Pangeran Mangkoe Boemi Nata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Padoeka Pangeran Mangkoe Boemi[1]
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa1823-1842
Penobatan1823
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Sulaiman Saidullah
IbuNyai Ratna
Anak♂ Pangeran Parbaya/Purbaya
♂ Pangeran Muhammad Napis
♂ Pangeran Arya Wangsa
♂ Pangeran Ahmad
♂ Pangeran Amir
♂ Gusti Jamal
♂ Pangeran Kusin
♂ Pangeran Kasuma Ningrat
♂ Pangeran Tirta Kasuma/Pangeran Cinta Kasuma
♀ Ratu Siti
♀ Ratu Syarif Abdullah
♀ isteri Sayyid Zen
♀ Ratu Bandara/Berlah
♂ Pangeran Madi Kasuma/Pangeran Melaya Kesoema[4]

Pangeran Mangkoe Boemi Nata alias Pangeran Mangkoe Boemi, nama lahirnya Pangeran Husin[1] adalah mangkubumi Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Ia menjabat mangkubumi mendampingi ayahandanya Sultan Sulaiman. Sedangkan putra tertua Sultan Sulaiman yaitu Pangeran Adam menjadi Sultan Muda (Pangeran Ratu).

Menurut tradisi suksesi kesultanan Banjar, untuk promosi jabatan bagi putera-putera dari seorang Sultan yang bertahta, maka puteranya yang sulung dilantik sebagai Sultan Muda dan seorang yang lainnya akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia. Semenjak dibuatnya perjanjian 4 Mei 1826, Belanda dapat mencampuri pengaturan permasalahan mengenai pengangkatan Putra Mahkota dan Mangkubumi, yang mengakibatkan rusaknya adat kerajaan dalam bidang ini.

Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Husin. Ia wafat tahun 1842. Ia mengantikan mangkubumi sebelumnya Ratu Anom Ismail yang dihukum bunuh karena didakwa akan melakukan kudeta terhadap kakakandanya - Sultan Sulaiman . Pangeran Mangkoe Boemi Nata merupakan kakek Pangeran Hidayatullah II, sebab ibundanya yang bernama Ratu Siti merupakan puteri dari Pangeran Mangkoe Boemi Nata .

Surat yang pernah dikirim Pangeran Mangkubumi kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda[5]

  • AN. 55, Arkib Negara, Jakarta.

Pangeran Mangkubumi , Banjarmasin → Gur. Jen. , 1 Safar 1239 (7 Oktober 1823). Isi : Pernyataan bahwa Mangkubumi bersedia diangkat sebagai kepala pemerintah Banjar dan telah bersumpah sesuai dengan perjanjian antara Kompeni dan negeri Banjar.

Didahului oleh:
Ratu Anom Ismail
Mangkubumi
1823-1842
Diteruskan oleh:
Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana

Catatan kaki

  1. ^ a b (Belanda) van Eysinga, Philippus Pieter Roorda (1841). Handboek der land- en volkenkunde, geschiedtaal-, aardrijks- en staatkunde von Nederlandsch Indie. 3. Van Bakkenes. hlm. 175. 
  2. ^ a b c d e (Indonesia)Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 157. 
  3. ^ (Belanda) J. M. C. E. Le Rutte (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog (edisi ke-2). A.W. Sythoff. hlm. 11. 
  4. ^ van Rees. De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. 2. D. A. Thieme. hlm. 236.  Teks "1865" akan diabaikan (bantuan);
  5. ^ Surat Beriluminasi Raja Nusantara; Mu'jizah, Iluminasi dalam Surat Melayu Abad ke-18 dan ke-19, forthcoming