Sindrom Birt–Hogg–Dubé

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sindrom Birt–Hogg–Dubé
Karakteristik fibrofolliculomas dari sindrom Birt–Hogg–Dubé yang terlihat di muka pasien.
Informasi umum
SpesialisasiGenetika kedokteran Sunting ini di Wikidata
PenyebabPenyakit keturunan[1]
Faktor risikoTumor ginjal, kanker ginjal[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaBerbeda-beda di setiap individu[2]
DiagnosisTriad klinis
Tes genetik
Diagnosis melalui perbedaan[2]
PrevalensiPenyakit langka[2]

Sindrom Birt–Hogg–Dubé (BHD), atau juga dikenal sebagai sindrom Hornstein–Birt–Hogg–Dubé, sindrom Hornstein–Knickenberg, dan fibrofolliculomas dengan trichodiscomas dan acrochordons adalah sebuah penyakit genetik yang diturunkan dari gen dominan. Sindrom ini dapat menyebabkan terjadinya kanker ginjal, penumpukan cairan di ginjal, dan kista paru-paru, serta tumor jinak di bagian folikel rambut yang disebut dengan fibrofolliculomas.[1][3]

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Mutasi dari gen FLCN menyebabkan terjadinya sindrom Birt–Hogg–Dubé. Gen tersebut menghasilkan protein yang bernama folliculin. Fungsi asli dari protein tersebut tidak diketahui, namun para ahli memperkirakan bahwa protein tersebut berfungsi sebagai penekan tumor yang mencegah sel untuk bertumbuh atau membelah diri terlalu cepat dan menyebabkan keadaan tidak terkendali. Versi mutasi dari FLCN mengubah fungsi folliculin dari menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel menjadi mempercepat pertumbuhan sel sehingga membentuk tumor (benjolan) baik yang ganas maupun tidak ganas.[2]

Jika seseorang mengalami mutasi gen tersebut, maka ada 50% kemungkinan ia akan mewariskan sifat tersebut kepada keturunannya. Karena gen penyebab sindrom Birt–Hogg–Dubé ini bersifat dominan, hanya diperlukan 1 gen dari orang tua untuk membuat anak mewarisinya.[1] Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa sindrom Birt–Hogg–Dubé baru dapat menyebabkan tumor ketika kedua gen telah mengalami mutasi. Karena itu, jika seseorang mewarisi satu gen mutasi dari salah satu orang tuanya, efek dari sindrom Birt–Hogg–Dubé tidak akan langsung tampak pada masa kecilnya. Gen mutasi tersebut akan terlebih dahulu mempengaruhi gen normal milik penderita untuk mengalami mutasi sehingga kedua gen mengalami mutasi. Karena itu gejala dari Sindrom Birt–Hogg–Dubé biasanya baru tampak saat penderita mencapai usia dewasa.[1]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Pada kulit[sunting | sunting sumber]

Seseorang dengan sindrom Birt–Hogg–Dubé, menampilkan karakteristik dari fibrofolliculomas di bagian muka.

Sindrom Birt–Hogg–Dubé mempengaruhi kulit, biasanya terutama pada bagian kulit wajah, leher, dan dada bagian atas. Pada kulit akan muncul folikel-fokikel rambut atau yang dikenal dengan nama fibrofolliculomas.[4] Fibrofolliculomas merupakan benjolan-benjolan yang biasanya berwarna putih kusam atau kekuning-kuningan[5] dan bertekstur lunak dan halus.[6] Benjolan-benjolan tersebut biasanya ditemui di sekitar bagian hidung dan/atau daerah luar telinga. Gejala tersebut biasanya sudah muncul saat penderita mencapai usia 20 atau 30-an. Namun, lebih dari 80% penderita baru mengetahui dirinya menderita sindrom Birt–Hogg–Dubé saat usianya mencapai 40-an.[4] Meski begitu, tidak semua orang mengalami gejala benjolan di muka. Beberapa penderita hanya mengalami tumor ginjal atau pneumothroax spontan.[7]

Pada ginjal[sunting | sunting sumber]

Jejak H&E dari jaringan yang berasal dari karsinoma sel ginjal kromofob, jenis kanker yang berhubungan dengan BHD yang paling umum kedua

Penderita sindrom Birt–Hogg–Dubé yang usianya di atas 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal, kista ginjal, dan tumor di bagian organ dan jaringan lainnya.[4] Tumor ini biasanya muncul di kedua ginjal dan berbagai bagian pada ginjal.[7] Rata-rata penderita BHD yang menderita tumor ginjal adalah sekitar 5,3% dengan sekitar 28 kasus.[8]

Pada paru-paru[sunting | sunting sumber]

Selain fibrofolliculomas dan tumor ginjal, penderita biasanya juga mengalami kista (seperti luka melepuh) di bagian pleura paru-paru atau pada ruang intraparensimal yang menyebabkannya pecah dan menyebabkan pengumpulan udara yang tidak wajar di rongga dada (pneumotoraks) yang dapat mengakibatkan terjadinya kolaps paru-paru.[7][9] Lebih dari 83% pasien penderita sindrom Birt–Hogg–Dubé mengalami kista tersebut meski dampaknya tidak fatal sampai penyakit paru obstruktif kronis atau gagal napas.[4]

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

BHD akan dicurigai ketika seorang pasien tumor kulit memiliki gejala yang mirip dengan gejala BHD, terutama jika pasien memiliki anggota keluarga dengan riwayat kista paru-paru, pneumothoraks, atau kanker ginjal. BHD juga akan dicurigai ketika terdapat banyak anggota keluarga yang terkena kanker ginjal pada sebuah keluarga, lebih khususnya jika para penderita mengalami kanker ginjal dengan tipe berbeda atau tipe spesifik yang berhubungan dengan BHD.[1]

Pemastian diagnosis BHD dapat dilakukan melalui 3 cara. Yang pertama yaitu melalui tes genetik dimana genetik penderita akan diperiksa apakah ada perubahan pada struktur kromosom, gen, atau protein.[10] Yang kedua adalah melalui percobaan klinis[2] dan yang ketiga adalah melalui diagnosis perbedaan.[7]

Sindrom Birt–Hogg–Dubé pada binatang[sunting | sunting sumber]

Gen yang mirip dengan FLCN dan penyakit yang menyerupai BHD ditemukan pada anjing, lalat buah, dan tikus. Ditemukan sebuah kasus pada anjing jenis anjing gembala Jerman dimana gen anjing tersebut mengalami mutasi dan muncul gejala yang menyerupai BHD pada manusia yaitu kanker ginjal dan tumor kulit.[11]

Pada lalat buah, adanya BHD disadari ketika ditemukan homolog FLCN yang bernama DBHD pada lalat buah jenis Drosophila melanogaster.[12][6] Penurunan DBDH tersebut diketahui dapat menyebabkan berkurangnya sel sperma jantan atau GSC yang membuktikan bahwa DBDH sangat berpengaruh pada pembentukan sel sperma di testis lalat buat jantan.[13] Dalam jangkauan lebih luas, DBHD mengatur keberadaan GSC dalam paralel JAK/STAT dan jalanan tranduksi-sinyal Dpp yang membuktikan bahwa BHD mengatur tumorigenesis dengan mengendalikan sel-sel pada manusia.[14]

Sementara itu, pada tikus, para ilmuan Jepang menemukan bahwa pada garis keturunan tikus dengan warisan kanker ginjal, ternyata homolog FLCN mereka mengalami mutasi yang menghasilkan potongan protein, meski mereka tidak mengalami gejala kulit dan paru-paru yang terjadi pada manusia.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f "Birt-Hogg-Dubé Syndrome" (dalam bahasa Inggris). cancer.net. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  2. ^ a b c d e "Birt-Hogg-Dubé syndrome" (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  3. ^ "Birt-Hogg-Dubé syndrome (Disease definition)" (dalam bahasa Inggris). Orphanet. Diakses tanggal 3 Februari 2020. 
  4. ^ a b c d Andrews 2011.
  5. ^ Palmirotta et al. 2010.
  6. ^ a b c Reese et al. 2009.
  7. ^ a b c d Toro 2008.
  8. ^ Chan-Smutko 2012, hlm. 345.
  9. ^ Grant, Babar & Griffin 2009, hlm. 442.
  10. ^ "What is genetic testing?" (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diakses tanggal 5 Februari 2020. 
  11. ^ Menko et al. 2009.
  12. ^ Liu et al. 2013.
  13. ^ Singh SR, Zhen W, Zheng Z, Wang H, Oh SW, Liu W, Zbar B, Schmidt LS, Hou SX. The Drosophila homolog of the human tumor suppressor gene BHD interacts with the JAK-STAT and Dpp signaling pathways in regulating male germline stem cell maintenance. Oncogene. 2006 Sep 28;25(44):5933-41.
  14. ^ Singh SR, Zhen W, Zheng Z, Wang H, Oh SW, Liu W, Zbar B, Schmidt LS, Hou SX. The Drosophila homolog of the human tumor suppressor gene BHD interacts with the JAK-STAT and Dpp signaling pathways in regulating male germline stem cell maintenance. Oncogene. 2006 Sep 28;25(44):5933-41

Bibliografi

  • Ayo, Dereje S.; Aughenbaugh, GL; Yi, ES; Hand, JL; Ryu, JH (2007), "Cystic Lung Disease in Birt-Hogg-Dubé Syndrome", Chest, 132 (2): 679–84, doi:10.1378/chest.07-0042, PMID 17505035 
  • Birt, A. R.; Hogg, GR; Dubé, WJ (1977), "Hereditary multiple fibrofolliculomas with trichodiscomas and acrochordons", Archives of Dermatology, 113 (12): 1674–7, doi:10.1001/archderm.113.12.1674, PMID 596896 
  • BHD Foundation, 2013, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-11, diakses tanggal 17 Juli 2013 
  • Chan-Smutko, Gayun (2012), "Genetic Testing by Cancer Site", The Cancer Journal, 18 (4): 343–9, doi:10.1097/PPO.0b013e31826246ac, PMID 22846736 
  • Coleman, Jonathan A; Russo, Paul (2009), "Hereditary and familial kidney cancer", Current Opinion in Urology, 19 (5): 478–85, doi:10.1097/MOU.0b013e32832f0d40, PMID 19584731 
  • Devine, Megan Stuebner; Garcia, Christine Kim (2012), "Genetic Interstitial Lung Disease", Clinics in Chest Medicine, 33 (1): 95–110, doi:10.1016/j.ccm.2011.11.001, PMC 3292740alt=Dapat diakses gratis, PMID 22365249 
  • Furuya, M.; Nakatani, Y. (2012), "Birt-Hogg-Dube syndrome: Clinicopathological features of the lung", Journal of Clinical Pathology, 66 (3): 178–86, doi:10.1136/jclinpath-2012-201200, PMC 3595143alt=Dapat diakses gratis, PMID 23223565 
  • "Birt-Hogg-Dubé syndrome", Genetics Home Reference, US National Library of Medicine, Januari 2013, diakses tanggal 13 Juli 2013 
  • "Birt-Hogg-Dubé syndrome: Educational resources", Genetics Home Reference, NIH, 22 Juli 2013, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-15, diakses tanggal 25 Juli 2013 
  • Grant, L.A.; Babar, J.; Griffin, N. (2009), "Cysts, cavities, and honeycombing in multisystem disorders: Differential diagnosis and findings on thin-section CT", Clinical Radiology, 64 (4): 439–48, doi:10.1016/j.crad.2008.09.015, PMID 19264190 
  • James, William D.; Berger, Timothy; Elston, Dirk (2011), Andrew's Diseases of the Skin: Clinical Dermatology (edisi ke-11th), Elsevier Health Sciences, ISBN 978-1-4377-3619-9 
  • Kniffin, Cassandra L. (22 Agustus 2012), "Birt-Hogg-Dube syndrome, BHD", Online Mendelian Inheritance in Man, Johns Hopkins University, diakses tanggal 13 Juli 2013 [pranala nonaktif permanen]
  • Liu, Wei; Chen, Zhi; Ma, Yansen; Wu, Xiaochun; Jin, Yaping; Hou, Steven (2013), White-Cooper, Helen, ed., "Genetic Characterization of the Drosophila Birt-Hogg-Dubé Syndrome Gene", PLoS ONE, 8 (6): e65869, doi:10.1371/journal.pone.0065869, PMC 3684598alt=Dapat diakses gratis, PMID 23799055 
  • Maher, Eamonn R. (2011), "Genetics of Familial Renal Cancers", Nephron Experimental Nephrology, 118 (1): e21–6, doi:10.1159/000320892, PMID 21071978 
  • Menko, Fred H; Van Steensel, Maurice AM; Giraud, Sophie; Friis-Hansen, Lennart; Richard, Stéphane; Ungari, Silvana; Nordenskjöld, Magnus; Hansen, Thomas vO; Solly, John; Maher, Eamonn R; European Bhd, Consortium (2009), "Birt-Hogg-Dubé syndrome: Diagnosis and management", The Lancet Oncology, 10 (12): 1199–206, doi:10.1016/S1470-2045(09)70188-3, PMID 19959076 
  • BHD Foundation, National Organization for Rare Disorders, 2013, diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2013, diakses tanggal 25 July 2013 
  • Nickerson, Michael L.; Warren, Michelle B.; Toro, Jorge R.; Matrosova, Vera; Glenn, Gladys; Turner, Maria L.; Duray, Paul; Merino, Maria; Choyke, Peter; et al. (2002), "Mutations in a novel gene lead to kidney tumors, lung wall defects, and benign tumors of the hair follicle in patients with the Birt-Hogg-Dubé syndrome", Cancer Cell, 2 (2): 157–64, doi:10.1016/S1535-6108(02)00104-6, PMID 12204536 
  • Palmirotta, Raffaele; Savonarola, Annalisa; Ludovici, Giorgia; Donati, Pietro; Cavaliere, Francesco; De Marchis, Maria Laura; Ferroni, Patrizia; Guadagni, Fiorella (Maret 2010), "Association between Birt Hogg Dubé syndrome and cancer predisposition", Anticancer Res., 30 (3): 751–7, PMID 20392993, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-28, diakses tanggal 2020-02-05 
  • Reese, Erin; Sluzevich, Jason; Kluijt, Irma; Teertstra, H. Jelle; De Jong, Daphne; Horenblas, Simon; Ryu, Jay (5 Oktober 2009), "Birt-Hogg-Dubé Syndrome", dalam Riegert-Johnson, Douglas L; Boardman, Lisa A; Hefferon, Timothy; Roberts, Maegan, Cancer Syndromes, Bethesda, MD: National Center for Biotechnology Information, PMID 21249760 
  • Riegert-Johnson, DL, "Birt-Hogg-Dube", Familial Cancer Syndromes, NCBI, diakses tanggal 21 Juli 2009 
  • Sudarshan, Sunil; Karam, Jose A.; Brugarolas, James; Thompson, R. Houston; Uzzo, Robert; Rini, Brian; Margulis, Vitaly; Patard, Jean-Jacques; Escudier, Bernard; Linehan, W. Marston (2013), "Metabolism of Kidney Cancer: From the Lab to Clinical Practice", European Urology, 63 (2): 244–51, doi:10.1016/j.eururo.2012.09.054, PMC 3709870alt=Dapat diakses gratis, PMID 23063455 
  • Toro, Jorge R. (9 September 2008), "Birt-Hogg-Dubé Syndrome", dalam Pagon, Roberta A; Adam, Margaret P; Bird, Thomas D; Dolan, Cynthia R; Fong, Chin-To; Smith, Richard JH; Stephens, Karen, GeneReviews, University of Washington, PMID 20301695 
  • Toro, J R; Wei, M-H; Glenn, G M; Weinreich, M; Toure, O; Vocke, C; Turner, M; Choyke, P; Merino, M J; et al. (2008), "BHD mutations, clinical and molecular genetic investigations of Birt-Hogg-Dube syndrome: A new series of 50 families and a review of published reports", Journal of Medical Genetics, 45 (6): 321–31, doi:10.1136/jmg.2007.054304, PMC 2564862alt=Dapat diakses gratis, PMID 18234728 
  • Verine, Jérôme; Pluvinage, Amélie; Bousquet, Guilhem; Lehmann-Che, Jacqueline; De Bazelaire, Cédric; Soufir, Nadem; Mongiat-Artus, Pierre (2010), "Hereditary Renal Cancer Syndromes: An Update of a Systematic Review", European Urology, 58 (5): 701–10, doi:10.1016/j.eururo.2010.08.031, PMID 20817385 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi
Sumber luar