Suster N: Dendam Suster Ngesot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Suster N)
Suster N: Dendam Suster Ngesot
SutradaraViva Westi
ProduserFerry Angriawan
SkenarioSyamarhan
Viva Westi
CeritaSyamarhan
Viva Westi
PemeranWulan Guritno
Atiqah Hasiholan
Bob Seven
Ardina Rasti
Penata musikNana Bayek
SinematograferRegina Anindita
PenyuntingAndhy Pulung
Perusahaan
produksi
DistributorVirgo Putra Films
Tanggal rilis
25 Oktober 2007
Durasi115 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Suster N: Dendam Suster Ngesot adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradarai oleh Viva Westi ini dibintangi oleh Wulan Guritno, Atiqah Hasiholan, Bob Seven dan Ardina Rasti.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Mitos hantu suster ngesot yang berlokasi di Jawa Barat mengisahkan tentang Suster Norah, cucu seorang nyai (wanita penduduk lokal yang menikah dengan pria Belanda) yang cantik dan bekerja sebagai perawat di sebuah panti jompo yang diperuntukkan bagi keturunan Belanda di Jawa Barat.

Asal usul Norah yang setengah Belanda dan nenek Norah yang diduga mempunyai ilmu gaib dan barang-barang pusaka yang salah satunya berupa gelang keramat yang dipercaya dapat membuatnya berada dalam dua alam yang berbeda. Atas alasan tersebut pertunangan Norah putus dengan pria Belanda.

Kemarahan dan ketidakberdayaan mengubah Norah menjadi sosok yang dingin dan kejam. Satu per satu ia mengganggu dan menyerang penghuni panti dengan berbagai cara. Norah juga merayu tunangan pemilik panti.

Kedok Norah akhirnya terbongkar dan dihentikan dengan cara memukul kaki Norah dengan tongkat hingga remuk dan tak berdaya. Kisah tersebut kemudian diramu oleh tim penulis "Syamarhan" pimpinan Viva Westi untuk menjadi latar belakang pembuatan skenario film Suster N.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Pemeran utama[sunting | sunting sumber]

  • Atiqah Hasiholan sebagai Sarah: Seorang wanita muda yang mewarisi panti jompo Rose, neneknya yang dibesarkan oleh orang Belanda. Ia dan suaminya, Jonathan, membuka kembali panti jompo itu. Beberapa orang telah datang untuk tinggal di panti jompo yang terpencil itu, tetapi hampir setiap hari para penghuni panti itu meninggal dengan dicekik. Tentu saja, kematian adalah satu hal yang lazim di sebuah panti jompo, tetapi Sarah percaya ada sesuatu yang ganjil dalam Villa Rose. Ia sering bermimpi tentang seorang hantu yang mengesot dengan baju perawat. Sayangnya tidak ada yang mempercayainya, bahkan ia dituduh sebagai orang gila. Sarah tertinggal sendiri untuk memecahkan misterinya, sebelum semuanya terlambat.
  • Wulan Guritno sebagai Wulan: Seorang wanita asing yang meminta pekerjaan di Villa Rose. Ia disewa sebagai seorang perawat untuk menjaga penghuni-penghuni di panti jompo itu. Ia yang biasanya menemukan mayat-mayat yang meninggal secara misterius tersebut dan tentu itu membuat Sarah mulai mencurigainya. Ia kemudian mulai menggoda Jonathan hingga Sarah sangat marah karena mengetahui hal itu. Kemudian diketahui bahwa ia adalah hantu dari Norah, perawat yang telah dibunuh oleh Rose ketika ia ditemukan menggoda kakek Sarah. Ia datang kembali dari gelang yang dipakai Norah ketika ia dibunuh oleh Rose. Ia menipu Jonathan dan kabur bersamanya, sedangkan suster ngesot menyerang ibu Sarah di villa. Wulan hampir jatuh dari sebuah turunan tanah yang curam. Jonathan mencoba menyelamatkannya, tetapi ketika ibu Sarah menyuruh Maya untuk memukul kaki suster ngesot yang mencekiknya, Wulan pun jatuh dan gelang itu pun hancur.
  • Bob Seven sebagai Jonathan: Suami Sarah yang ikut membuka kembali Villa Rose. Ia mulai memperhatikan hal-hal tidak wajar yang dikatakan Sarah, seperti hantu-hantu muncul di cermin dan para penghuni panti yang meninggal, yang mulai membuatnya yakin bahwa istrinya itu gila. Adiknya, Maya, datang (diam-diam dikirim oleh ibu Sarah) untuk ikut tinggal di panti jompo itu. Wulan pun mulai mencoba untuk menggoda Jonathan dan hampir pergi meninggalkan Sarah di villa itu. Untungnya, Sarah mencegah niat jahat Wulan dan menyelamatkannya dari bahaya yang akan datang.
  • Ardina Rasti sebagai Maya: Adik Jonathan yang nyentrik. Ia secara diam-diam dikirim oleh ibu Sarah untuk menjaganya dari bahaya. Ia pun beberapa kali hampir dibunuh oleh suster ngesot (walaupun dia tidak menyadarinya) dan Maya ternyata mempunyai indra keenam. Di akhir film, Maya mengatakan bahwa sebenarnya dari awal penghuni villa ini hanya tiga, yaitu ia, Sarah dan Jonathan (empat dengan ibu Sarah yang baru datang), sedangkan sisanya hanyalah "penghuni".

Karakter pendukung[sunting | sunting sumber]

  • Lily SP sebagai Tince: Ibu angkat yang mengasuh Sarah sejak Rose dan orang tua Sarah meninggal. Semasa muda, ia juga perawat di Villa Rose, karena itu ia mengetahui dengan jelas apa yang pernah terjadi. Meski demikian, ia tidak segera memberitahu Sarah, karena sebagai keturunan Rose yang masih hidup, Sarah yang harus menyelesaikan masalah yang dapat mengancam jiwanya dan keturunannya tersebut. Tince mengirim Maya secara rahasia untuk menjaga Sarah dari bahaya. Di saat genting, Tince datang ke Villa Rose dan berusaha membereskan hantu suster ngesot. Ia hampir terbunuh, tetapi segera ditolong oleh Maya.
  • Henky Solaiman sebagai Freddy: Seorang kakek yang tinggal di Villa Rose. Sebenarnya ia adalah hantu kakek Sarah. Ia sering dilihat bersama Bob, yaitu salah satu penghuni Villa Rose juga. Wulan menggodanya saat Freddy melihat ia mengancam Wa Siti (koki di Villa Rose), dengan mengatakan bahwa ia akan membunuhnya dengan cinta. Saat Freddy mengetuk pintu Wulan, suster ngesot pun menyerang Freddy. Sarah menemukan mayat Freddy, lalu Maya dan Jonathan menyusul. Tentu saja, ia pun dikira sebagai pembunuhnya.
  • Dominique Sanda sebagai Rose: Nenek Sarah. Ia menemukan suster Norah merayu suaminya, Freddy, dan membunuhnya dengan memukul kakinya, meracuni dan menguburkannya. Ia mewariskan Sarah Villa Rose setelah putrinya, yang juga ibu kandung Sarah lebih dulu tewas akibat dendam suster ngesot.
  • HIM Damsyik sebagai Bob: Teman Freddy yang juga penghuni Villa Rose.
  • Ratna Riantiarno sebagai Ibu Tri: Salah satu penghuni Villa Rose. Ia ditemukan mati tercekik dekat perapian dimana Sarah tidur. Wulan mengatakan bahwa seharusnya Sarah tahu, karena ialah yang terdekat dengan Ibu Tri pada waktu itu. Ia sedikit lebih muda daripada para penghuni lainnya di Villa Rose.
  • Ade Irawan sebagai Oma Titi: Salah satu penghuni Villa Rose. Ia sedikit lebih tua daripada penghuni lainnya. Ia agak penakut dan mengabiskan waktunya menjahit dan beristirahat.
  • Titi Qadarsih sebagai Ayu Wijaya: Seorang wanita Belanda yang tinggal di Villa Rose oleh anaknya, Surya Wijaya. Ia mempunyai indra ke-enam dan menakuti parah penghuni di Villa Rose. Maya pun langsung suka dengan Ayu, dan memintanya mengajari bagaimana melihat setan. Ia sama sekali tidak takut dengan Suster N, sampai akhirnya ia pun diserang di kamarnya. Ia adalah korban pertama.
  • Mila Karmila sebagai Oma Friska: Salah satu penghuni Villa Rose.
  • Jajang C. Noer sebagai Oma Finna: Seorang wanita yang baru ingin mendaftarkan diri ke Villa Rose. Ia datang sendiri dengan mobilnya. Ia mengatakan bahwa ia sendiri sering mengunjungi neneknya yang tinggal di rumah itu juga. Finna kemudian hampir membuka kedok Wulan karena ia ingat Wulan mirip dengan seorang suster yang bekerja di Villa Rose dulu saat ia masih kecil, sayangnya ia lupa nama suster tersebut. Ketika melihat sebuah bayangan di cermin dari kamar Sarah. Sarah pun meminta tolong ke Finna dan membuatnya panik. Ia pun berlari keluar dan pergi dengan mobilnya. Saat Jonathan mencoba menghentikan Sarah, mobilnya pun menabrak sesuatu dan Finna pun tewas.
  • Lukman Sardi sebagai Surya Wijaya: Anak dari Ayu Wijaya yang sibuk kerja. Ibunya sepertinya membenci istrinya, yang ia sebut sebagai "ular".
  • Tuti Kembang Mentari sebagai Wa Siti: Koki di Villa Rose. Ia adalah hantu.
  • Aurelia sebagai Ijah: Anak Wa Siti yang membantu di dapur. Ia pun adalah hantu.
  • Letizia sebagai suster ngesot: Hantu Suster Norah yang menampakkan diri di Villa Rose. Ia berusaha menyerang Sarah ketika berada di ruang arsip, hingga tanpa disadari Sarah bergulat dengannya selama beberapa hari. Riwayatnya berakhir ketika Maya berhasil melumpuhkannya dengan cara memukul kakinya.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]