Mangkubumi
Mangkubumi (Rijksbestierder/Pepatih Dalem/Perdipati/Pabbicara Butta/Tuan Bicara/tomarilaleng) adalah sebutan untuk Perdana Menteri yang pernah dipakai pada kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Mangkubumi berasal dari bahasa Jawa, selengkapnya "Mahapatih Hamengkubumi" sering disingkat Patih atau Mangkubumi saja.
Yang menjabat mangkubumi biasanya bukan dari kalangan bangsawan, tetapi lama-kelamaan jabatan mangkubumi dijabat pula oleh para Pangeran (terutama putera ke-2 dari raja yang bertahta), yang merupakan jabatan paling tinggi di bawah raja.
Pangeran Mangkubumi
Pangeran Mangkubumi adalah gelar untuk seorang Pangeran yang menjabat sebagai Perdana Menteri (Mangkubumi). Gelar ini sering dipakai di Jawa, Kalimantan dan lain-lain.
Pangeran yang menyandang gelar Pangeran Mangkubumi :
- Hamengkubuwana II. Ia adalah salah seorang putra dari Hamengkubuwana I.
- Pangeran Tapesana, mangkubumi Banjar pada masa Sultan Saidullah 1657-1660
- Pangeran Mas Dipati, mangkubumi Banjar tahun 1660-1663
- Pangeran Mangkubumi Nata (nama sebelumnya Pangeran Husin), mangkubumi Banjar 1823-1842[1]
- Pangeran Hidayatullah, mangkubumi Banjar tahun 1856-1859
Maharaja Mangkubumi
Perdana Menteri di Kesultanan Aceh disebut Maharaja Mangkubumi, yang menggabungkan istilah maharaja dan mangkubumi.
Wazir
Wazir juga berarti Perdana Menteri, tetapi berasal dari bahasa Arab. Jabatan Wazir juga pernah dipakai di Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan.
Catatan kaki
- ^ (Belanda) van Eysinga, Philippus Pieter Roorda (1841). Handboek der land- en volkenkunde, geschiedtaal-, aardrijks- en staatkunde von Nederlandsch Indie. 3. hlm. 175.