Nasionalisme Afrikaner

Nasionalisme Afrikaner (bahasa Afrikaans: Afrikaner Volkseenheid) adalah ideologi politik yang berkembang pada akhir abad ke-19 di kalangan Afrikaner di Afrika Selatan. Ideologi ini sangat dipengaruhi sentimen anti-Britania yang tumbuh di dalam masyarakat Afrikaner, khususnya karena Peperangan Boer.^[1] Nasionalisme Afrikaner menegaskan persatuan seluruh orang berkulit putih yang menuturkan bahasa Afrikaans, Volk (bangsa), melawan elemen-elemen "asing" seperti orang kulit hitam, Yahudi, dan warga Afrika Selatan penutur bahasa Inggris.^[2]

Menurut sejarawan T. Dunbar Moodie, nasionalisme Afrikaner dapat dijelaskan sebagai jenis agama sipil yang menggabungkan sejarah Afrikaner, bahasa mereka, dan Calvinisme Afrikaner sebagai simbol-simbol utamanya. Pengusung pertama ideologi ini adalah organisasi rahasia Broederbond dan Partai Nasional yang berkuasa sejak 1948 sampai 1994.^[3] Organisasi lain yang sama-sama berpaham nasionalis Afrikaner adalah Federation of Afrikaans Cultural Organisations (Federasie van Afrikaanse Kultuurvereniginge , FAK), Institute for Christian National Education, dan White Workers' Protection Association.^[4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

^ "Afrikaner Nationalism – MSN Encarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-31.
^ Norval, Aletta (Spring 1997). "Deconstructing Apartheid Discourse". Capital & Class: 388. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2008-10-01. : "Afrikaner nationalism stressed an exclusive Afrikaans cultural unity in opposition to 'foreign' elements including black people, Jews and English-speaking South Africans. The notion of `the volk' becomes a central identificatory image, based on the logic of exclusion. Afrikaner nationalism is thus analysed as enabling newly urbanised Afrikaners to make sense of their social reality."
^ "Apartheid – Rise of Afrikaner Nationalism". Net Industries. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-10. Diakses tanggal 2008-10-01.
^ Louw, P. Eric (2004). The Rise, Fall, and Legacy of Apartheid. Greenwood Publishing Group. hlm. 27–55. ISBN 0-275-98311-0.

Artikel bertopik Afrika Selatan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[encarta-1] "Afrikaner Nationalism – MSN Encarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-31.

[norval-2] Norval, Aletta (Spring 1997). "Deconstructing Apartheid Discourse". Capital & Class: 388. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2008-10-01. : "Afrikaner nationalism stressed an exclusive Afrikaans cultural unity in opposition to 'foreign' elements including black people, Jews and English-speaking South Africans. The notion of `the volk' becomes a central identificatory image, based on the logic of exclusion. Afrikaner nationalism is thus analysed as enabling newly urbanised Afrikaners to make sense of their social reality."

[3] "Apartheid – Rise of Afrikaner Nationalism". Net Industries. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-10. Diakses tanggal 2008-10-01.

[louw-4] Louw, P. Eric (2004). The Rise, Fall, and Legacy of Apartheid. Greenwood Publishing Group. hlm. 27–55. ISBN 0-275-98311-0.

[1]

[2]

[3]

[4]

l b s Nasionalisme
Afrika	Acholi Afrikaner Aljazair Arab Berber Canary Kongo Mesir Ethiopia Hutu Libya Nigeria Sahrawi Somalia Tunisia Uganda
Asia	Arab Armenia Assam Asiria Azerbaijan Balkar dan Karachay Baloch Bangladesh Bengali Bodo Myanmar Buddha Myanmar Cina Sirkasia Dalit Turkestan Timur Filipina Gorkha Hindu India Indonesia Iran Irak Jepang Yahudi Kashmir Khmer Korea Kurdi Lebanon Lezgin Melayu Hindu Malaysia Manchuria Marathi Mongolia Naga Pakistan Palestina Ryukyu Saraiki Sikh Sindh Buddha Sinhala Muslim Asia Selatan Tamil Sri Lanka Suriah Taiwan Tamil Thai Tibet Tripuri Turkic Turkish Vietnamese Zaza
Eropa	Albania Andalusia Armenia Asturia Austria Azerbaijan Balkar dan Karachay Basque Bayern Bosnia Breton British Canary Castilia Catalunya Keltik Sirkasia Cornwall Corsica Kroasia Cekoslowak Inggris Estonia Faroe Flandria Finlandia Prancis Galisia Jerman (di Austria) Georgia Yunani Hungaria Islandia Irlandia Italia Lezgin Makedonia Moldova Montenegro Norwegia Oksitan Polandia Prusia Rhein Rumania Rusia Skandinavia Sardinia Skotlandia Serbia Sisilia Slavik Slovenia Soviet Spanyol Swabia Turkik Turki Ukraina Ulster Valencia Venesia Walonia Wales Yugoslav
Amerika Utara	Amerika Serikat Kanada Chicano Greenland Québéc
Amerika Selatan	Argentina Brasil
Oseania	Hawaii Māori Pulau Selatan Selandia Baru
Lainnya	Kulit hitam Kristen Islam Kulit putih
Catatan: Nasionalisme berdasarkan suku bangsa disebutkan di atas. Ini tidak berarti semua nasionalis dengan etnis tertentu sesuai dengan ketentuan nasionalisme etnis.