Teori cincin arus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teori cincin arus adalah teori yang menjelaskan penyebab peningkatan fluks magnetik dan histeresis pada bahan feromagnetik di dalam kumparan. Pencetus teori ini adalah André-Marie Ampère pada tahun 1823 M. Ia menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya peningkatan fluks magnet disebabkan oleh arus listrik yang beredar di dalam molekul feromagnetik. Beberapa penelitian selanjutnya memperjelas pernyataan tersebut. Dalam teori cincin arus, sebuah atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron. Jarak antara elektron dengan inti atom lebih jauh dibandingkan dengan diameter inti atom. Elektron memutari orbital atom di sekitar inti atom dan di sekitar porosnya sendiri. Kondisinya menyerupai giroskop. Bahan feromagnetik diberi asumsi bahwa karakteristik magnetiknya merupakan akibat dari spin elektron ini. Pergerakan elektron di sekitar jalur melingkar sama dengan dengan pengaliran arus listrik selama satu menit di dalam cincin melingkar. Dalam atom feromagnetik terdapat empat elektron lagi yang berputar pada satu arah yang berlawanan. Posisi sumbu spin elektron ini sejajar satu sama lain. Fluks magnetik dengan arah tertentu dihasilkan akibat adanya sifat keempat elektron tersebut.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hughes, Edward (2008). Hughes Electricity and Electronic Technology (PDF) (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-10). Harlow: Pearson Education Limited. hlm. 902–903. ISBN 978-0-13-206011-0.