Salimah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Salimah
Logo Salimah
Tanggal pendirian8 Maret 2000
Didirikan diJakarta
TipeOrganisasi Wanita Muslimah
TujuanPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kantor pusatJl. H. Taiman No. 10 RT.3/RW.9, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khsusus Ibukota Jakarta
Ketua Umum
Ir. Etty Praktiknyowati
Situs webhttps://www.salimah.or.id/

Persaudaraan Muslimah atau biasa disebut Salimah adalah organisasi wanita muslimah yang didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Maret 2000 oleh sekelompok muslimah Indonesia. Dewan pendiri Salimah diantaranya, Dra. Yoyoh Yusroh , Dr. Aan Rohanah, Dr. Nursanita Nasution, dan Dra. Zainab M.Si.

Latar Belakang[sunting | sunting sumber]

Berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap berbagai permasalahan yang menimpa bangsa ini pada berbagai sektor kehidupan. Terlihat pula dari buramnya potret perempuan, maraknya kasus-kasus yang mengguncang institusi keluarga serta lemahnya perlindungan terhadap anak-anak di Indonesia. Kemiskinan dan kebodohan menjadi muara bagi problematika-problematika turunannya yang menjebak masyarakat seperti kasus perdagangan perempuan dan anak, kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka kematian ibu dan balita, tingginya angka penyalahgunaan narkoba serta meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, maraknya pornografi dan meningkatnya kasus pelecehan serta jumlah anak yang menjadi korban kekerasan seksual dsb.

Salimah hadir berupaya membawa harapan untuk dapat menjadi salah satu komponen bangsa yang berkontribusi dalam mencari jalan keluar bagi berbagai problematika tersebut dengan program-program yang mendorong pemberdayaan perempuan, pengokohkan institusi keluarga serta perlindungan memadai bagi anak.

Ketua Umum Salimah[sunting | sunting sumber]

1. Dr. Aan Rohanah (2000-2005)

2. Dra.Wirianingsih MSc (2005-2010)

3. Nurul Hidayati S.S MBA (2010-2015)

4. Siti Fauziah (2015-2020)

5. Ir. Etty Praktiknyowati (2020-2025)

Eksistensi Peran Salimah Dalam Pergerakan Perempuan Indonesia.[sunting | sunting sumber]

Sebagai sebuah ormas yang terus beramal menapaki fase-fase pertumbuhannya, Salimah terus berkiprah melakukan berbagai upaya positif. Mengokohkan dan meluaskan struktur diberbagai pelosok bumi pertiwi, meningkatkan kualitas pengurus dan anggotanya, meningkatkan profesionalitas kerja, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian sama serta menghadirkan berbagai program kegiatan yang bermanfaat di tengah masyarakat.

Menjalani periode ke-3 eksistensi Salimah semakin dapat dirasakan dengan keberadaannya di 32 provinsi, 316 kota/kabupaten dan 768 kecamatan. Dengan segala tantangan yang dihadapi, lebih dari sepuluh ribu pengurus Salimah di seluruh Indonesia berusaha secara konsisten menjalankan roda organisasi dan menghadirkan berbagai kegiatan bermanfaat di tengah masyarakat.

Tugas Kepengurusan Salimah[sunting | sunting sumber]

  • Mendirikan struktur tingkat wilayah, mengokohkan serta meluaskan struktur kepengurusan daerah hingga cabang diseluruh Indonesia.
  • Mengasah keterampilan mengelola diri, mengelola organisasi sekaligus mengelola rumah tangga.
  • Merencanakan dan mengimplementasikan berbagai program yang dibutuhkan masyarakat.
  • Berjejaring dengan berbagai elemen masyaarakat serta institusi
  • Mendokumentasikan dan mempublikasikan berbagai kegiatan
  • Menjaga spirit perjuangan agar seluruh jajaran pengurus Salimah terus istiqomah mengusung visi bersama yaitu menjadikan Salimah sebagai organisasi massa musllimah yang dinamis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, keluarga dan anak Indonesia.

Program Unggulan Salimah 2010-2015[sunting | sunting sumber]

Jejaring & Mitra Salimah[sunting | sunting sumber]

1.Mitra Pemerintah : Kemeneg PP&PA, Kemensos, Kemenegpora, BNN, Kemenkop UKM, Kementrian Pertanian, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

2.Anggota Organisasi Federasi: BMOIWI (Badan Musyawarah organisasi Islam Wanita Indonesia), KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).

3.Anggota Aliansi Nasional: APPB(Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan), ITCN (Indonesia Tobao Control Network), ASA (Aliansi Selamatkan Anak)Indonesia, Wadah Peran Serta Masyarakat BNN,

4.Aliansi Internasionali: SEATCA (South East Asia Tobaco Control Alliance), IMWU, UJN (Universal Justice Network, UNIW (United NGOs of Islam in the World)

5.ORMAS dan LSM: seluruh Ormas Perempuan Nasional, IHC(Integrated health Center), PKPU, SRS (Sahabat Rekan Sebaya), Komnas Anak, BKMT, AILA (Aliansi Cinta Keluarga)

6.Organisasi Internasional: WAMY (world Assembly Muslim Youth), WWF (World Wide Fund), Qatar Charity,UNIW (United NGO of Islam in the World)

7.Keterlibatan secara aktif dalam issue; stop kekerasan terhadap anak, parenting skill, perlindungan anak dari bahaya rokok, lingkungan, anti pornografi, Hari Anak Tanpa Tv (HTTV). Mendorong proses legislasi UU pornografi melalui inisiasi lahirnya ASA Indonesia. Tuntutan pemberlakuan UU pengendalian tembakau,dll.

Semoga langkah Salimah semakin nyata di tengah masyarakat untuk dapat memberikan solusi bagi peningkatan kualitas perempuan, pengokohan keluarga dan perlindungan generasi penerus. Seluruh jajaran pimpinan Salimah baik di pusat maupun daerah tak akan berhenti untuk menjaga stamina perjuangan dan terus mengembangkan organisasi Salimah. Kerja-kerja yang terorganisasikan dengan baik, terencana, terimplementasi, terukur dan terevaluasi menjadi bukti nyata dedikasi Salimah dalam menghadirkan institusi dakwah yang kukuh dan kontributif di tengah komunitas perempuan Indonesia.

Persaudaraan Muslimah adalah organisasi massa yang didirikan di Jakarta 8 Maret 2000. Salimah bergerak pada pembinaan majelis taklim. Kini Salimah telah berdiri di 21 provinsi di seluruh Indonesia.

Pada tanggal 26 Mei 2005, pengurus baru Pimpinan Pusat (PP) Salimah periode 2005-2010 dikukuhkan di hadapan 250 tokoh majelis taklim se-Jadebotabek. Ketuanya ialah Dra. Wirianingsih dan Sekretaris Dra.Faizah.

Perkembangan hingga akhir 2007 salimah sudah berada di 28 wilayah tingkat provinsi,274 daerah kabupaten kota,474 cabang tingkat kecamatan, dan 25 ranting tingkat kelurahan/desa.

Periode di bawah kepemimpinan wirianingsih salimah memiliki visi 2010:Terbentuknya Profil Majelis Taklim yang produktif. Ada 9 langkah menuju visi salimah: 1.Menyediakan rujukan pembinaan Majelis Taklim melalui kurikulum dan silabus Majelis Taklim 2.Membangun silaturahim sesama anggota Majelis Taklim melalui:Forum Silaturahim Persaudaraan Muslimah" (FORSIL SALIMAH ) 3.Meningkatkan kesejahteraan Majelis Taklim dan anggotanya melalui pembentukan "Koperasi Syariah Serba Usaha Salimah" (KOSSUMA). 4.Meluaskan jaringan Majelis Taklim Salimah di seluruh wilayah Indonesia 5.Berpartisipasi aktif dalam menggalang komunikasi dengan berbagai lembaga dan berperan dalam menyelesaikan persoalan bangsa. 6. Berupaya meningkatkan kualitas mubalighah melalui penyelenggaraan Daurah Mubalighah 7. Menyelenggarakan kajian tematik, mensosialisasikan 9 tema kepedulian salimah. 8.Menyelenggarakan Latihan kepemimpinan muslimah sebagai sarana penyiapan SDM dan regenerasi pengurus salimah 9.Menyelenggarakan Latihan Kepribadian Muslimah sebagai upaya peningkatan kualitas kepribadian jader-kader salimah

Sepuluh Tema Kepedulian Salimah yang dijadikan sebagai fokus perhatian dan pembinaan terhadap para Ustadzah dan jama'ah pengajian kaum ibu di majelis Taklim, yang bertujuan terbangunnya kesadaran kaum ibu terhadap berbagai persoalan bangsa yang terjadi disekitar kehidupan keluarga,perempuan dan anak. Dengan terbangunnya kesadaran diharapkan kaum ibu sebagai salah satu pilar perubahan dalam keluarga dapat berperan membangun keluarga dan masyarakatnya. 10 tema itu adalah:

1. Mengambil bagian dalam peran sejarah sebagai perekat dan pemersatu umat dan bangsa. 2. Meningkatkan kualitas majelis taklim dan para tokoh majelis taklim sebagai upaya peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ummat terhadap Islam 3. Pemberdayaan ekonomi ummat melalui pendirian koperasi-koperasi syari'ah muslimah, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan hidup keluar dari kemiskinan 4. Pencegahan penyalahgunaan narkoba dari sisi peningkatan pola asuh orang tua sebgai upaya mendukung program Nasional "Indonesia Bebas narkoba 2015" 5. Mensukseskan progran "Hentikan Kekerasan pada Anak, sekarang" 6. Pemberantasan budaya korupsi melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi kepada kaum ibu 7. Penyadaran masyarakat akan bahaya perdagangan manusia yang marak di tengah masyarakat melalui para tokoh Majelis Taklim. 8. Penyadaran masyarakat terhadap pola hidup dan pola makan sehat diantaranya dengan meningkatkan kepedulian terhadap makanan halal dan baik. 9. Proaktif mendukung gerakan bangsa menuju bebas pornografi dan pornoaksi 10.Berperan aktif dalam upaya mensosialisasikan gerakan menjaga lingkungan hidup

Pada Musyarah Kerja (Muker) KOWANI Bulan Juli 2007 secara resmi PP Salimah diterima sebagai anggota KOWANI yang ke 77. Pada awal periode 2005 PP Salimah menjadi anggota Badan Musyawarah organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI)Pusat sebuah federasi yang beranggotakan 32 organisasi massa muslimah nasional tingkat pusat yang berkantor di lantai Dasar Masjid Istiqlal Jakarta. Pada Munas BMOIWI tahun 2007, wirianingsih terpilih sebagai salah satu presidium BMOIWI periode 2007-2012. Dalam membangun jaringan Internasional Salimah menjadi anggota NGO se-Aia tenggara yang berkedudukan di Malaysia, menjadi anggota IMWU (International Moslem Women Union) yang berkedudukan di Sudan dan menjadi anggota WAMY (World Assembly Moslem Youth)cabang Indonesia.

Saat ini Salimah telah memiliki 4 KOSSUMA di daerah Jakarta Selatan Bekasi, Depok dan Sleman sebagai pilot project.Dan telah menjadi mitra kerja sama Menkop UKM dalam menggulirkan program koperasi syari'ah muslimah.

Salimah bekerja sama dengan berbagai kelompok, LSM dan badan pemerintah untuk mendukung berbagai program, antara lain dengan BNN, KPP, KLH, Menegpora, Deptan,Komnas Anak,WAMY, ASA Indonesia, KNRP, Nusantara Commitee Meeting,YKBH, YPMA dan lainnya yang memiliki misi program yang sama.