Keragaman tingkat sel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sel merupakan unit terkecil organisme yang mampu melakukan kegiatan-kegiatan hidup, seperti mencerna makanan ,bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh.[1]

Sel mempunyai kemampuan melakukan proses fisiologi kehidupan. Proses-proses ini terjadi karena sel memiliki organel-organel sel yang terdapat dalam sitoplasma[2]

Sejarah Perkembangan Teori Sel[sunting | sunting sumber]

Penemuan mikroskop pada abad ke-16 membuka cakrawala baru bagi para saintis. Seorang ilmuan dari Inggris bernama Robert Hooke (1635-1703) mengamati irisan gabus yang sangat tipis dengan menggunakan mikroskop yang dirancangnya sendiri. Hasil pengamatannya itu, ia gambarkan berupa kumpulan kotak-kotak kosong yang menyerupai sarang lebah. Kotak-kotak kosong itu ia disebutnya sel, dari kata latin “cellulae”, yang berarti kamar-kamar. Namun saat itu Robert Hooke belum mengetahui bahwa sel merupakan penyusun tubuh semua makhluk hidup, dan bahwa irisan gabus yang diamatinya sebenarnya hanyalah bagian yang telah mati dari kulit pohon[1]

Mengenal Bagian-bagian Sel[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi untuk sel tumbuhan

Dinding Sel merupakan lapisan yang memberi bentuk sel dan melindungi isi sel. Inti sel merupakan pusat pengatur seluruh kegiatan sel,terutama mengatur perkembangbiakan sel serta perkembangan sel selanjutnya. Membran Plasma berperan dalam melindungi sel dan mengatur keluar masuknya zat. Kromosom merupakan benda berupa benang-benang tebal yang terletak di dalam inti sel.Fungsinya sebagai pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunan sehingga sel yang akan dibentuk akan sama seperti sel yang sebelumnya. Plasma Sel(Sitoplasma) merupakan bagian yang meliputi seluruh isi sel kecuali inti sel. Vakuola merupakan tempat untuk penyimpanan bahan makanan seperti amilum dan gula. Vakuola pada sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan vakuola yang terdapat dalam sel hewan. Retikulum Endoplasma(RE) merupakan tempat melekatnya ribosom dan tempat terjadinya sintesis protein. Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein. Badan Golgi berperan dalam ekskresi sel, pembentukan dinding sel dan pembentukan lisosom. Lisosom berperan dalam menghasilkan enzim-enzim hidrolitik, yang berperan dalam mencerna makana n yang masuk ke dalam sel(intraselular). Mitokondria berperan dalam menghasilkan energi(tempat pembentukan ATP) karena terlibat dalam proses respirasi sel. Kloroplas merupakan temapt berlangsungnya proses fotosintesis. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel[3]

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan[sunting | sunting sumber]

No. Bagian-bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Membran Plasma Ada Ada
2 Dinding Sel Ada Tidak ada
3 Inti Sel Ada Ada
4 Sitoplasma Ada Ada
5 Retikulum Endoplasma Ada Ada
6 Ribosom Ada Ada
7 Badan Golgi Ada Ada
8 Mitokondria Ada Ada
9 Kloroplas Ada Tidak ada
10 Vakuola Ada Tidak ada
11 Sentriol Tidak ada Ada
12 Sentrosom Tidak ada Ada
13 Plastida Ada Tidak ada

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan[1]

Organisme Multiseluler dan Uniseluler[sunting | sunting sumber]

Semua organisme memulai kehidupanya dari sebuah sel. Inti sel dan sitoplasma yang pertama itu membelah dan menghasilkan dua sel, yang membelah lagi menjadi empat sel, dan seterusnya, sampai menghasilkan beribu sel yang menyusun tubuh organisme.[3] Kebanyakan organisme yang kita jumpai sehari-hari, seperti rumput,jambu,jagung,ayam, dan manusia, merupakan organisme multiseluler, yaitu organisme yang tubuhnya tersusun oleh banyak sel. Sel-sel itu bagaikan “batu bata” yang menyusun “bangunan” tubuh organisme, dan sel-sel tersebut bekerja sama untuk melakukan kegiatan hidup, seperti bernapas, bergerak, mencerna makanan dan tumbuh.[1]

Ada pula organisme yang uniseluler, yaitu organisme yang tersusun oleh satu sel saja. Pada organisme uniseluler seluruh kegiatan hidup dilakukan oleh satu sel tersebut. Contohnya bakteri dan paramecium.Bentuk dan ukuran sel beraneka ragam. Bakteri misalnya, ada yang berbentuk bulat, ada yang berbentuk batang, dan ada yang berbentuk spiral,Sel hewan dan manusia beraneka ragam bentuknya. Bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi masing-masing sel.[1]

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Muid,Fatimah.2007.Inspirasi Sains Biologi.Jakarta:Ganeca Exact.
  2. ^ Khristiyono.2008.Seri Pendalaman Materi Biologi SMA dan MA.Jakarta:Erlangga.
  3. ^ a b Campbell.2010.Biiologi Jilid I.Jakarta:Erlangga.