Membajak berarti mencuri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penjelasan mengapa pelanggaran hak cipta bukanlah pencurian adalah bahwa pemegang hak cipta asli masih memiliki karya yang mereka buat, tidak seperti pencurian benda-benda nyata.

"Membajak berarti mencuri" (Inggris: Piracy is theft) adalah slogan yang diciptakan oleh organisasi nirlaba Britania Raya FAST (Federation Against Software Theft).[1][2] Pertama digunakan pada 1980-an dan sejak itu banyak dipakai oleh organisasi lain seperti MPAA.[3] Bahkan itu juga digunakan sebagai peringatan hak cipta, meskipun itu telah ditentang karena tidak akurat.

Pemegang hak cipta banyak menganggap pelanggaran hak cipta sebagai pencurian, meskipun pernyataan tersebut banyak ditolak oleh badan legislatif dan pengadilan.[4] Dalam undang-undang hak cipta, pelanggaran bukanlah pencurian benda fisik milik pribadi, melainkan perbuatan menggunakan salah satu hak eksklusif dari pemegang hak cipta tanpa izin.[5] Pengadilan jelas-jelas membedakan pelanggaran hak cipta dengan pencurian.[4] Misalnya, Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam Dowling v. United States (1985) menegaskan bahwa bajakan rekaman musik bukan merupakan barang curian. Alih-alih

"pelanggaran hak cipta tidak dapat disamakan dengan pencurian, konversi, atau penipuan. Undang-Undang Hak Cipta menggunakan istilah berbeda dalam menyebut seni untuk mendefinisikan orang yang melanggar hak cipta: '[...] pelanggar hak cipta.'"

Pengadilan memutuskan bahwa dalam kasus pelanggaran hak cipta, hak-hak eksklusif yang diberikan kepada pemegang hak cipta oleh undang-undang hak cipta dilawan, tetapi tidak ada kontrol, fisik atau lainnya, yang diambil alih hak cipta, dan pemegang hak cipta juga tidak mencabut haknya untuk menggunakan karyanya yang berhak cipta atau menggunakan hak eksklusif yang dimiliki.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ http://www.ntk.net/2002/11/29/elspa.gif
  2. ^ "CLASSIC ANTI-PIRACY ADS". worldofstuart.excellentcontent.com. 
  3. ^ "Technology News, Analysis, Comments and Product Reviews for IT Professionals". ZDNet. 
  4. ^ a b Patry, William (2009). Moral Panics and the Copyright WarsPerlu mendaftar (gratis). hlm. 92. ISBN 978-0-19-538564-9. 
  5. ^ Clough, Jonathan (2010). Principles of Cybercrime. Cambridge University Press. hlm. 221. ISBN 978-0-521-72812-6. 
  6. ^ Dowling v. United States (1985), 473 U.S. 207, pp. 217–218.