Pendaratan perut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Boeing B-17, Dutchess 'Daughter, setelah melakukan pendaratan perut. (6 Juli 1944)

Pendaratan perut adalah pendaratan pesawat tanpa menggunakan roda pendaratannya, sehingga menggunakan bagian bawah pesawat (perut pesawat), sebagai media pendaratan.

Selama pendaratan perut, pastinya akan terjadi kerusakan ekstensif pada pesawat. Pendaratan perut memiliki risiko pesawat dapat terbalik, hancur, atau terbakar jika mendarat terlalu cepat atau terlalu keras. Diperlukan akurasi yang tinggi untuk memastikan agar pesawat dapat mendarat selurus dan sejajar mungkin dengan tetap mempertahankan kecepatan udara yang cukup untuk mempertahankan kontrol. Arus angin yang kuat, visibilitas rendah, kerusakan pada pesawat, instrumen yang tidak responsif, atau atau kontrol yang rendah akan meningkatkan bahaya melakukan pendaratan perut. Namun, pendaratan perut adalah salah satu jenis kecelakaan pesawat yang paling umum, dan biasanya tidak fatal jika dilakukan dengan hati-hati.