Soko (Sako)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Soko atau sako adalah salah satu warisan suatu kaum turun temurun bedasarkan garis keturunan ibu di Minangkabau[1], yang berbentuk kekayaan tanpa wujud seperti gelar kebesaran Penghulu dan pemangku jabatan adat lainnya,[2] warisan soko sepanjang adat hanya berlaku kepada kemenakan laki-laki yang mempunyai hubungan darah atau satu ranji menurut keturunan matrilinealitas (waris nasap)[3] ketentuan soko dalam pepatah minang di sebutkan :

Biriak biriak tabang kasasak, dari sasak turun ka halaman, dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kamanakan.

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bermultimedia.com. "Sako Dan Sang Sako Di Minangkabau". JAMBERITA.COM (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-03-18. 
  2. ^ Nasrizal (2023-01-02). "Pengertian Sako, Pusako dan Sangsoko di Minangkabau". HarianHaluan.id. Diakses tanggal 2024-03-18. 
  3. ^ Rahmat, Rizki rio (8 April 2023). "Simak penjelasan mengenai sako dan pusako dalam adat minangkabau agar tidak salah paham!". Harian Haluan. Diakses tanggal 18 Maret 2024.