Senapan kopak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 15.12 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 38 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q168289)
Contoh senapan kopak

Senapan kopak atau juga disebut dengan nama arquebus (kadang dibaca harquebus atau hackbut) adalah senjata api awal yang digunakan pada abad ke-15 sampai abad ke-17. Sebagaimana penerusnya, musket atau senapan lontak, ini adalah senjata api smoothbore (lubang laras halus) yang lebih kecil daripada pendahulunya, membuatnya mudah dibawa. Senapan ini adalah awal dari senapan/bedil dan berbagai senjata laras panjang lainnya.

Senapan kopak berat yang dibawa di atas kereta (mirip meriam) disebut arquebus a croc. Jenis ini menggunakan peluru bola seberat setengah ons. [1]

Mekanisme

Senapan kopak diisi dari lubang moncong larasnya (muzzle load), hal ini mengakibatkan lamanya waktu pengisian. Untuk menghasilkan ledakan mesiu, senapan kopak menggunakan mekanisme pemantik, berbeda dengan mekanisme penerusnya yang menggunakan tekanan untuk meledakkan mesiu. Terdapat beberapa mekanisme picu senapan kopak, pertama dengan menggunakan pelatuk yang menyatu dengan picu berbentuk ular, disebut serpentine. Serpentine ini berada di luar senapan. Di bagian picu diletakkan tali sumbu untuk meledakkan mesiu. Sedang mekanisme kedua disebut matchlock (kunci-korek) pelatuk dan picu terdapat di dalam senapan sehingga terlindungi, menggunakan pemantik yang sama dengan serpentine. Senapan kopak yang menggunakan mekanisme kunci-korek memiliki diameter laras lebih panjang daripada pendahulunya

Sejak pertengahan abad 16 mekanisme wheel lock (kunci roda) digunakan menggantikan matchlock. Nama senapan kait (hook gun) diklaim dari bentuk popornya yang melengkung. Mungkin juga dari senapan kopak paling awal yang memiliki kait metal dekat ujung larasnya yang mungkin digunakan untuk mengaitkannya pada benda padat untuk menyerap hentakan. Karena senapan kopak dibuat dengan tangan oleh bermacam tukang, tidak ada spesimen serupa.

Sejak akhir abad 16, musket mulai menggantikan senapan kopak di Eropa.

Sejarah tempur senapan kopak

Senapan kopak Tanegashima Jepang dari zaman Edo.

Sangat penting dipahami bahwa senjata api kecepatan rendah ini digunakan melawan musuh yang menggunakan baju zirah lempengan baja, entah menutup sebagian maupun seluruh tubuh. Baju zirah lempeng adalah perlengkapan perang umum Eropa pada abad 15 sampai pertengahan abad 17. Era tersebut adalah era ketenaran senapan kopak. Menembak pelindung dada baru dengan pistol atau senapan kopak menjadi perlakuan umum. Bekas kecilnya akan menjadi bukti ketahanannya.

Senapan kopak hadir dalam jumlah besar setelah Pertempuran Pavia tahun 1525. Kekalahan ksatria Perancis oleh tembakan senapan kopak Spanyol menginspirasi bangsa lain untuk menggunakan senjata tersebut. Senapan kopak juga berperan penting dalam pertempuran Cristóvão da Gama (putra Vasco da Gama) melawan pasukan Muslim di Ethiopia. Begitu pula penaklukan Hindia Belanda (julukan untuk Indonesia sebelum kemerdekaan) oleh tentara Eropa, terutama oleh pasukan VOC dari Kerajaan Belanda yang menyebabkan bertahannya penjajahan Belanda atas Hindia Belanda selama tiga setengah abad.

Penggunaan senapan kopak dan senjata api lainnya terhenti di Jepang sampai akhir Shogun Tokugawa oleh dekrit Shogun. Pada Pertempuran Nagashino di Jepang tahun 1575, Oda Nobunaga merevolusi taktik senapan lontak dengan memisah juru-isi dan juru-tembak dan memberikan tiga senjata lontak untuk tiap juru tembak. (Catatan populer menyatakan ia menggunakan formasi tiga baris adalah tidak benar menurut bukti dari lokasi). Taktik demikian memberi hujan tembakan yang besar untuk mengimbangi akurasi yang buruk.

Akurasi dan kecepatan tembak senapan kopak sangat lemah jika dibandingkan senjata busur panah. Bagaimanapun, suaranya yang kuat memberi keuntungan intimidasi ke lawan. Selain itu, senapan kopak juga relatif mudah digunakan dan tidak memerlukan latihan seberat senjata busur panah.

Urutan menembak

Lihat pula

Referensi

  1. ^  This article incorporates text from a publication now in the public domainChambers, Ephraim, ed. (1728). "article name needed". Cyclopædia, or an Universal Dictionary of Arts and Sciences (edisi ke-first). James and John Knapton, et al.  [1]