Kaleidoskop

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kaleidoskop adalah suatu alat optik yang terbuat dari beberapa cermin yang disusun dengan sudut kemiringan tertentu sehingga dapat menghasilkan pantulan cahaya dengan warna yang indah.[1][2] Kaleidoskop ditemukan oleh ilmuwan asal Skotlandia bernama Sir David Brewster pada tahun 1816 setelah melakukan penelitian sejak tahun 1814.[1][2]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kaleidoskop berasal dari bahasa Yunani kuno καλός (kalos) yang berarti ‘indah’, εἶδος (eidos) yang berarti ‘bentuk’, dan σκοπέω (skopeō) yang berarti ‘melihat’.[1][2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sir David Brewster memperoleh ide awal pembuatan kaleidoskop pada tahun 1814 dalam penelitiannya mengenai polarisasi cahaya dengan menggunakan kaca.[1] Brewster membuat kaleidoskop pertamanya berbentuk tabung dengan meletakkan sepasang piringan tembus cahaya di satu ujung tabung dan sepasang cermin di ujung lainnya.[2] Di tengah kaleidoskop diletakkan manik-manik sehingga cahaya yang masuk ke dalam kaleidoskop akan memantul dan menghasilkan warna yang disebut Brewster sebagai suatu keindahan optik.[1] Dalam proses paten kaleidoskop, Brewster mengalami kendala dan menyebabkan dirinya merugi karena secara tiba-tiba ada perusahaan yang memproduksi kaleidoskop setelah mengetahui ide penemuannya.[2] Dalam 3 bulan, telah ada ratusan ribu kaleidoskop yang terjual di Inggris dan Prancis.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Sir David Brewster . 1858 . The Kaleidoscope: Its History, Theory, and Construction . London: John Murray, Albemarle Street
  2. ^ a b c d e f Pickover, Clifford A. . 2008 . Archimedes to Hawking: Laws of Science and the Great Minds Behind Them . New York: Oxford University Press, Inc. . ISBN 978-0-19-533611-5