Lambang Kabupaten Kolaka Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Kabupaten Kolaka Timur
Detail
PemangkuKabupaten Kolaka Timur
PerisaiTerdiri dari Bintang sudut lima, Kalo Sara, Tugu Monumen, Gunung, Anggrek Serat (Sorume), Pita Merah Putih, dan Padi dan Kapas serta terdiri dari beberapa warna dasar yaitu Merah, Biru, Hijau, Coklat, Hitam, & Putih
MottoInae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara

Kabupaten Kolaka Timur memiliki lambang berupa Perisai dengan sudut 5 merupakan alat mempertahankan diri dalam peperangan menyimbolkan pertahanan, keamanan dan ketentraman masyarakat Kolaka Timur atas ancaman dan gangguan serta menyimbolkan konsistensi mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara.

Makna dan Pengertian Lambang[sunting | sunting sumber]

Bintang sudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan idiil dan falsafah hidup menunjukkan bahwa masyarakat Kolaka Timur taat beribadah dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Bintang juga mengandung makna jika dikaitkan dengan cita-cita yang tinggi ”gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit”.

Tugu Monumen, yang melambangkan kepribadian dan kehidupan penduduk Kabupaten Kolaka Timur pada masa perjuangan yang ikut serta membela Negara Republik Indonesia yang juga mencerminkan sikap Patriotisme.9 anak tangga menyimbolkan bahwa Kolaka Timur pada awal pemekaran terdiri dari 9 kecamatan serta 5(lima) pilar kiri kanan menyimbolkan keragaman agama dan suku bangsa namun tetap satu.

Padi dan Kapas. Padi dan kapas mengandung makna kemakmuran dan kesejahtreraan. Terdapat 22 (dua puluh dua) butir padi sebagai simbol peresmian Kolaka Timur sebagai Kabupaten baru di Sulawesi Tenggara pada tanggal 22 April 2013.. dan bunga kapas berjumlah 8 (delapan) menyimbolkan bahwa Kabupaten Kolaka Timur terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013.

Kalo Sara merupakan simbol atau ideologi suku bangsa Tolaki melambangkan adat istiadat serta budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kolaka Timur.

Gunung menggambarkan bahwa kandungan gunung yakni tanah,hutan dan air yang merupakan modal dasar sehingga menghasilkan kekayaan yang potensial di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, yang merupakan mata pencaharian pokok masyarakat Kolaka timur dan mengandung potensial tambang dan mineral sebagai salah satu sumber devisa Kabupaten Daerah Kolaka Timur dan Propinsi Daerah Sulawesi Tenggara di mata Nasional dan Internasional.

Anggrek Serat (Sorume), melambangkan kehidupan masyarakat yang damai dan tentram. Anggrek serat juga merupakan tumbuhan asli Sulawesi Tenggara dan populasinya paling banyak di Kolaka Timur.

Pita,pita merah putih dan ada tulisan KOLAKA TIMUR melambangkan bahwa inilah masyarakat Kolaka Timur siap menerima, menyerap dan merekam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, didalam naungan Negara Republik Indonesia

Makna dan Pengertian Warna[sunting | sunting sumber]

Warna Biru, mencerminkan kesetiaan dan perdamaian seluruh lapisan masyarakat.

Warna Hitam, mencerminkan ketangguhan dan kemantapan dalam mencapai kemakmuran.

Warna Merah, mencerminkan keberanian menghadapi tantangan untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Warna Hijau, warna bumi mencerminkan kesuburan juga rasa keadilan,mengandung makna bahwa pertanian yang subur dikelola seadil-adilnya untuk kemakmuran masyarakat Kolaka Timur.

Warna Kuning, mencerminkan keluhuran dan kemuliaan masyarakat Kolaka Timur.

Warna Coklat, warna tanah mencerminkan kematangan,bahwa kekayaan alam Kolaka Timur siap dikelolah untuk kesejahteraan masyarakat.

Warna Putih, mencerminkan kesucian dan kejujuran masyarakat Kolaka Timur