Portal:Bintang/Bintang pilihan/1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Proxima Centauri
Proxima Centauri
Kredit foto: Proxima Centauri

Proxima Centauri adalah bintang katai merah yang terletak sejauh 4,2 tahun cahaya (3,97×1013 km) dari Bumi. Bintang ini terletak di rasi bintang Centaurus. Proxima Centauri ditemukan pada tahun 1915 oleh Robert Innes, Direktur Observatorium Union di Afrika Selatan. Bintang ini adalah bintang terdekat dari Matahari, meskipun terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Jaraknya ke bintang terdekat kedua dan ketiga (yang membentuk sistem bintang biner Alpha Centauri) adalah 0,237 ± 0,011 tahun cahaya (15.000 ± 700 satuan astronomi). Proxima Centauri kemungkinan merupakan bagian dari sistem bintang tiga bersama dengan Alpha Centauri A and B.

Karena kedekatannya, diameter sudut bintang ini dapat diukur secara langsung, yakni sekitar 1/7 dari Matahari. Massa Proxima Centauri diperkirakan sekitar 1/8 dari Matahari, sementara rata-rata massa jenisnya sekitar 40 kali Matahari. Meskipun memiliki tingkat luminositas yang rendah, Proxima adalah bintang suar yang mengalami peningkatan kecerahan sebagai akibat dari aktivitas magnetik. Medan magnet bintang ini terbentuk melalui konveksi pada tubuh bintang, dan mengakibatkan aktivitas semburan yang mengeluarkan emisi sinar X. Percampuran "bahan bakar" di inti Proxima Centauri melalui konveksi dan tingkat produksi energi bintang yang relatif rendah menunjukkan bahwa bintang ini kemungkinan akan tetap menjadi bintang deret utama selama empat triliun tahun berikutnya.

Pencarian benda langit pengiring Proxima Centauri tidak membuahkan hasil. Kemungkinan adanya katai coklat dan raksasa gas telah ditiadakan. Tingkat aktivitas bintang menambah gangguan terhadap pengukuran kecepatan radial, sehingga membatasi prospek penemuan objek pengorbit. Peninjauan kecepatan radial juga menyingkirkan kemungkinan adanya bumi super di zona laik huni Proxima Centauri. Sebenarnya terdapat batasan atas nilai m sin i, dengan i adalah sudut antara garis normal orbit dengan garis pandang. Apabila orbit planet dekat dengan face-on sebagaimana dipantau dari Bumi, planet-planet yang lebih masif dapat lolos dari pendeteksian yang menggunakan metode kecepatan radial.</ref> Pencarian benda-benda langit yang lebih kecil sendiri memerlukan alat-alat baru, seperti teleskop luar angkasa James Webb. Walaupun begitu, karena kedekatannya dengan Bumi, bintang ini telah diusulkan sebagai tujuan dari penjelajahan antarbintang.


Selengkapnya...