Mahitala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Indonesia 7 Summits.jpg

Mahitala adalah organisasi mahasiswa pencinta alam dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Organisasi ini berdiri pada tanggal 8 April 1974 dan anggota-anggotanya meliputi seluruh lapisan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Pada tanggal 7 Juli 2011, waktu Alaska (atau 8 Juli waktu Indonesia), Sofyan Fesa, Xaverius Frans, Janatan Ginting, dan Broery Sihombing, empat mahasiswa yang tergabung dalam Mahitala berhasil menjadi tim pendaki pertama dari Indonesia yang menyelesaikan tujuh puncak dunia. Berturut-turut, sejak tahun 2009 tim ini mendaki Puncak Jaya (4.848 mdpl, Februari 2009), Kilimanjaro (5.895 mdpl, Agustus 2010), Elbrus (5.642 mdpl, Agustus 2010), Vinson Massif (4.889 mdpl, Desember 2010), Aconcagua (6.962 mdpl, Januari 2011), Everest (8.848 mdpl, Mei 2011), dan terakhir Puncak Denali (6,195 mdpl), Alaska, Amerika Utara, Kamis (7/7/2011). Indonesia menjadi negara ke-53 yang berhasil menuntaskan seven summits atau tujuh puncak tertinggi di tujuh benua dan bersama 275 pendaki dari seluruh dunia.

SEJARAH

Mahitala adalah perhimpunan pecinta alam yang didirikan pada tanggal 8 April 1974. Melalui surat keputusan Dewan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan nomor: 223/DM/1974 tertanggal 22 Agustus 1974, resmilah MAHITALA sebagai salah satu unit kegiatan di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan yang anggota-anggotanya meliputi seluruh lapisan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Gagasan pendirian MAHITALA sebagai perhimpunan pecinta alam diselaraskan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi bertujuan untuk mendidik, menumbuhkan, dan membina manusia yang berjiwa Pancasila. Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, maka dibentuklah MAHITALA untuk menampung kegiatan mahasiswa UNPAR yang mempunyai hobi bertualang di alam.


TUJUAN

MAHITALA bukanlah hanya sekedar klub rekreasi atau sekedar klub hobi tanpa tujuan yang pasti. Sepintas lalu mungkin demikian klihatannya, tapi sebenarnya tidak. MAHITALA berasaskan cinta terhadap alam, kemahasiswaan, dan kekeluargaan yang berlandaskan Pancasila, mempunyai tujuan yang lebih jauh daripada hanya sekedar hobi atau rekreasi. Tujuan MAHITALA adalah: •Menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air. •Membentuk pribadi yang utuh, yang meliputi percaya pada diri sendiri, keberanian, keuletan, ketabahan, disiplin pribadi, keterampilan,tanggung jawab,serta hormat terhadap sesama. •Mendharmabaktikan kemampuan anggotanya pada masyarakat.Selain sebagai penyalur dan pengembangan hobi, kegiatan-kegiatan MAHITALA juga tidak terlepas dari hakekat kemahasiswaan para anggotanya, seperti survei, kegiatan sosial, konservasi, dan kegiatan-kegiatan kampus.

KEGIATAN-KEGIATAN

Kegiatan Ilmiah: •Survei kualitas air di daerah Subang dan sekitarnya (1980). •Survei konservasi alam di Semenanjung Blambangan (1982). •Eksplorasi gua-gua di daerah Karawang (1984). •Diskusi panel dengan tema “Bandung tahun 2000” (1986). •Eksplorasi dan pemetaan gua-gua di daerah Buniayu, Sukabumi Selatan (1986). •Ekspedisi Karst Pegunungan Sewu (1988), berupa pemetaan dan eksplorasi gua-gua di Wonosari, Jawa Tengah. •Ekspedisi Siberut (1988), berupa pengamatan sosial dan pedesaan suku terasing di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. •Ekspedisi Karst Mangkalihat, berupa eksplorasi dan pemetaan gua-gua di Kalimantan Timur (1988). •Ekspedisi Karst Waingapu, berupa eksplorasi dan pemetaan gua-gua di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (1990). •Ekspedisi Karst Tulakan, berupa eksplorasi dan pemetaan gua-gua di Tulakan, Jawa Timur (1991). •Ekspedisi Wana, berupa pengamatan budaya dan sosial Suku Wana di Morowali, Sulawesi Tengah (1991).

Kegiatan Sosial: •Mengkoordinir Program Penghijauan UNPAR (1979, 1980). •Berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang dikoordinir oleh Badan SAR Nasional (1974-sekarang). •Program kemasyarakatan di daerah bencana alam Talaga, Kabupaten Majalengka (1981). •Menyelenggarakan Pasar Murah Rakyat di Bandung (1983). •Menyelenggarakan pameran dan bazaar di Bandung (1988-1994). •Menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan keluarga Donor Darah (1990-sekarang). •Berperan serta dalam operasi SAR Sungai Citarum, pencarian anggota KMPA ITB yang hilang di Sungai Citarum, Jawa Barat (1994). •Berperan serta dalam operasi SAR Geger Bentang, pencarian anggota Grapala FV I yang hilang di Gunung Geger Bentang, Bogor (1997). •Berperan serta dalam operasi SAR Gunung Slamet, pencarian anggota Mapagama-UGM yang hilang di Gunung Slamet, Jawa Tengah (2001). •Berperan serta dalam operasi SAR Gunung Burangrang, pencarian pilot dan helikopter milik IPTN yang jatuh di Gunung Burangrang,Jawa Barat (2001). •Menyelenggarakan operasi SAR Banjir Jakarta, evakuasi, penggalangan dan pendistribusian makanan, obat-obatan, dan logistik pada musibah banjir di Jakarta (2002 dan 2007). •Menyelenggarakan Pameran Pendidikan Anak (Education for Children) di Bandung (2003). •Berperan serta dalam operasi SAR Cisadane, pencarian personil Koordinator Komunikasi BPPM yang hanyut diterjang banjir bandang di Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat (2003). •Berperan serta dalam kegiatan sosial Earth Kids di Yogyakarta (2004). •Berperan serta dalam kegiatan sosial korban bencana alam tsunami, dengan mendirikan dapur darurat dan menjadi tenaga sukarela di Aceh (2004-2005). •Menyelenggarakan operasi SAR Argopuro, Jawa Timur (2006). •Berperan serta dalam kegiatan sosial bencana alam gempa Yogyakarta dan sekitarnya, bekerjasama dengan Rotary International, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Unpar, dan Forum Bandung Peduli Bencana (2006). •Berperan serta dalam operasi SAR Gunung Agung, Bali (2008). •Berperan serta dalam kegiatan sosial pemberian bantuan banjir bagi masyarakat di Dayeuh Kolot, Bandung (2008). •Berperan serta dalam operasi SAR di Gunung Ciremai (2009). •Berperan serta dalam operasi SAR di Sungai Cikandang, Garut (2012).

Kegiatan Terpadu: •Ekspedisi Maoke, Irian Jaya, berupa pemanjatan sisi Utara dinding tegak Puncak Trikora, penelusuran dan pemetaan gua, pengamatan flora fauna, dan geologi, serta program kemasyarakatan di Lembah Baliem (1983). •Ekspedisi Penyelaman di Pulau Biawak I dan II, Laut Jawa, Jawa Barat (1983-1985). •Ekspedisi Pulau Panjang, Selat Banten (1985). •Ekspedisi Penyelaman di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (1987-1989). •Ekspedisi Pulau Panaitan, berupa penyelaman dan pemetaan hidrografi di Legon Semadang, Pulau Panaitan, Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat (1990). •Ekspedisi Karimun Jawa, berupa penyelaman dan pemetaan hidrografi di Pulau Katang, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah (1991). •Olahraga Arus Deras Sungai Citarum (1974-sekarang). •Ekspedisi Arus Deras Sungai Cimanuk, Jawa Barat (1988). •Ekspedisi Arus Deras Sungai Bahau, Kalimantan Timur (1990). •Ekspedisi Arus Deras Sungai Batang Merangin, Jambi (1991). •Ekspedisi Panjat Tebing Uluwatu, Bali (1988). •Ekspedisi Panjat Tebing Selero, Sumatra Selatan (1988). •Ekspedisi Panjat Tebing Tinoring, Tana Toraja (1990). •Ekspedisi Pendakian Gunung Ringgit, Jawa Timur (1991). •Ekspedisi Celebes (1993), berupa pemanjatan Tebing Tinoring, Tana Toraja, penelusuran gua-gua karst di Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan dan penyelaman di Kepulauan Togian, Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. •Ekspedisi Kajang, berupa pengamatan budaya dan sosial Suku Kajang di Sulawesi Selatan (1994). •Ekspedisi Pendakian Gunung Tambora, Nusa Tenggara Timur (1994). •Ekspedisi Panjat Tebing Putri Kaliorang, Kalimantan Timur (1994). •Ekspedisi Arung Jeram Hulu Wampu, Sumatra Utara (1995). •Ekspedisi Pegunungan Latimojong, Sulawesi Selatan (1995). •Ekspedisi Gunung Halimun, Jawa Barat (1996). •Ekspedisi Arung Jeram Koro Kalaena, Sulawesi Selatan (1997). •Ekspedisi Pendakian Gunung Balease, Sulawesi Selatan (1997). •Ekspedisi Karst Borneo, Semenanjung Mangkalihat, Kalimantan Timur (1997). •Ekspedisi Selam Riung, Flores (1997). •Ekspedisi Suku Anak Dalam, berupa pengamatan budaya dan sosial Suku Anak Dalam, Jambi (1998). •Ekspedisi Selam di Kepulauan Seribu (1998). •Ekspedisi Arung Jeram di Jawa Tengah (1998). •Ekspedisi Arung Jeram Uwai Lariang, Sulawesi Tengah (2000). •Ekspedisi Pengamatan Masyarakat Tradisional Suku Bajau, Sulawesi Utara (2000). •Ekspedisi Selam Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (2000). •Ekspedisi Penelusuran Gua Sumba, Nusa Tenggara Timur (2000). •Ekspedisi Arung Jeram Ogkag Mongondow, Sulawesi Utara (2002). •Ekspedisi Seblat, berupa pendakian dan pemetaan jalur pendakian Gunung Seblat, Bengkulu (2004). •Ekspedisi Selam Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (2004). •Ekspedisi Selam Takabonerate, Selayar, Sulawesi Selatan (2005). •Ekspedisi Arus Deras Air Lematang, Sumatra Selatan (2006). •Mahitala Unpar Trekking to Himalaya, Nepal (2006). •Mahitala Unpar Goes to Kilimanjaro, Tanzania, Afrika (2007). •Ekspedisi Panjat Tebing Kandora, Sulawesi Selatan (2007). •Ekspedisi Pengamatan Masyarakat Tradisional Talang Mamak, Riau (2007). •Ekspedisi Selam Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur (2008). •Ekspedisi Pegunungan Sudirman, Papua (2009), berupa pendakian 9 puncak di Pegunungan Sudirman (Puncak Idenburg, Puncak Mahitala, Puncak Merah Putih, Puncak Garuda, Puncak Unpar, Puncak Carstensz Pyramid, Puncak Carstensz Timur, Puncak Puncak Soemantri dan Sunday Peak) •Ekspedisi Panjat Tebing Noesusu, Kupang (2009) •Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (2009 – 2011) berupa pendakian Puncak-puncak tertinggi di masing-masing benua (Carstensz Pyramid-Papua, Kilimanjaro-Tanzania, Elbrus-Russia, Vinson Massif-Antartika, Aconcagua-Argentina, Everest-Nepal, dan Denali Alaska) •Ekspedisi Selam Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat (2010) •Ekspedisi Pendakian Gunung Masurai, Jambi (2010) •Ekspedisi Pendakian Puncak Kemiri, NAD (2011) •Ekspedisi Olah Raga Arus Deras Lawe Alas, NAD (2011) •Ekspedisi Caving Karst Dhonomulyo Malang, Jawa Timur (2011) •Ekspedisi Panjat Tebing Fatukopa dan Fatusuni, NTT (2011) •Ekspedisi Pendakian Mount Kosciuszko, Australia (2012) •Ekspedisi Caving Karst Pegunungan Mengkuris, Kalimantan Timur (2012) •Ekspedisi Pendakian Gunung Bandahara, NAD Tenggara (2012) •Ekspedisi Diving Baluran, Jawa Timur (2012)

Pranala luar