Teori aktivitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teori aktivitas adalah istilah umum yang digunakan untuk teori dan penelitian ilmu eklektik yang berakar pada teori aktivitas psikologis Soviet yang dipelopori oleh Sergei Rubinstein pada tahun 1930-an. Kemudian, teori ini dipopulerkan oleh Alexei Leont'ev. Jejak teori pada awal kemunculannya juga dapat ditemukan dalam beberapa karya Lev Vygotsky.[1] Teori ini merupakan sebutan sederhana dari Cultural-Historical Activity Theory (CHAT). Sebuah kerangka aktivitas sejarah budaya yang membantu memahami dan menganalisis hubungan antara pikiran manusia dan aktivitas manusia. Dalam analisis pikiran manusia yaitu tentang "Apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia". Sedangkan analisis aktivitas manusia yaitu tentang "Apa yang dilakukan manusia".[2]

Teori aktivitas secara filosofis berakar pada konsep realitas Karl Marx, yakni sebagai "aktivitas manusia yang sensual, praktik," yang dijelaskan dalam Tesisnya tentang Feuerbach.[3] Di dalam tesis pertama dan ketiganya, Marx menunjukkan bahwa konsep aktivitas membuka cara baru untuk memahami perubahan. Kuncinya adalah 'praktik revolusioner', yang tidak harus dipahami secara sempit sebagai istilah politik, namun juga sebagai kegiatan praktik-kritis bersama.[4]. Menurut Marx, materialisme nyata harus memperhitungkan bagaimana hubungan sosial terwujud dalam pengalaman yang dirasakan dari orang-orang yang diwujudkan.[5]

Teori yang berpusat pada aktivitas berbeda dalam tiga cara. Pertama, teori aktivitas sangat kontekstual dan berorientasi pada pemahaman praktik lokal yang spesifik secara sejarah, objeknya, artefak mediasi, dan organisasi sosial. Kedua, teori aktivitas didasarkan pada teori dialektika pengetahuan dan pemikiran, yang befokus pada potensi kreatif dalam kognisi manusia. Ketiga, teori aktivitas adalah teori perkembangan yang berusaha menjelaskan dan memengaruhi perubahan kualitatif dalam praktik manusia dari waktu ke waktu.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yasnitsky, Anton (2018). Vygotsky : an intellectual biography. New York: Routledge. hlm. 1–16. ISBN 978-1-315-75150-4. OCLC 1034629584. 
  2. ^ Harry, Daniels; Edwards, Anne; Engeström, Yrjö; Gallagher, Tony; Ludvigsen, Sten R., ed. (2010). Activity theory in practice : promoting learning across boundaries and agencies. London. hlm. 6. ISBN 978-0-415-47724-6. OCLC 244057445. 
  3. ^ Foot, Kirsten A. (2001-02). "Cultural-historical activity theory as practice theory: illuminating the development of conflict-monitoring network". Communication Theory (dalam bahasa Inggris). 11 (1): 56–83. doi:10.1111/j.1468-2885.2001.tb00233.x. ISSN 1050-3293. 
  4. ^ a b Engeström, Yrjö (1999). "Activity theory and individual and social trasformation". Dalam Engeström, Yrjö; Miettinen, Reijo; Punamäki-Gitai, Raija-Leena. Perspectives on activity theory. International Congress for Research on Activity Theory. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 19–38. ISBN 0-521-43127-1. OCLC 38324751. 
  5. ^ Cronen, Vernon E. (1995). "Practical Theory and the Tasks Ahead for Social Approaches to Communication". Dalam Leeds-Hurwitz, Wendy. Social approaches to communication. New York: Guilford Press. hlm. 217–242. ISBN 0-89862-867-9. OCLC 32465359.