Masalah nilai batas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ditunjukkan wilayah tempat persamaan diferensial berlaku dan nilai batas yang berkaitan

Dalam matematika, di dalam bidang persamaan diferensial, masalah nilai batas adalah persamaan diferensial bersama dengan himpunan batasan tambahan yang disebut kondisi batas.[1] Penyelesaian masalah nilai batas merupakan penyelesaian persamaan diferensial yang juga memenuhi kondisi batas.

Masalah nilai batas muncul dalam berbagai cabang ilmu fisika karena setiap persamaan diferensial fisika memiliki permasalahan ini. Masalah yang melibatkan persamaan gelombang, seperti penentuan modus normal, sering dinyatakan sebagai masalah nilai batas. Kelas besar masalah nilai batas penting adalah masalah Sturm–Liouville. Analisis masalah ini melibatkan fungsi eigen dari operator turunan.

Agar dapat diterapkan, masalah nilai batas haruslah terumus baik. Hal ini memiliki arti bahwa untuk masukan yang diberikan ke dalam masalah terdapat solusi unik, yang terus-menerus bergantung pada masukan. Banyak penelitian teoretis dalam bidang persamaan diferensial parsial berfokus pada pembuktian bahwa masalah nilai batas yang muncul dari studi ilmiah dan penerapan rekayasa pada faktanya merupakan masalah terumus baik.

Salah satu masalah nilai batas yang dipelajari paling awal adalah masalah Dirichlet, yaitu penentuan fungsi harmonik (solusi dari persamaan Laplace); penyelesaian diberikan pada prinsip Dirichlet.

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Masalah nilai batas serupa dengan masalah nilai awal. Masalah nilai batas memiliki kondisi yang ditentukan pada nilai variabel bebas ekstrem ("batas") di dalam persamaan, sementara masalah nilai awal memiliki semua kondisi yang ditentukan pada nilai variabel bebas yang sama (dan nilai tersebut merupakan batas bawah domain, sehingga digunakan istilah nilai "awal"). Nilai batas adalah nilai data yang berhubungan dengan nilai masukan, internal, atau keluaran minimum atau maksimum yang ditentukan untuk suatu sistem atau komponen.[2]

Sebagai contoh, jika variabel bebas adalah waktu di dalam domain [0,1], masalah nilai batas akan menentukan nilai untuk pada dan , sementara masalah nilai awal akan menentukan nilai dan pada waktu .

Penentuan suhu di semua titik pada batang besi dengan salah satu ujung dijaga bersuhu nol mutlak dan ujung lainnya dijaga bersuhu titik beku air merupakan masalah nilai batas.

Jika masalah bergantung pada ruang dan waktu, penyelesaian masalah tersebut dapat menentukan nilai masalah di titik tertentu untuk seluruh titik waktu atau di waktu tertentu untuk seluruh titik ruang.

Secara konkret, contoh masalah nilai batas (pada ruang satu dimensi) adalah

dengan penyelesaian berupa fungsi tak diketahui dan kondisi batas

Tanpa kondisi batas, solusi umum dari persamaan ini adalah

Dari kondisi batas diperoleh

yang berarti bahwa Dari kondisi batas diperoleh

sehingga Dapat dilihat bahwa dengan menerapkan kondisi batas memungkinkan untuk menentukan solusi unik, yang dalam kasus ini adalah

Jenis masalah nilai batas[sunting | sunting sumber]

Kondisi nilai batas[sunting | sunting sumber]

Penentuan fungsi yang menjelaskan suhu batang 2D teridealisasi ini merupakan masalah nilai batas dengan kondisi batas Dirichlet. Fungsi solusi masalah ini akan menyelesaikan persamaan panas dan memenuhi kondisi batas berupa suhu 0 K pada batas kiri dan suhu 273,15 K pada batas kanan.

Kondisi batas yang menentukan nilai fungsi adalah kondisi batas Dirichlet, atau kondisi batas jenis pertama. Sebagai contoh, jika salah satu ujung batang besi dijaga bersuhu nol mutlak, maka nilai masalah dapat diketahui pada titik ruang tersebut.

Kondisi batas yang menentukan nilai turunan berarah normal dari fungsi adalah kondisi batas Neumann, atau kondisi batas jenis kedua. Sebagai contoh, jika terdapat alat pemanas di salah satu ujung batang besi, maka energi akan ditambahkan dengan laju konstan, tetapi suhu aktual tidak diketahui.

Jika batas memiliki bentuk kurva atau bidang yang diketahui nilai turunan berarah normal dan nilai variabel itu sendiri merupakan kondisi batas Cauchy.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Berikut rangkuman kondisi batas dari fungsi tak diketahui, , konstanta dan yang menentukan kondisi batas, serta fungsi skalar dan yang diketahui dan menentukan kondisi batas.

Nama Bentuk batas bagian pertama Bentuk batas bagian kedua
Dirichlet
Neumann
Robin
Campuran
Cauchy dan

Operator turunan[sunting | sunting sumber]

Di samping kondisi batas, masalah nilai batas juga dikelompokkan berdasarkan jenis operator turunan yang dilibatkan. Untuk operator eliptik termasuk ke dalam masalah nilai batas eliptik. Sementara untuk operator hiperbolik termasuk ke dalam masalah nilai batas hiperbolik. Pengelompokan ini lebih lanjut dibagi lagi menjadi masalah nilai batas linear dan sejumlah jenis nonlinear.

Penerapan[sunting | sunting sumber]

Potensial elektromagnetik[sunting | sunting sumber]

Dalam elektrostatika, masalah yang umum ditemui adalah mencari fungsi yang menjelaskan potensial listrik pada wilayah tinjauan. Jika wilayah tidak memiliki muatan, potensial haruslah solusi dari persamaan Laplace (juga sering disebut fungsi harmonik). Kondisi batas pada kasus ini adalah kondisi antarmuka untuk medan elektromagnetik. Jika tidak terdapat kepadatan arus di dalam wilayah tinjauan, penjelasan potensial skalar magnetik juga dimungkinkan menggunakan prosedur serupa.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Zwillinger, Daniel (12 Mei 2014). Handbook of Differential Equations. Elsevier Science. hlm. 536–. ISBN 978-1-4832-2096-3. 
  2. ^ ISO/IEC/IEEE International Standard - Systems and software engineering. ISO/IEC/IEEE 24765:2010(E). hlm. vol., no., pp.1–418. 

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]