^ Czerlinkski, Jean; Gigerenzer, Gerd; Goldstein, Daniel G. (1999). "How Good Are Simple Heuristics?". Simple Heuristics That Make Us Smart. Oxford University Press. ISBN 0195143817. 
  11. ^ a b c d Hertwig, R.; Hoffrage, U. (2012). "Simple Heuristics: The Foundations of Adaptive Social Behavior". Simple Heuristics in a Social World. doi:10.1093/acprof:oso/9780195388435.003.0001. hdl:11858/00-001M-0000-0024-EBE7-B. ISBN 9780195388435. 
  12. ^ Krueger, J. I.; Funder, D. C. (2004). "Towards a balanced social psychology: Causes, consequences, and cures for the problem-seeking approach to social behavior and cognition" (PDF). Behavioral and Brain Sciences. 27 (3): 313–27. doi:10.1017/S0140525X04000081. PMID 15736870. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-02-27. 
  13. ^ a b c Pachur, T.; Hertwig, R.; Rieskamp, J. R. (2013). "Intuitive judgments of social statistics: How exhaustive does sampling need to be?". Journal of Experimental Social Psychology. 49 (6): 1059–1077. doi:10.1016/j.jesp.2013.07.004. 
  14. ^ van den Berg, Pieter; Wenseleers, Tom (2018-05-31). "Uncertainty about social interactions leads to the evolution of social heuristics". Nature Communications (dalam bahasa Inggris). 9 (1): 2151. Bibcode:2018NatCo...9.2151V. doi:10.1038/s41467-018-04493-1. ISSN 2041-1723. PMC 5981325alt=Dapat diakses gratis. PMID 29855472. 
  15. ^ a b Boyd, Robert; Richerson, Peter J. (2005). The origin and evolution of cultures. Oxford: Oxford University Press. ISBN 1-4237-5685-1. OCLC 64590314. 
  16. ^ Raz, O., & Ert, E. (2008). ""Size Counts": the Effect of Queue Length on Choice Between Similar Restaurants." NA - Advances in Consumer Research Volume 35 MN : Association for Consumer Research
  17. ^ Hertwig, R.; Davis, J. N.; Sulloway, F. J. (2002). "Parental investment: How an equity motive can produce inequality". Psychological Bulletin. 128 (5): 728–745. doi:10.1037/0033-2909.128.5.728. PMID 12206192. 
  18. ^ Axelrod, Robert M. (1984). The Evolution of CooperationPerlu mendaftar (gratis). ISBN 978-0465021222. 
  19. ^ Rand, D. G.; Nowak, M. A. (2013). "Human cooperation". Trends in Cognitive Sciences. 17 (8): 413–25. doi:10.1016/j.tics.2013.06.003. PMID 23856025. 
  20. ^ a b Hart, Sergiu (2005). "Adaptive Heuristics". Econometrica (dalam bahasa Inggris). 73 (5): 1401–1430. doi:10.1111/j.1468-0262.2005.00625.x. ISSN 1468-0262. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-06. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  21. ^ Goldstein, Daniel G.; Gigerenzer, Gerd (2002). "Models of ecological rationality: The recognition heuristic". Psychological Review (dalam bahasa Inggris). 109 (1): 75–90. doi:10.1037/0033-295X.109.1.75. ISSN 1939-1471. PMID 11863042. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  22. ^ Reimer, Torsten; Katsikopoulos, Konstantinos V. (2004). "The use of recognition in group decision-making". Cognitive Science (dalam bahasa Inggris). 28 (6): 1009–1029. doi:10.1207/s15516709cog2806_6. 
  23. ^ Hastie, Reid; Kameda, Tatsuya (2005). "The Robust Beauty of Majority Rules in Group Decisions". Psychological Review (dalam bahasa Inggris). 112 (2): 494–508. doi:10.1037/0033-295X.112.2.494. ISSN 1939-1471. PMID 15783295. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  24. ^ Gilovich, Torsten; Griffin, D; Kahneman, D, ed. (2002). Heuristics and Biases: The Psychology of Intuitive Judgment (PDF) (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 0-521-79260-6. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-28. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  25. ^ Cervone, D; Peake, P (2002). "Anchoring, efficacy, and action: The influence of judgmental heuristics on self-efficacy judgments and behaviour". Journal of Personality and Social Psychology (dalam bahasa Inggris). 50 (3): 492–501. doi:10.1037/0022-3514.50.3.492. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  26. ^ Wright, William F; Anderson, Urton (August 1989). "Effects of situation familiarity and financial incentives on use of the anchoring and adjustment heuristic for probability assessment". Organizational Behavior and Human Decision Processes. 44 (1): 68–82. doi:10.1016/0749-5978(89)90035-6. 
  27. ^ Evans, Jonathan St. B. T. (2007-12-21). "Dual-Processing Accounts of Reasoning, Judgment, and Social Cognition". Annual Review of Psychology. 59 (1): 255–278. doi:10.1146/annurev.psych.59.103006.093629. ISSN 0066-4308. PMID 18154502. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-01. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  28. ^ Chaiken, Y.; Trope, Y., ed. (1999). Dual-process Theories in Social Psychology. Guilford Press. ISBN 9781572304215. 
  29. ^ Gigerenzer, G. (2004). "Fast and frugal heuristics: The tools of bounded rationality". Dalam Koehler, D. J.; Harvey, N. Blackwell handbook of judgment and decision making. Malden: Blackwell. hlm. 62–88. doi:10.1002/9780470752937.ch4. hdl:11858/00-001M-0000-0025-872D-3. ISBN 9780470752937. 
  30. ^ a b c d e Rand, David G. (2016-07-15). "Cooperation, Fast and Slow: Meta-Analytic Evidence for a Theory of Social Heuristics and Self-Interested Deliberation". Psychological Science (dalam bahasa Inggris). 27 (9): 1192–1206. doi:10.1177/0956797616654455. PMID 27422875. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal 2021-05-01.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  31. ^ Rand, David G.; Greene, Joshua D.; Nowak, Martin A. (2012-09-20). "Spontaneous giving and calculated greed". Nature (dalam bahasa Inggris). 489 (7416): 427–430. Bibcode:2012Natur.489..427R. doi:10.1038/nature11467. ISSN 0028-0836. PMID 22996558. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-07. Diakses tanggal 2021-05-01. 
  32. ^ Nishi, Akihiro; Christakis, Nicholas A.; Rand, David G. (2017-02-23). "Cooperation, decision time, and culture: Online experiments with American and Indian participants". PLOS ONE (dalam bahasa Inggris). 12 (2): e0171252. Bibcode:2017PLoSO..1271252N. doi:10.1371/journal.pone.0171252. ISSN 1932-6203. PMC 5322955alt=Dapat diakses gratis. PMID 28231296. 
  33. ^ Rand, David G.; Brescoll, Victoria L.; Everett, Jim A. C.; Capraro, Valerio; Barcelo, Hélène (2016). "Social heuristics and social roles: Intuition favors altruism for women but not for men". Journal of Experimental Psychology: General (dalam bahasa Inggris). 145 (4): 389–396. doi:10.1037/xge0000154. ISSN 1939-2222. PMID 26913619.