Tinjauan literatur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tinjauan literatur merupakan penjelasan mengenai teori, temuan, dan sumber-sumber penelitian lain yang diambil dari referensi untuk menjadi dasar dalam melakukan penelitian.[1] Tujuan dari tinjauan literatur adalah untuk membangun kerangka pemikiran yang solid mengenai cara mengatasi masalah yang telah dirumuskan sebelumnya dalam perumusan masalah. Tinjauan literatur berisi review, ringkasan, dan pemikiran penulis mengenai berbagai referensi, seperti artikel, buku, presentasi, sumber internet, dan lainnya, yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Tinjauan literatur ditempatkan pada bagian awal sebuah karya. Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan hasil penelitian yang akan dilakukan dalam karya ini. Semua pernyataan atau hasil penelitian yang bukan merupakan kontribusi dari penulis harus diberikan referensi sumbernya, dan cara merujuk ke sumber-sumber tersebut mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Sebuah tinjauan literatur yang baik harus relevan, terkini (dalam tiga tahun terakhir), dan informatif.

Tinjauan literatur juga bisa berupa evaluasi mendalam terhadap penelitian yang tengah dilakukan terhadap suatu topik tertentu atau aspek tertentu dalam ilmu pengetahuan. Tinjauan literatur membantu kita dalam membentuk kerangka berpikir yang tepat sesuai dengan teori, temuan, dan hasil penelitian sebelumnya dalam mengatasi permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian yang sedang kita lakukan.

Tujuan Tinjauan Literatur[sunting | sunting sumber]

Tujuan tinjauan literatur adalah agar peneliti atau penulis dapat memahami bagaimana penelitian yang sedang mereka lakukan akan memberikan kontribusi pada pengetahuan yang ada tentang topik atau isu yang sedang mereka teliti. Tujuan ini tidak dapat tercapai jika penulis tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang apa yang telah dibahas dalam penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan isu tersebut.

Dalam melakukan tinjauan literatur, penulis harus membaca penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan melakukan evaluasi kritis terhadapnya. Ini bukan hanya sekadar merangkum informasi, tetapi juga menghasilkan pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian tersebut. Dengan demikian, tinjauan literatur membantu peneliti dalam memahami bagaimana penelitian mereka akan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan di bidang tersebut. Selain tujuan utama ini, tinjauan literatur juga memberikan manfaat tambahan bagi peneliti. Salah satunya adalah membantu peneliti untuk memahami apa yang telah dibahas dalam isu yang sedang mereka teliti.

Metode Tinjauan Literatur[sunting | sunting sumber]

Ketika ingin melakukan tinjauan literatur, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, seperti systematic mapping study, systematic literature review, dan traditional review.

Systematic Mapping Study[sunting | sunting sumber]

Systematic mapping study adalah salah satu cara melakukan tinjauan literatur secara terstruktur dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya.[2] Dalam metode ini, pemilihan sumber-sumber yang akan diteliti tidak boleh bersifat subjektif, melainkan harus berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.[3]

Systematic mapping study memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi daripada traditional review karena melibatkan lebih banyak sumber referensi. Peneliti yang menggunakan metode ini biasanya memiliki pedoman khusus, seperti kriteria pemilihan sumber-sumber dan jenis dokumen yang relevan.

Dalam melaksanakan tinjauan literatur dengan metode ini, peneliti akan mengumpulkan berbagai jenis sumber referensi terlebih dahulu. Kemudian, mereka akan melakukan pembacaan dan analisis terhadap setiap sumber tersebut sesuai dengan fokus penelitian yang sedang dilakukan.

Systematic Literature Review[sunting | sunting sumber]

Systematic literature review, sering disebut sebagai SLR, adalah pendekatan dalam tinjauan literatur yang dilakukan secara terstruktur dengan tujuan mengumpulkan dan secara kritis menganalisis data serta temuan dari berbagai penelitian sebelumnya.[4][5]

Dalam menyusun tinjauan literatur dengan metode systematic literature review, langkah-langkah diikuti secara berurutan dan terorganisir. Ini berarti bahwa proses tinjauan literatur dimulai dari aspek-aspek yang paling dasar dan kemudian mengarah ke topik-topik yang lebih kompleks.

Meskipun proses dengan metode ini memakan waktu yang lebih lama, hasil dari tinjauan literatur ini akan lebih rinci, akurat, dan komprehensif. Dengan demikian, penulis dapat membangun dasar teoritis yang lebih mendalam dan berkualitas tinggi dengan menggunakan metode ini.

Traditional Review[sunting | sunting sumber]

Metode selanjutnya yang digunakan dalam penyusunan tinjauan literatur adalah traditional review. Traditional review adalah pendekatan yang umum digunakan oleh peneliti dalam menyusun tinjauan literatur dan hasilnya sering ditemui dalam bentuk karya tulis yang disebut survey paper.[6] Traditional review dikenal juga dengan istilah narrative literature review atau tinjauan literatur naratif.[7] Tinjauan literatur naratif atau tradisional merupakan analisis komprehensif, kritis dan obyektif mengenai pengetahuan terkini tentang suatu topik. Ini adalah bagian penting dari proses penelitian dan membantu membangun kerangka teoritis dan fokus atau konteks penelitian Anda. Tinjauan literatur akan membantu mengidentifikasi pola dan tren dalam literatur sehingga seseorang dapat mengidentifikasi kesenjangan atau inkonsistensi dalam suatu kumpulan pengetahuan. Hal ini akan mengarahkan peneliti pada pertanyaan penelitian yang cukup terfokus.

Onwuegbuzie dan Frels (pp 24-25, 2016) mendefinisikan empat jenis ulasan naratif yang umum:

  1. Tinjauan literatur umum yang memberikan tinjauan aspek paling penting dan kritis dari pengetahuan terkini tentang topik tersebut. Tinjauan pustaka umum ini merupakan pendahuluan tesis atau disertasi dan harus ditentukan oleh tujuan penelitian, hipotesis atau masalah yang mendasari, atau tesis argumentatif pengulas.
  2. Tinjauan literatur teoretis yang mengkaji bagaimana teori membentuk atau membingkai penelitian
  3. Tinjauan literatur metodologis yang menjelaskan metode dan desain penelitian. Tinjauan metodologis ini menguraikan kekuatan dan kelemahan metode yang digunakan dan memberikan arahan di masa depan
  4. Tinjauan pustaka sejarah yang berfokus pada pemeriksaan penelitian sepanjang periode waktu, seringkali dimulai dengan pertama kali suatu isu, konsep, teori, fenomena muncul dalam literatur, kemudian menelusuri evolusinya dalam keilmuan suatu disiplin ilmu. Tujuannya adalah untuk menempatkan penelitian dalam konteks sejarah untuk menunjukkan pemahaman terhadap perkembangan terkini dan untuk mengidentifikasi kemungkinan arah penelitian di masa depan.[8]

Tinjauan literatur yang dihasilkan melalui metode traditional review lebih berfokus pada topik khusus tertentu. Penulis sudah mengetahui karya tulis yang akan digunakan sebelumnya dalam metode ini. Dengan metode traditional review, penulis hanya mempertimbangkan karya tulis yang relevan dengan topik penelitian. Akan tetapi, metode ini memiliki keterbatasan karena mungkin hanya membatasi referensi pada topik yang sama, sedangkan informasi atau data yang relevan mungkin juga ada dalam topik lain.

Keterbatasan metode traditional review tidak hanya berlaku untuk data dan referensi yang digunakan, tetapi juga pada pemahaman dan wawasan penulis. Dengan kata lain, semakin luas pemahaman dan wawasan penulis, semakin banyak pula karya tulis atau literatur yang telah dianalisis atau dibaca oleh penulis.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dekkers, Rob; Carey, Lindsey; Langhorne, Peter (2022-08-10). Making Literature Reviews Work: A Multidisciplinary Guide to Systematic Approaches (dalam bahasa Inggris). Springer Nature. ISBN 978-3-030-90025-0. 
  2. ^ "Systematic Mapping Study - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2023-09-03. 
  3. ^ Petersen, Kai; Vakkalanka, Sairam; Kuzniarz, Ludwik (2015-08-01). "Guidelines for conducting systematic mapping studies in software engineering: An update". Information and Software Technology. 64: 1–18. doi:10.1016/j.infsof.2015.03.007. ISSN 0950-5849. 
  4. ^ Purssell, Edward; McCrae, Niall (2020-08-04). How to Perform a Systematic Literature Review: A Guide for Healthcare Researchers, Practitioners and Students (dalam bahasa Inggris). Springer Nature. ISBN 978-3-030-49672-2. 
  5. ^ Booth, Andrew; Sutton, Anthea; Papaioannou, Diana (2016-05-28). Systematic Approaches to a Successful Literature Review (dalam bahasa Inggris). SAGE. ISBN 978-1-4739-5281-2. 
  6. ^ Bowman, Tric. "Library Guides: Literature Review: Traditional or narrative literature reviews". libguides.csu.edu.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-03. 
  7. ^ Machi, Lawrence A.; McEvoy, Brenda T. (2016-06-09). The Literature Review: Six Steps to Success (dalam bahasa English) (edisi ke-Third edition). Thousand Oaks, California: Corwin. ISBN 978-1-5063-3624-4. 
  8. ^ Onwuegbuzie, Anthony J.; Frels, Rebecca (2016-02-04). Seven Steps to a Comprehensive Literature Review: A Multimodal and Cultural Approach (dalam bahasa Inggris). SAGE. ISBN 978-1-4739-4412-1.