Kemasan makanan sekali pakai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:


=== Plastik ===
=== Plastik ===
[[Berkas:Yummp_hk_lunchbox.jpg|ka|jmpl|[[Siu mei]] dengan nasi dalam [[tempat makan styrofoam]]]]
{{see also|Tempat makan styrofoam}}
{{see also|Tempat makan styrofoam}}
Banyak produk kemasan makanan sekali pakai yang terbuat dari [[plastik]] atau kertas yang dilapisi plastik, contohnya [[cangkir]], piring, [[mangkuk]], nampan, wadah makanan, dan [[Alat makan sekali pakai|alat makan]].<ref>{{Cite book|last=Sinha|first=Nirmal K.|date=2007-04-27|url=https://books.google.com/books?id=mnh6aoI8iF8C&newbks=0&printsec=frontcover&dq&hl=id|title=Handbook of Food Products Manufacturing, 2 Volume Set|publisher=John Wiley and Sons|isbn=978-0-470-04964-8|pages=869|language=en|url-status=live}}</ref> Plastik digunakan karena sifatnya yang ringan dan dapat bertahan dalam temperatur yang tinggi maupun rendah. Busa [[polistirena]] (populer dengan sebutan [[Tempat makan styrofoam|styrofoam]]) merupakan salah satu jenis plastik yang umum digunakan dalam pengemasan makanan.<ref>{{Cite book|last=Tarlo|first=Susan|last2=Cullinan|first2=Paul|last3=Nemery|first3=Benoit B.|date=2011-06-24|url=https://books.google.com/books?id=o7UCj3KYumoC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT230&dq=polystyrene+foam+common+food&hl=id|title=Occupational and Environmental Lung Diseases: Diseases from Work, Home, Outdoor and Other Exposures|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-95722-5|language=en}}</ref> Politerina nonbusa terkadang juga digunakan sebagai bahan baku piring plastik. Penggunaan plastik juga ditemui dalam [[bungkus plastik]] yang bertujuan untuk melindungi makanan dari lingkungan di sekitarnya.
.

=== Kertas dan karton ===
[[Berkas:Insulated_paper_cup_cutaway.JPG|jmpl|200x200px|[[Gelas kertas]] untuk air panas yang dipotong untuk menunjukkan rongga udaranya]]
Produk penyimpanan makanan seperti gelas, piring, mangkuk, dan produk-produk lainnya dapat dibuat menggunakan [[kertas]] dan [[karton]]. Beberapa produk kertas dilapisi menggunakan plastik atau material lainnya supaya tahan air dan lebih kuat.<ref>{{Cite journal|last=Khwaldia|first=Khaoula|last2=Arab-Tehrany|first2=Elmira|last3=Desobry|first3=Stephane|date=2010|title=Biopolymer Coatings on Paper Packaging Materials|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1541-4337.2009.00095.x|journal=Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety|language=en|volume=9|issue=1|pages=82–83|doi=10.1111/j.1541-4337.2009.00095.x|issn=1541-4337}}</ref> Nampan kertas biasanya digunakan untuk menyimpan makanan seperti [[piza]] dan [[hamburger]].

Limbah kertas, seperti [[koran]] bekas,<ref>{{Cite journal|last=Biedermann|first=Maurus|last2=Grob|first2=Koni|date=2010-03-01|title=Is recycled newspaper suitable for food contact materials? Technical grade mineral oils from printing inks|url=https://doi.org/10.1007/s00217-010-1223-9|journal=European Food Research and Technology|language=en|volume=230|issue=5|pages=785–796|doi=10.1007/s00217-010-1223-9|issn=1438-2385}}</ref> dapat didaur ulang dengan cara diberi panas dan tekanan.<ref>{{Cite journal|last=Deshwal|first=Gaurav Kr|last2=Panjagari|first2=Narender Raju|last3=Alam|first3=Tanweer|date=2019-10-01|title=An overview of paper and paper based food packaging materials: health safety and environmental concerns|url=https://doi.org/10.1007/s13197-019-03950-z|journal=Journal of Food Science and Technology|language=en|volume=56|issue=10|pages=4394|doi=10.1007/s13197-019-03950-z|issn=0975-8402|pmc=PMC6801293|pmid=31686671}}</ref> Proses daur ulang tersebut dapat menghasilkan produk baru berupa piring, mangkuk, atau nampan.


== Catatan ==
== Catatan ==

Revisi per 2 Januari 2022 11.48

Sebuah kemasan mentega sekali penyajian

Kemasan makanan sekali pakai terdiri dari bahan-bahan sekali pakai yang sering ditemukan di restoran makanan cepat saji, restoran makanan beli bawa pulang atau kios dan jasa boga. Bahan penyajian makanan tersebut juga ditujukan untuk piknik dan pesta. Produk penyajian makanan sekali pakai yang umum adalah tempat makan styrofoam, piring, mangkuk, cangkir, alat makan, dan tempat tatakan. Produk tersebut dapat terbuat dari sejumlah bahan yang meliputi plastik, kertas, boresin, kayu dan bambu.

Kemasan makanan cepat saji dan makanan beli bawa pulang melibatkan sejumlah besar bahan yang berakhir di tempat pembuangan akhir, daur ulang, penguraian atau dibuang begitu saja.[1]

Pada saat ini, terdapat timbal balik terhadap sejumlah besar sampah buangan yang dihasilkan dari kemasan makanan sekali pakai khususnya kemasan plastik dengan para konsumen dituntut beralih ke kertas dan karton.[2]

Sejarah

Lawrence Luellen dan Hugh Moore menemukan cangkir kertas sekali pakai yang disebut "health cup" dan kemudian berganti nama menjadi "Dixie Cup".[3][4]

Sanitasi

Penggunaan kemasan sekali pakai untuk mengemas makanan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi keracunan makanan. Dengan menggunakannya hanya sekali, peroduk seperti ini dapat mengurangi risiko kontaminasi makanan dan penyebaran penyakit.[5] Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merinci kelebihan kemasan sekali pakai dalam hal sanitasi sebagai berikut: "Sebuah perusahaan makanan yang tidak memiliki fasilitas [...] untuk membersihkan dan mensanitasi peralatan dapur dan makan harus menyediakan alat dapur, alat sekali layan, dan alat sekali pakai untuk karyawan dan alat sekali pakai untuk konsumen." Peraturan tersebut juga menyatakan bahwa "dalam situasi yang memungkinkan penularan penyakit akibat penggunaan kembali peralatan, peralatan sekali pakai harus digunakan untuk keamanan."[5]

Bahan

Kemasan makanan sekali pakai dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Aluminium

Alumunium digunakan sebagai bahan kertas aluminium, pembungkus, tas, wadah, dan nampan. Penggunaan aluminium dapat ditemui pada makanan beku, roti yang dipanggang, produk daging, dan lain-lain. Salah satu keunggulan alumunium ialah harganya yang murah dan awet.[6]:287

Plastik

Siu mei dengan nasi dalam tempat makan styrofoam

Banyak produk kemasan makanan sekali pakai yang terbuat dari plastik atau kertas yang dilapisi plastik, contohnya cangkir, piring, mangkuk, nampan, wadah makanan, dan alat makan.[7] Plastik digunakan karena sifatnya yang ringan dan dapat bertahan dalam temperatur yang tinggi maupun rendah. Busa polistirena (populer dengan sebutan styrofoam) merupakan salah satu jenis plastik yang umum digunakan dalam pengemasan makanan.[8] Politerina nonbusa terkadang juga digunakan sebagai bahan baku piring plastik. Penggunaan plastik juga ditemui dalam bungkus plastik yang bertujuan untuk melindungi makanan dari lingkungan di sekitarnya.

Kertas dan karton

Gelas kertas untuk air panas yang dipotong untuk menunjukkan rongga udaranya

Produk penyimpanan makanan seperti gelas, piring, mangkuk, dan produk-produk lainnya dapat dibuat menggunakan kertas dan karton. Beberapa produk kertas dilapisi menggunakan plastik atau material lainnya supaya tahan air dan lebih kuat.[9] Nampan kertas biasanya digunakan untuk menyimpan makanan seperti piza dan hamburger.

Limbah kertas, seperti koran bekas,[10] dapat didaur ulang dengan cara diberi panas dan tekanan.[11] Proses daur ulang tersebut dapat menghasilkan produk baru berupa piring, mangkuk, atau nampan.

Catatan

  1. ^ Reducing Wasted Food & Packaging: A Guide for Food Services and Restaurants (PDF), EPA-909-K-14-002, US Environmental Protection Agency, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 March 2015, diakses tanggal 9 March 2015 
  2. ^ https://www.standard.co.uk/futurelondon/theplasticfreeproject/water-fountains-instead-of-plastic-bottles-a3973056.html
  3. ^ "Dixie Cup Company History". Lafayette College Libraries. August 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2011. Diakses tanggal 5 October 2011. 
  4. ^ Food and Drink Quarterly, Vol 4 Issue 4, "Package Perfect" By John Burke
  5. ^ a b "US FDA/CFSAN FDA Food Code". FoodSafety.gov. 5 Oktober 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Maret 2009. Diakses tanggal 2 Januari 2021. 
  6. ^ Paine, Frank A. (1990-10-31). The Packaging User’s Handbook (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-0-7514-0151-6. 
  7. ^ Sinha, Nirmal K. (2007-04-27). Handbook of Food Products Manufacturing, 2 Volume Set (dalam bahasa Inggris). John Wiley and Sons. hlm. 869. ISBN 978-0-470-04964-8. 
  8. ^ Tarlo, Susan; Cullinan, Paul; Nemery, Benoit B. (2011-06-24). Occupational and Environmental Lung Diseases: Diseases from Work, Home, Outdoor and Other Exposures (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. ISBN 978-1-119-95722-5. 
  9. ^ Khwaldia, Khaoula; Arab-Tehrany, Elmira; Desobry, Stephane (2010). "Biopolymer Coatings on Paper Packaging Materials". Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (dalam bahasa Inggris). 9 (1): 82–83. doi:10.1111/j.1541-4337.2009.00095.x. ISSN 1541-4337. 
  10. ^ Biedermann, Maurus; Grob, Koni (2010-03-01). "Is recycled newspaper suitable for food contact materials? Technical grade mineral oils from printing inks". European Food Research and Technology (dalam bahasa Inggris). 230 (5): 785–796. doi:10.1007/s00217-010-1223-9. ISSN 1438-2385. 
  11. ^ Deshwal, Gaurav Kr; Panjagari, Narender Raju; Alam, Tanweer (2019-10-01). "An overview of paper and paper based food packaging materials: health safety and environmental concerns". Journal of Food Science and Technology (dalam bahasa Inggris). 56 (10): 4394. doi:10.1007/s13197-019-03950-z. ISSN 0975-8402. PMC 6801293alt=Dapat diakses gratis. PMID 31686671.