Diet rendah karbon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnyaRevisi selanjutnya →
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{Sedang ditulis}}


'''Diet rendah karbon''' adalah gaya hidup yang berhubungan dengan pemilihan makanan untuk mengurangi [[Efek rumah kaca|gas rumah kaca]].
'''Diet rendah karbon''' adalah gaya hidup yang berhubungan dengan pemilihan makanan untuk mengurangi [[Emisi gas buang|emisi]] [[Efek rumah kaca|gas rumah kaca]]. Diet rendah karbon dapat meminimalkan emisi yang dilepaskan dari produksi, pengemasan, pemrosesan, transportasi, pengemasan dan limbah makanan.


== Latar Belakang ==
== Latar Belakang ==
Beberapa jenis makanan membutuhkan lebih banyak [[bahan bakar fosil]] untuk diproduksi dibandingkan jenis makanan lain sehingga [[jejak karbon]] bisa dikurangi dengan pemilihan makanan secara tepat. Pada bulan Juni 2010, [[Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] melaporkan bahwa gaya hidup [[Veganisme|vegan]] dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia dari kelaparan, kekurangan bahan bakar, dan [[perubahan iklim]].<ref>{{Cite news|title=UN urges global move to meat and dairy-free diet|url=https://www.theguardian.com/environment/2010/jun/02/un-report-meat-free-diet|newspaper=The Guardian|date=2010-06-02|access-date=2019-12-18|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Felicity|last=Carus}}</ref> <ref>{{Cite journal|last=Payne|first=Charlotte LR|last2=Scarborough|first2=Peter|last3=Cobiac|first3=Linda|date=2016/10|title=Do low-carbon-emission diets lead to higher nutritional quality and positive health outcomes? A systematic review of the literature|url=https://www.cambridge.org/core/journals/public-health-nutrition/article/do-lowcarbonemission-diets-lead-to-higher-nutritional-quality-and-positive-health-outcomes-a-systematic-review-of-the-literature/C58701CDB0E4BB51C351F33A6191A94A|journal=Public Health Nutrition|language=en|volume=19|issue=14|pages=2654–2661|doi=10.1017/S1368980016000495|issn=1368-9800}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nerlich|first=Brigitte|last2=Evans|first2=Vyvyan|last3=Koteyko|first3=Nelya|date=2011/03|title=Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale|url=https://www.cambridge.org/core/journals/language-and-cognition/article/low-carbon-diet-reducing-the-complexities-of-climate-change-to-human-scale/EEDE8F3B59A054F8733471D3B5A30560|journal=Language and Cognition|language=en|volume=3|issue=1|pages=45–82|doi=10.1515/langcog.2011.003|issn=1866-9808}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.cambridge.org/core/books/food-system-sustainability/carbon-footprint-and-nutritional-quality-of-diets-in-france/A953BAF00D32561995EB1D6E34EAC3D3|title=Carbon footprint and nutritional quality of diets in France|last=Darmon|first=Nicole|last2=Soler|first2=Louis-Georges|date=2013/04|website=Food System Sustainability: Insights From duALIne|language=en|access-date=2020-01-04|last3=Champenois|first3=Armelle|last4=Esnouf|first4=Catherine|last5=Martin|first5=Sarah|last6=Mousset|first6=Jérôme|last7=Redlingshöfer|first7=Barbara|last8=Russel|first8=Marie|last9=Supkova|first9=Markéta}}</ref>
Beberapa jenis makanan membutuhkan lebih banyak [[bahan bakar fosil]] untuk diproduksi dibandingkan jenis makanan lain sehingga [[jejak karbon]] bisa dikurangi dengan pemilihan makanan secara tepat. Produksi makanan, utamanya berbahan hewani, di [[Amerika Serikat]] menyumbang sebesar 25% dari total emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Emisi ini terus meningkat seiring dengan permintaan yang semakin tinggi.<ref name=":0">{{Cite news|title=Tax meat and dairy to cut emissions and save lives, study urges|url=https://www.theguardian.com/environment/2016/nov/07/tax-meat-and-dairy-to-cut-emissions-and-save-lives-study-urges|newspaper=The Guardian|date=2016-11-07|access-date=2020-01-09|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Damian|last=Carrington}}</ref> Di [[negara berkembang]] juga diperkirakan sebesar 18-25% gas rumah kaca dihasilkan oleh konsumsi makanan.<ref>{{Cite journal|last=Garnett|first=Tara|date=2011-01-01|title=Where are the best opportunities for reducing greenhouse gas emissions in the food system (including the food chain)?|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306919210001132|journal=Food Policy|series=The challenge of global food sustainability|volume=36|pages=S23–S32|doi=10.1016/j.foodpol.2010.10.010|issn=0306-9192}}</ref>


Penelitian di [[Britania Raya|Inggris]] memperhitungkan jejak gas rumah kaca dalam ukuran perbandingan kilogram karbon dioksida per hari adalah sebesar:
Di [[negara berkembang]], diperkirakan 18-25% gas rumah kaca dihasilkan oleh konsumsi makanan. <ref>https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2010.10.010</ref>


* 7.19 untuk pemakan daging berat (≥100 g/hari)
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca lebih menyehatkan dibandingkan yang menghasilkan gas rumah kaca yang lebih banyak. <ref>Biesbroek S, Bueno-de-Mesquita HB, Peeters PH et al.
* 5.63 untuk pemakan daging sedang (50–99 g/hari)
(2014) Reducing our environmental footprint and improving
* 4.67 untuk pemakan daging ringan (<50 g/hari)
our health: greenhouse gas emission and land use of usual
* 3.91 untuk pemakan ikan
diet and mortality in EPIC-NL: a prospective cohort study.
* 3.81 untuk [[Vegetarisme|vegetarian]]
Environ Health 13, 27.</ref>
* 2.89 untuk [[Veganisme|vegan]]<ref>{{Cite journal|last=Scarborough|first=Peter|last2=Appleby|first2=Paul N.|last3=Mizdrak|first3=Anja|last4=Briggs|first4=Adam D. M.|last5=Travis|first5=Ruth C.|last6=Bradbury|first6=Kathryn E.|last7=Key|first7=Timothy J.|date=2014-07|title=Dietary greenhouse gas emissions of meat-eaters, fish-eaters, vegetarians and vegans in the UK|url=http://link.springer.com/10.1007/s10584-014-1169-1|journal=Climatic Change|language=en|volume=125|issue=2|pages=179–192|doi=10.1007/s10584-014-1169-1|issn=0165-0009|pmc=PMC4372775|pmid=25834298}}</ref>
<ref>Tilman D & Clark M (2014) Global diets link environmental
sustainability and human health. Nature 515, 518–522.</ref> Hal ini disebabkan karena makanan penghasil gas rumah kaca lebih banyak juga mengandung [[lemak jenuh]] lebih banyak. <ref>Hallström E, Röös E & Börjesson P (2014) Sustainable meat
consumption: a quantitative analysis of nutritional intake,
greenhouse gas emissions and land use from a Swedish
perspective. Food Policy 47, 81–90.</ref> <ref>Hendrie GA, Ridoutt BG, Wiedmann TO et al. (2014)
Greenhouse gas emissions and the Australian diet – com-
paring dietary recommendations with average intakes.
Nutrients 6, 289–303.</ref>


Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hal ini menjadikan diet rendah karbon banyak dilakukan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Nerlich|first=Brigitte|last2=Evans|first2=Vyvyan|last3=Koteyko|first3=Nelya|date=2011/03|year=|title=Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale|url=https://www.cambridge.org/core/journals/language-and-cognition/article/low-carbon-diet-reducing-the-complexities-of-climate-change-to-human-scale/EEDE8F3B59A054F8733471D3B5A30560|journal=Language and Cognition|language=en|volume=3|issue=1|pages=52|doi=10.1515/langcog.2011.003|issn=1866-9808}}</ref>


Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca lebih menyehatkan dibandingkan yang menghasilkan gas rumah kaca yang lebih banyak.<ref>{{Cite journal|last=Biesbroek|first=Sander|last2=Bueno-de-Mesquita|first2=H Bas|last3=Peeters|first3=Petra HM|last4=Verschuren|first4=WM Monique|last5=van der Schouw|first5=Yvonne T|last6=Kramer|first6=Gerard FH|last7=Tyszler|first7=Marcelo|last8=Temme|first8=Elisabeth HM|date=2014-04-07|title=Reducing our environmental footprint and improving our health: greenhouse gas emission and land use of usual diet and mortality in EPIC-NL: a prospective cohort study|url=http://dx.doi.org/10.1186/1476-069x-13-27|journal=Environmental Health|volume=13|issue=1|doi=10.1186/1476-069x-13-27|issn=1476-069X}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Tilman|first=David|last2=Clark|first2=Michael|date=2014-11|title=Global diets link environmental sustainability and human health|url=http://dx.doi.org/10.1038/nature13959|journal=Nature|volume=515|issue=7528|pages=518–522|doi=10.1038/nature13959|issn=0028-0836}}</ref> Hal ini disebabkan karena makanan penghasil gas rumah kaca lebih banyak mengandung [[lemak jenuh]] lebih banyak.<ref>{{Cite journal|last=Hallström|first=E.|last2=Röös|first2=E.|last3=Börjesson|first3=P.|date=2014-08|title=Sustainable meat consumption: A quantitative analysis of nutritional intake, greenhouse gas emissions and land use from a Swedish perspective|url=http://dx.doi.org/10.1016/j.foodpol.2014.04.002|journal=Food Policy|volume=47|pages=81–90|doi=10.1016/j.foodpol.2014.04.002|issn=0306-9192}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Hendrie|first=Gilly|last2=Ridoutt|first2=Brad|last3=Wiedmann|first3=Thomas|last4=Noakes|first4=Manny|date=2014-01-08|title=Greenhouse Gas Emissions and the Australian Diet—Comparing Dietary Recommendations with Average Intakes|url=http://dx.doi.org/10.3390/nu6010289|journal=Nutrients|volume=6|issue=1|pages=289–303|doi=10.3390/nu6010289|issn=2072-6643}}</ref>
⚫
== Sejarah ==
Bahasa Inggris dari frasa ini, ''low carbon diet'' telah lama digunakan, namun baru populer di [[Amerika Serikat]] sejak tahun 2006 ketika para skeptik perubahan iklim disanggah oleh pembuktian ilmiah dan meningkatnya konsensus ilmiah di saat itu, terutama [[Al Gore]]. <ref>https://doi.org/10.1515/langcog.2011.003 hal.50 </ref><ref>Al Gore’s film An Inconvenient Truth</ref>


Pada bulan Juni 2010, [[Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] melaporkan bahwa gaya hidup [[Veganisme|vegan]] dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia dari kelaparan, kekurangan bahan bakar, dan [[perubahan iklim]].<ref>{{Cite news|title=UN urges global move to meat and dairy-free diet|url=https://www.theguardian.com/environment/2010/jun/02/un-report-meat-free-diet|newspaper=The Guardian|date=2010-06-02|access-date=2019-12-18|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Felicity|last=Carus}}</ref>
Kampanye tentang diet rendah karbon di koran <ref>low carbon diet
“bible” (The Boston Globe 20/03/2008), </ref>, televisi <ref>kampanye televisi Fred Krupp</ref>,dan internet <ref> Low carbon diet, A 30 Day Program
to Lose 5,000 Pounds, published at the end of 2006 as part of the activities of
the Empowerment Institute (http://www.empowermentinstitute.net/lcd/);</ref> pada tahun 2016 yang difokuskan pada pengurangan emisi karbon dan dikaitkan terhadap pengurangan jejak karbon, dianggap sebagai kampanye gelombang pertama. Gelombang kedua oleh Bon Appétit Management Co<ref>http://www.eatlowcarbon.org/about-this-site/</ref> lebih didasarkan pada pemetaan antafra makan, penurunan berat badan dan mitigasi perubahan iklim.<ref>https://doi.org/10.1515/langcog.2011.003 hal.51 </ref>


⚫
== Sejarah ==
⚫
Populernya diet rendah karbon sebagian besar diakibatkan oleh pemberitaan media. Diet rendah karbon juga telah menjadi bagian dari pegerakan sosial. <ref>https://doi.org/10.1515/langcog.2011.003 hal. 52</ref>
Frasa ''low carbon diet'' telah lama digunakan, namun baru populer di [[Amerika Serikat]] sejak tahun 2006 ketika para [[Skeptisisme|skeptik]] perubahan iklim disanggah oleh pembuktian ilmiah dan meningkatnya konsensus ilmiah di saat itu, terutama oleh [[Al Gore]].<ref>{{Cite journal|last=Nerlich|first=Brigitte|last2=Evans|first2=Vyvyan|last3=Koteyko|first3=Nelya|date=2011/03|year=|title=Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale|url=https://www.cambridge.org/core/journals/language-and-cognition/article/low-carbon-diet-reducing-the-complexities-of-climate-change-to-human-scale/EEDE8F3B59A054F8733471D3B5A30560|journal=Language and Cognition|language=en|volume=3|issue=1|pages=50|doi=10.1515/langcog.2011.003|issn=1866-9808}}</ref><ref>{{Cite news|title=The Low Carbon Diet|url=http://content.time.com/time/health/article/0,8599,1552237,00.html|newspaper=Time|date=2006-10-30|access-date=2020-01-09|issn=0040-781X|language=en-US|first=STACIE|last=STUKIN}}</ref> Kampanye tentang diet rendah karbon di koran, buku, televisi, dan internet pada tahun 2006 yang berfokud pada pengurangan emisi karbon dan kaitannya terhadap pengurangan jejak karbon, dianggap sebagai kampanye gelombang pertama. Gelombang kedua oleh perusahaan rumah makan Bon Appétit Management Co<ref>{{Cite web|url=http://www.eatlowcarbon.org/about-this-site/|title=Eat Low Carbon|website=www.eatlowcarbon.org|access-date=2020-01-09}}</ref> lebih didasarkan pada hubungan antara makanan, penurunan berat badan dan mitigasi perubahan iklim.<ref>{{Cite journal|last=Nerlich|first=Brigitte|last2=Evans|first2=Vyvyan|last3=Koteyko|first3=Nelya|date=2011/03|year=|title=Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale|url=https://www.cambridge.org/core/journals/language-and-cognition/article/low-carbon-diet-reducing-the-complexities-of-climate-change-to-human-scale/EEDE8F3B59A054F8733471D3B5A30560|journal=Language and Cognition|language=en|volume=3|issue=1|pages=51|doi=10.1515/langcog.2011.003|issn=1866-9808}}</ref>

⚫
Populernya diet rendah karbon sebagian besar diakibatkan oleh pemberitaan media. Diet rendah karbon juga telah menjadi bagian dari pegerakan sosial.<ref name=":1" />


== Pelaksanaan ==
== Pelaksanaan ==
Pemilihan makanan berbahan nabati mengurangi emisi gas rumah kaca. Makanan produk hewani menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca karena menghitung total usaha dalam peternakan seperti transportasi ternak, pemberian makan, dan limbah ternak.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/213880012|title=State of the world 2008 : innovations for a sustainable economy|last=|first=|date=2007|publisher=Earthscan|others=Worldwatch Institute.|year=|isbn=978-1-84977-260-0|location=London|pages=65|oclc=213880012|url-status=live}}</ref> Diet rendah karbon dapat dilaksanakan dalam produksi, pengemasan, dan pengelolaan limbah makanan. Dalam peternakan, emisi dapat dikurangi dengan memberi makanan yang tak termakan oleh manusia kepada ternak. Saat ini, 70% bahan baku yang digunakan dalam industri pakan [[Belanda]] berasal dari industri pengolahan makanan (sisa).<ref>Elferink, E. V., S. Nonhebel and H. C. Moll. 2008. Feeding livestock food residue and the consequences for the environmental impact of meat. J. Cleaner Prod. 16: 1227-1233</ref> Di Amerika Serikat, biji-bijian kering yang digunakan sebagai pakan ternak mencapai 25 juta ton.<ref>Hoffman, L. and A. Baker. 2010. Market issues and prospects for U.S. distillers' grains supply, use, and price relationships. USDA FDS-10k-01).</ref> [[Tiongkok]] mengeluarkan peraturan tentang panduan makanan dengan tujuan mengurangi konsumsi daging hingga 50% sehingga dapat mengurangi penghasilan gas rumah kaca hingga 1 miliar ton di tahun 2030.<ref>{{Cite news|title=China's plan to cut meat consumption by 50% cheered by climate campaigners|url=https://www.theguardian.com/world/2016/jun/20/chinas-meat-consumption-climate-change|newspaper=The Guardian|date=2016-06-20|access-date=2020-01-09|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Oliver|last=Milman|first2=Stuart|last2=Leavenworth}}</ref> Menaikkan pajak pada produksi bahan makan tertentu dapat mengurangi konsumsi.<ref name=":0" />
Makanan penghasil gas rumah kaca rendah adalah makanan nabati. Makanan produk hewani menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca karena terhitung total usaha dalam peternakan seperti transportasi ternak, pemberian makan, dan limbah ternak.<ref>Brian Halweil and Danielle Nierenberg, 2008, Meat and Seafood: The Global Diet’s Most Costly Ingredients, in The Worldwatch Institute's State of the World 2008, hal. 65</ref>

Diet rendah karbon dapat dilaksanakan dalam produksi, pengemasan, dan pengelolaan limbah makanan.
== Referensi ==
Dalam peternakan, emisi dapat dikurangi dengan memberi makan untuk ternak. Saat ini, 70% bahan baku yang digunakan dalam industri pakan Belanda berasal dari industri pengolahan makanan.<ref>Elferink, E. V., S. Nonhebel and H. C. Moll. 2008. Feeding livestock food residue and the consequences for the environmental impact of meat. J. Cleaner Prod. 16: 1227-1233</ref> Di AS, biji-bijian kering yang digunakan sebagai pakan ternak mencapai 25 juta ton.<ref>Hoffman, L. and A. Baker. 2010. Market issues and prospects for U.S. distillers' grains supply, use, and price relationships. USDA FDS-10k-01).</ref>
<references />
[[Tiongkok]] mengeluarkan peraturan tentang panduan makanan dengan tujuan mengurangi konsumsi daging hingga 50% sehingga dapat mengurangi penghasilan gas rumah kaca hingga 1 miliar ton di tahun 2030.<ref>Close
[32] Milman, Oliver (20 June 2016). "China's plan to cut meat consumption by 50% cheered by climate campaigners". The Guardian. Retrieved 20 June 2016.</ref>

Revisi per 9 Januari 2020 03.49

Diet rendah karbon adalah gaya hidup yang berhubungan dengan pemilihan makanan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Diet rendah karbon dapat meminimalkan emisi yang dilepaskan dari produksi, pengemasan, pemrosesan, transportasi, pengemasan dan limbah makanan.

Latar Belakang

Beberapa jenis makanan membutuhkan lebih banyak bahan bakar fosil untuk diproduksi dibandingkan jenis makanan lain sehingga jejak karbon bisa dikurangi dengan pemilihan makanan secara tepat. Produksi makanan, utamanya berbahan hewani, di Amerika Serikat menyumbang sebesar 25% dari total emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Emisi ini terus meningkat seiring dengan permintaan yang semakin tinggi.[1] Di negara berkembang juga diperkirakan sebesar 18-25% gas rumah kaca dihasilkan oleh konsumsi makanan.[2]

Penelitian di Inggris memperhitungkan jejak gas rumah kaca dalam ukuran perbandingan kilogram karbon dioksida per hari adalah sebesar:

  • 7.19 untuk pemakan daging berat (≥100 g/hari)
  • 5.63 untuk pemakan daging sedang (50–99 g/hari)
  • 4.67 untuk pemakan daging ringan (<50 g/hari)
  • 3.91 untuk pemakan ikan
  • 3.81 untuk vegetarian
  • 2.89 untuk vegan[3]

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hal ini menjadikan diet rendah karbon banyak dilakukan.[4]

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca lebih menyehatkan dibandingkan yang menghasilkan gas rumah kaca yang lebih banyak.[5][6] Hal ini disebabkan karena makanan penghasil gas rumah kaca lebih banyak mengandung lemak jenuh lebih banyak.[7][8]

Pada bulan Juni 2010, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa gaya hidup vegan dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia dari kelaparan, kekurangan bahan bakar, dan perubahan iklim.[9]

Sejarah

Frasa low carbon diet telah lama digunakan, namun baru populer di Amerika Serikat sejak tahun 2006 ketika para skeptik perubahan iklim disanggah oleh pembuktian ilmiah dan meningkatnya konsensus ilmiah di saat itu, terutama oleh Al Gore.[10][11] Kampanye tentang diet rendah karbon di koran, buku, televisi, dan internet pada tahun 2006 yang berfokud pada pengurangan emisi karbon dan kaitannya terhadap pengurangan jejak karbon, dianggap sebagai kampanye gelombang pertama. Gelombang kedua oleh perusahaan rumah makan Bon Appétit Management Co[12] lebih didasarkan pada hubungan antara makanan, penurunan berat badan dan mitigasi perubahan iklim.[13]

Populernya diet rendah karbon sebagian besar diakibatkan oleh pemberitaan media. Diet rendah karbon juga telah menjadi bagian dari pegerakan sosial.[4]

Pelaksanaan

Pemilihan makanan berbahan nabati mengurangi emisi gas rumah kaca. Makanan produk hewani menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca karena menghitung total usaha dalam peternakan seperti transportasi ternak, pemberian makan, dan limbah ternak.[14] Diet rendah karbon dapat dilaksanakan dalam produksi, pengemasan, dan pengelolaan limbah makanan. Dalam peternakan, emisi dapat dikurangi dengan memberi makanan yang tak termakan oleh manusia kepada ternak. Saat ini, 70% bahan baku yang digunakan dalam industri pakan Belanda berasal dari industri pengolahan makanan (sisa).[15] Di Amerika Serikat, biji-bijian kering yang digunakan sebagai pakan ternak mencapai 25 juta ton.[16] Tiongkok mengeluarkan peraturan tentang panduan makanan dengan tujuan mengurangi konsumsi daging hingga 50% sehingga dapat mengurangi penghasilan gas rumah kaca hingga 1 miliar ton di tahun 2030.[17] Menaikkan pajak pada produksi bahan makan tertentu dapat mengurangi konsumsi.[1]

Referensi

  1. ^ a b Carrington, Damian (2016-11-07). "Tax meat and dairy to cut emissions and save lives, study urges". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  2. ^ Garnett, Tara (2011-01-01). "Where are the best opportunities for reducing greenhouse gas emissions in the food system (including the food chain)?". Food Policy. The challenge of global food sustainability. 36: S23–S32. doi:10.1016/j.foodpol.2010.10.010. ISSN 0306-9192. 
  3. ^ Scarborough, Peter; Appleby, Paul N.; Mizdrak, Anja; Briggs, Adam D. M.; Travis, Ruth C.; Bradbury, Kathryn E.; Key, Timothy J. (2014-07). "Dietary greenhouse gas emissions of meat-eaters, fish-eaters, vegetarians and vegans in the UK". Climatic Change (dalam bahasa Inggris). 125 (2): 179–192. doi:10.1007/s10584-014-1169-1. ISSN 0165-0009. PMC 4372775 alt=Dapat diakses gratis. PMID 25834298. 
  4. ^ a b Nerlich, Brigitte; Evans, Vyvyan; Koteyko, Nelya (2011/03). "Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale". Language and Cognition (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 52. doi:10.1515/langcog.2011.003. ISSN 1866-9808. 
  5. ^ Biesbroek, Sander; Bueno-de-Mesquita, H Bas; Peeters, Petra HM; Verschuren, WM Monique; van der Schouw, Yvonne T; Kramer, Gerard FH; Tyszler, Marcelo; Temme, Elisabeth HM (2014-04-07). "Reducing our environmental footprint and improving our health: greenhouse gas emission and land use of usual diet and mortality in EPIC-NL: a prospective cohort study". Environmental Health. 13 (1). doi:10.1186/1476-069x-13-27. ISSN 1476-069X. 
  6. ^ Tilman, David; Clark, Michael (2014-11). "Global diets link environmental sustainability and human health". Nature. 515 (7528): 518–522. doi:10.1038/nature13959. ISSN 0028-0836. 
  7. ^ Hallström, E.; Röös, E.; Börjesson, P. (2014-08). "Sustainable meat consumption: A quantitative analysis of nutritional intake, greenhouse gas emissions and land use from a Swedish perspective". Food Policy. 47: 81–90. doi:10.1016/j.foodpol.2014.04.002. ISSN 0306-9192. 
  8. ^ Hendrie, Gilly; Ridoutt, Brad; Wiedmann, Thomas; Noakes, Manny (2014-01-08). "Greenhouse Gas Emissions and the Australian Diet—Comparing Dietary Recommendations with Average Intakes". Nutrients. 6 (1): 289–303. doi:10.3390/nu6010289. ISSN 2072-6643. 
  9. ^ Carus, Felicity (2010-06-02). "UN urges global move to meat and dairy-free diet". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2019-12-18. 
  10. ^ Nerlich, Brigitte; Evans, Vyvyan; Koteyko, Nelya (2011/03). "Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale". Language and Cognition (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 50. doi:10.1515/langcog.2011.003. ISSN 1866-9808. 
  11. ^ STUKIN, STACIE (2006-10-30). "The Low Carbon Diet". Time (dalam bahasa Inggris). ISSN 0040-781X. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  12. ^ "Eat Low Carbon". www.eatlowcarbon.org. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  13. ^ Nerlich, Brigitte; Evans, Vyvyan; Koteyko, Nelya (2011/03). "Low carbon diet: Reducing the complexities of climate change to human scale". Language and Cognition (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 51. doi:10.1515/langcog.2011.003. ISSN 1866-9808. 
  14. ^ State of the world 2008 : innovations for a sustainable economy. Worldwatch Institute. London: Earthscan. 2007. hlm. 65. ISBN 978-1-84977-260-0. OCLC 213880012. 
  15. ^ Elferink, E. V., S. Nonhebel and H. C. Moll. 2008. Feeding livestock food residue and the consequences for the environmental impact of meat. J. Cleaner Prod. 16: 1227-1233
  16. ^ Hoffman, L. and A. Baker. 2010. Market issues and prospects for U.S. distillers' grains supply, use, and price relationships. USDA FDS-10k-01).
  17. ^ Milman, Oliver; Leavenworth, Stuart (2016-06-20). "China's plan to cut meat consumption by 50% cheered by climate campaigners". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-01-09. 
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diet_rendah_karbon&oldid=16429407"