Tyasno Sudarto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Tyasno Sudarto.jpg
Tyasno Sudarto

Tyasno Sudarto (lahir 14 November 1948) sering disebut jenderal ambisius dan sering berpindah-pindah kubu, ketika awal reformasi, Tyasno Sudarto mendekat ke kubu Wiranto, sedangkan ketika era awal Presiden Abdurrahman Wahid, Tyasno putar haluan menghantam Wiranto dan menempel Gus Dur. Pada saat Gus Dur hampir jatuh, Tyasno termasuk jenderal yang memboikot Gus Dur dan mendekat ke kubu Megawati.

Mantan Pangdam Diponegoro ini termasuk dekat dengan Soeharto, dan dipromosikan oleh Wiranto sebagai Kepala Bais dengan bintang 3 di pundak kemudian melejit sebagai KSAD.

Jenderal Tyasno diisukan dalam dokumen Bulak Rantai bersama dengan Pangkostrad saat itu Letjen. TNI Agus Wirahadikusumah dan Aster KSAD Mayjen TNI Saurip Kadi. Dalam dokumen itu disebutkan Tyasno mengincar jabatan Panglima TNI dan menggalang kekuatan untuk ke arah itu, tapi Tyasno termasuk orang yang berani mengusulkan pensiun dini terhadap beberapa seniornya termasuk Jenderal Wiranto, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono dan Letjen Agum Gumelar yang saat itu memangku jabatan sipil.

Jabatan militer
Didahului oleh:
Subagyo Hadi Siswoyo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1999-2000
Diteruskan oleh:
Endriartono Sutarto