SMA Negeri 2 Tarutung

SMA Negeri 2 Tarutung
SMA Negeri 2 Tarutung
Informasi
Didirikan	11 Juli 2005
Jenis	Sekolah Negeri
Akreditasi	A
Nomor Statistik Sekolah	30.1.07.08.01.108
Nomor Pokok Sekolah Nasional	10220297 ([1])
Kepala Sekolah	Drs. B. Panjaitan
Jurusan atau peminatan	IPA dan IPS
Rentang kelas	X, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
Kurikulum	Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jumlah siswa	800-an
Alamat
Lokasi	Jalan A.E. Situmorang, Tarutung, Sumatera Utara, Indonesia
Tel./Faks.	(0633) 21838
Koordinat	2.018974, 98.958654
Moto

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tarutung adalah salah satu SMA Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara yang terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. SMA Negeri 2 Tarutung berada di atas sebuah bukit di Jalan A.E. Situmorang, Tangsi - Tarutung.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

SMA Negeri 2 Tarutung berdiri pada tanggal 11 Juli 2005, sesuai dengan SK Bupati Tapanuli Utara No. 107 Tahun 2005. Sekolah ini merupakan hasil pemekaran dari SMA Negeri 1 Tarutung. Kepala sekolah pertama yaitu Bapak Drs. M. Manalu, S.Pd. Beliau dibantu oleh 4 orang Pembantu Kepala Sekolah yakni Bapak Drs. T. Sinaga (PKS bidang Kurikulum), Ibu R. Lumban Gaol (PKS bidang Humas), Bapak Edward Simamora (PKS bidang kesiswaan) dan Bapak H.Pasaribu (PKS bidang Urusan Sarana/Prasarana). Dalam masa perintisan itu, SMA Negeri 2 Tarutung juga diperkuat dengan tim pengajar sebanyak 37 orang baik PNS maupun PTT dan 3 orang tenaga tata usaha. Setelah sekolah ini dimekarkan terasa ada beberapa kemajuan, terutama dalam aktivitas belajar-mengajar dan pengelolaan manajemen sekolah yang semakin efektif dan efisien. SMA Negeri 2 Tarutung sendiri memulai proses belajar-mengajar perdananya secara resmi pada tanggal 1 Agustus 2005. Pada awalnya proses belajar-mengajar belum berjalan secara efektif di mana masih banyak siswa yang melakukan perpindahan dari SMA Negeri 2 Tarutung ke SMA Negeri 1 Tarutung, OSIS belum terbentuk dan jadwal mata pelajaran belum dirampungkan. Akhirnya tiga hari berikut, semua dapat berjalan dengan baik. OSIS terbentuk, pemilihan ketua OSIS dilaksanakan dan proses belajar-mengajar berjalan dengan efektif.