Pendingin absorpsi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pendingin absorpsi adalah pendingin yang menggunakan refrigeran dan absorben sebagai media pendinginan. Komponen pendinginan pada pendingin absorpsi meliputi generator, kondensor, evaporator, pompa dan absorber. Refrigeran yang paling umum digunakan pada pendingin absorpsi adalah amonia. Prinsip kerja pendingin absorpsi adalah penguapan panas pada refrigeran dan absorben.[1]

Cara kerja[sunting | sunting sumber]

Proses pendinginan diawali di bagian evaporator. Panas dari cairan amonia memasuki evaporator kemudian menguap akibat diserap oleh ruangan yang didinginkan. Uap amonia kemudian menuju ke absorber yang mengandung air. Di dalam absorber, amonia larut bersama dengan larutan air dengan kadar tertentu. Amonia kemudian dipompa menuju ke generator. Penguapan amonia kembali dilakukan dengan menambahkan panas yang masuk melalui proses pembakaran, penyinaran surya atau pengaliran arus listrik. Amonia kembali ke bentuk cairan ketika mencapai kondensor. Dari kondensor, cairan amonia memasuki katup ekspansi menuju ke evaporator. Selama proses pengaliran ini, tekanan cairan amonia menurun sehingga kembali menjadi uap. Siklus ini berlangsung secara terus-menerus di dalam sistem pendinginan.[1]

Mesin[sunting | sunting sumber]

Pendingin absoprsi menggunakan dua jenis mesin, yaitu mesin Carnot dan mesin pendingin. Kerja dari pendingin absorpsi dilakukan oleh mesin Carnot dengan menghasilkan panas. Sementara panas dari sumber suhu rendah diambil oleh mesin pendingin dan dibuang dengan bantuan kerja dari mesin Carnot.[2]

Koefisien performansi[sunting | sunting sumber]

Daya pendinginan menentukan nilai dari koefisien performansi melalui perbandingan dengan daya masukan yang bekerja pada pendingin absorpsi. Daya masukan merupakan penjumlahan dari daya yang diberikan ke generator dan pompa. Sementara daya pendinginan hanya dihitung dari daya yang diberikan ke evaporator.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 27.
  2. ^ Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 29.
  3. ^ Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 28.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]