Kerenyahan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerenyahan atau kegaringan adalah salah satu atribut tekstur makanan yang paling umum.[1] Kerenyahan mengacu pada makanan keras yang mengeluarkan suara saat patah.[2] Makanan yang digambarkan renyah cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda deformasi sebelum patah. Renyah dan kriuk sering digunakan secara bergantian, namun renyah cenderung dikaitkan dengan suara bernada tinggi, sedangkan kriuk dikaitkan dengan suara bernada rendah.

Teknik memasak untuk kerenyahan[sunting | sunting sumber]

Ada sejumlah teknik untuk mencapai kerenyahan saat memasak. Makanan yang digoreng bisa membuatnya renyah, seperti yang terlihat pada kentang goreng . Lapisan pembaluran bahan panganmenggunakan tepung, telur, dan remah roti akan memberikan lapisan kerenyahan [3] Memanggang dan membakar juga memberikan kerenyahan, seperti yang terlihat pada kulit bebek Peking, terracetta atau pernil .

Kerenyahan hilang saat bahan makanan dipanaskan dalam oven microwave karena gelombang mikro memanaskan air di dalam makanan yang kemudian membuat pinggiran makanan menjadi lembek.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Luckett, Curtis; Seo, Han-Seok (2015). "Consumer Attitudes Toward Texture and Other Food Attributes". Journal of Texture Studies. 46 (1): 46–57. doi:10.1111/jtxs.12110. 
  2. ^ Jowitt, Ronald (1974). "The terminology of food texture". Journal of Texture Studies. 5 (3): 351–358. doi:10.1111/j.1745-4603.1974.tb01441.x. 
  3. ^ Editors, America's Test Kitchen (2012). The Science of Good Cooking. America's Test Kitchen, 2012. hlm. 152f. ISBN 978-1-933615-98-1.