Nurul Susantono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nurul Susantono (lahir 21 Februari 1992) adalah seorang sutradara Indonesia. Nurul adalah salah satu orang penting dalam terselenggaranya pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Nurul adalah stage manager atau manajer panggung Asian Games 2018. Kesempatan yang ditawarkan kepadanya untuk menjadi manajer panggung pada Asian Games 2018 tidak disia-siakan begitu saja olehnya, hal tersebut seperti batu loncatan baru untuknya membuktikan dan mengukur kemampuan yang ia miliki sekarang ini. Bukan hal mudah untuk Nurul terjun secara langsung dalam perhelatan pesta Asian Games yang menjadi hal yang dinantikan oleh pecinta olahraga. Adanya stage manager Valerio Perino asal Italia sebagai Production Stage Manager merupakan bonus tersendiri bagi Nurul untuk menimba ilmu dan menambah pengalaman yang penting dari stage manager asal Italia tersebut. Apresiasi warga terhadap Asian Games 2018 merupakan hadiah yang senilai bagi Nurul untuk kelelahan yang ia dapatkan selama ini.[1]

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Nurul Susantono adalah putri dari kedua orang tua yang dapat dikatakan tidak memiliki waktu untuk bermain dengannya. Kedua orangtuanya lebih sering meninggalkan rumah karena kesibukannya untuk membiayai masa depan Nurul. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan Nurul kurang akan kasih sayang dari kedua orangtuanya dan kurang dipedulikan akan masa depannya sendiri. Nurul berusaha mencari bakat-bakat tersembunyi yang dapat ia kembangkan, seperti menulis naskah dan membuat film pendek. Bakat-bakat tersebutlah yang berhasil ia temukan dan diasah menjadi lebih baik olehnya, sebab itulah Nurul sekarang ini adalah Nurul yang biasa disebut “Nurul sang Sutradara”.[1]

Musikal[sunting | sunting sumber]

Keberanian dan keyakinannya menjadi manajer panggung Asian Games, dikarenakan ia memiliki pengalaman yang baik sebagai sutradara dalam beberapa pertunjukan musikal yang telah sukses karena keteguhan dan kerja keras Nurul dan tim kerjanya. Nurul adalah pendiri Jakarta Movement of Inspiration atau Jakarta Move In (JKTMOVEIN). Organisasi tersebut adalah organisasi di bidang seni yang sering menggelar drama musikal.

Proyek terakhir yang dikerjakan Nurul dan tim adalah memproduksi drama musikal Petualangan Sherina yang diadopsi dari film karya Mira Lesmana dan Riri Riza. Film yang sudah dikenal dan melekat pada ingatan generasi-generasi kala itu menjadi sebuah ketertarikan dan tantangan sendiri untuk Nurul menyajikan ulang dengan konsep yang lebih baik dan lebih mengarah pada era sekarang ini, akan tetapi tidak menghilangkan ciri khusus yang sudah terlanjur melekat pada film tersebut. Drama musikal yang digarapnya sudah dipertunjukkan sebanyak 6 kali pada September akhir tahun lalu dan 6 kali pada awal tahun ini, dengan total penonton sekitar 14.200 orang.

Nurul dan seluruh tim drama musikal menjadikan Jakarta Move In menjadi wadah generasi muda dalam berkreasi, menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif, wadah untuk terus mencoba, dan untuk memperkaya pengalaman agar dapat terus berkembang. Dalam memproduksi setiap drama musikal, Jakarta Move In melakukan audisi terbuka. Yang dapat diikuti oleh semua kalangan anak muda, tidak terbatas oleh orang-orang yang sudah ahli dalam bidangnya. Akan tetapi, Jakarta Move In membuka kesempatan besar untuk semua kalangan dan generasi muda yang ingin belajar dan berkembang bersama dengan Jakarta Move In.

Gegar budaya[sunting | sunting sumber]

Semua hal yang ia lakukan selama ini berawal dari kecintaannya terhadap seni ketika ia berada di bangku SMP, ketika guru bahasa Indonesia di SMP memberikan tugas untuk membuat film pendek. Gurunya menyukai garapan tugas yang dikerjakannya. Bermula dari tugas yang diberikan oleh gurunya, ia dikirim untuk mengikuti High Scope Film Festival. Filmnya memenangi empat dari tujuh kategori, yakni Sutradara terbaik, Naskah terbaik, pemain pembantu terbaik, dan film terbaik. Pencapaian tersebut menjadi sebuah harapan baru yang dimiliki oleh Nurul, ia yakin bahwa apa yang ia lakukan dan jalani sekarang ini, akan memiliki masa...

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Faiq, Mohammad Hilmi (16 September 2018). "Tak Rela Terbelah". Kompas.