Sibylle dari Anjou
Sibylla dari Anjou | |
---|---|
Pangeran Wanita Flandria | |
Pemakaman | Abbey of St Lazarus |
Wangsa | Wangsa Anjou (oleh kelahiran) Wangsa Norman (oleh pernikahan pertama) Wangsa Metz (oleh pernikahan kedua) |
Ayah | Fulk dari Yerusalem |
Ibu | Ermengarde dari Maine |
Pasangan | William Clito, Pangeran Flandria menikah 1123; dibatalkan 1124 Thierry, Pangeran Flandria menikah 1139; menjanda 1165 |
Anak | Philip, Pangeran Flandria Matthew, Pangeran Boulogne Margaret I, Pangeran Wanita Flandria Gertrude dari Flandria, Pangeran Wanita Savoia Matilda, Kepala Biarawati Fontevrault Peter, Uskup dari Cambrai |
Sibylla dari Anjou (sekitar 1112 – 1165) merupakan putri Fulk V dari Anjou dan Ermengarde dari Maine, dan istri William Clito dan Thierry, Pangeran Flandria.
Pada tahun 1123 Sibylla menikah dengan William Clito, putra Normandia Robert Curthose dan calon Pangeran Flandria. Sibylla membawa Propinsi Maine ke pernikahan tersebut, yang dibatalkan pada tahun 1124 atas dasar pertalian darah. Pembatalan tersebut dibuat oleh Paus Honorius II atas permintaan dari Henry I dari Inggris, paman William; Fulk menentangnya dan tidak setuju sampai Honorius mengucilkannya dan menempatkan larangan atas Anjou. Sibylla kemudian menemani ayahnya ke Perang Salib Kerajaan Yerusalem, dimana ia menikahi Melisende, pewaris kerajaan, dan menjadi raja pada tahun 1131. Pada tahun 1139 ia menikah dengan Thierry, Pangeran Flandria, yang tiba ke tempat ziarahnya di Tanah Suci.
Ia kembali ke Flandria dengan suami barunya, dan selama ketidak hadirannya di Perang Salib Kedua Sibylla yang sedang hamil bertindak sebagai wali di propinsi tersebut. Baldwin IV, Pangeran Hainaut mengambil kesempatan untuk menyerang Flandria, namun Sibylla memimpin serangan balasan dan penjarahan Hainaut. Sebagai balasannya Baldwin merusak Artois. Uskup Agung Reims ikut campur dan gencatan senjata di tanda tangani, namun Thierry membalas dendam kepada Baldwin wketika ia kembali pada tahun 1149.
Pada tahun 1157 ia melakukan perjalanan dengan Thierry pada ziarahnya yang ketiga, namun setelah tiba di Yerusalem ia berpisah dengan suaminya dan menolak untuk kembali bersamanya. Ia menjadi seorang biarawati di Santa Maria dan Martha di Bethany, dimana bibi tirinya, Ioveta dari Bethany, adalah seorang kepala biarawati. Ioveta dan Sibylla mendukung Ratu Melisende dan memegang beberapa pengaruh atas gereja, dan mendukung pemilihan Amalric dari Nesle sebagai Kepala Keluarga Latin dari Yerusalem atas sejumlah kandidat lainnya. Sibylla meninggal di Bethany pada tahun 1165.
Keturunan
Sibylla memiliki 6 orang anak dengan Thierry:
- Philip, Pangeran Flandria
- Matthew, Pangeran Boulogne, menikahi Marie dari Boulogne
- Margaret, Pangeran Wanita Flandria dan Hainaut, menikah dengan Baldwin V, Pangeran Hainaut
- Gertrude
- Matilda
- Peter
Silsilah
Sumber
- N. Huyghebaert, Une comtesse de Flandre à Béthanie, in "Les cahiers de Saint -André", 1964, n°2, 15p.
- Steven Runciman, A History of the Crusades, vol. II: The Kingdom of Jerusalem. Cambridge University Press, 1952.
- William of Tyre, A History of Deeds Done Beyond the Sea. E. A. Babcock and A. C. Krey, trans. Columbia University Press, 1943.