Pulau Yen Beba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pulau Yen Beba adalah pulau yang terletak di Biak Timur, Papua. Pulau ini berhadapan dengan pantai di kampung Opiaref, Biak Timur. Kata “Yen Beba” berasal dari bahasa Biak,"Yen" berarti "pasir" dan "Beba" berarti "besar", sehingga dapat diartikan bahwa pulau ini memiliki pesisir pantai yang besar. Pulau Yen Beba memiliki lansekap yang khas dengan air laut yang jernih, tebing-tebing yang kokoh dan pasir putih yang halus.

Pulau yang kaya akan sumber daya alamya
Pulau Yen Beba,Biak Timur adalah pulau yang kaya akan sumber daya alamnya

Kekayaan Sumber Daya Alam[sunting | sunting sumber]

Pulau Yen Beba memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang dapat hidup di laut dan di pesisir pantai. Flora yang dapat ditemukan di pulau ini adalah pohon kelapa, pohon pandemor, pohon ketapang, rumput laut, alga dan ganggang. Disana juga dapat ditemukan berbagai fauna seperti burung pantai putih, gurita, kerang laut, ikan samandar, ikan ekor kuning, kepiting dan masih banyak lagi jenis ikan lainnya. Pulau ini banyak ditemukan gurita karena kawasan laut nya yang dipenuhi dengan terumbu karang yang menjadi tempat berlindung bagi gurita.

Manfaat Sumber Daya Alam[sunting | sunting sumber]

Sumber daya alam di pulau Yen Beba biasanya dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber ekonomi dengan menjual ikan atau gurita sebagai sumber pangan. Salah satu pengobatan tradisional yang dipercaya masyarakat secara turun-temurun yaitu daun dari pohon pandemor. Masyarakat percaya bahwa daun ini dapat membantu menyembuhkan bengkak, memar,l uka dan keseleo. Pohon kelapa juga biasanya dimanfaatkan buahnya untuk di jadikan minyak rambut, daun kelapa untuk membuat sapu lidi dan batangnya untuk bahan bangunan. Pulau ini tidak berpenghuni sehingga sumber daya alam dari pulau ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat dari pulau-pulau tetangga.

Ancaman Terhadap Pulau[sunting | sunting sumber]

Keanekaragaman sumber daya alam di Pulau Yen Beba sudah mulai terancam karena banyaknya pengunjung yang datang dan membuang sampah sembarangan di pulau ini,hal tersebut dapat membunuh makhluk hidup akibat tercemar nya air laut,adapun nelayan yang datang untuk mencari ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan seperti bom dan akar bore, hal ini dapat merusak terumbu karang dan makhluk laut lainnya.

Pencegahan[sunting | sunting sumber]

Untuk menghindari ancaman pada sumber daya alam harus dilakukan pencegahan, yaitu dengan membentuk kelompok yang bertugas untuk memantau pulau-pulau yang berada di kampung-kampung. Kelompok ini melihat bagaimana cara masyarakat dalam mencari ikan dan berkunjung ke suatu pulau, jika ditemukan orang yang mencari ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan atau wisatawan yang membuang sampah sembarangan mereka harus langsung ditangkap dan harus dikenakan sangsi seperti memungut sampah yang berada di pesisir pantai atau yang terapung di laut dan harus dibawah pengawasan agar pelaku tidak melarikan diri dan bertanggung jawab atas perbuatannya.