Kaisar Xian dari Han

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Han Xiandi (漢獻帝)
Lahir-mati: 181–19 September 234
Nama keluarga: Liu (刘)
Nama pemberian: Xie² (協)
Nama panjang (字): Bohe (伯和)
Masa pemerintahan: 9 Maret 189–25 November 220
Dinasti: Han (漢)
Nama kuil: tidak ada
Nama anumerta:
(pendek)
Kaisar Xian (獻帝)
Nama anumerta:
(panjang)
Kaisar Xiao Xian (孝獻皇帝)
Catatan umum: Tanggal yang diberikan di sini menurut kalender Julian,
bukan kalender Gregorian
.

Kaisar Xian dari Han (Hanzi: 漢獻帝) (181-19 September 234) adalah kaisar terakhir Dinasti Han, memerintah dari tahun 189 sampai 220. Ia naik tahta sejak kanak-kanak dan menjadi kaisar boneka dalam cengkraman beberapa penguasa militer di penghujung Dinasti Han.

Biografi[sunting | sunting sumber]

Naik tahta[sunting | sunting sumber]

Kaisar Xian adalah anak dari Liu Hong (Kaisar Ling dari Han) dan adik dari Liu Bian (Kaisar Shao dari Han). Sewaktu Yuan Shao membunuhi para pejabat kekaisaran, ia bersama Liu Bian diculik oleh menteri Zhang Rang dan Duan Gui. Kemudian dalam satu kesempatan pertemuan dengan Dong Zhuo, ia dianggap sebagai anak yang cakap karena ia dapat menjawab dan mengambarkan situasi pengalaman mereka sewaktu diculik dibandingkan kakaknya Liu Bian yang tak cakap berbicara.

September 189, Dong Zhuo menurunkan Liu Bian dari tahta kekaisaran dan mengangkat Liu Xie yang waktu itu hanya berumur 9 tahun untuk menjadi kaisar. Ia kemudian menggunakan Kaisar Xian yang masih kanak-kanak ini sebagai alat untuk memerintah Dinasti Han.

Karena kezalimannya, Dong Zhuo kemudian diserang oleh para penguasa daerah dalam satu koalisi militer. Dong lalu membumihanguskan Luo Yang, ibu kota saat itu dan memindahkan ibu kota ke Chang'an. Ia membawa serta Kaisar Xian dalam pelarian ini.

Mengikuti Cao Cao[sunting | sunting sumber]

Setelah Dong mati, Li Jue dan Guo Fan meneruskan pemerintahan kekaisaran. Namun kedua orang ini bentrok karena kepentingan pribadi dan Kaisar Xian kemudian mengasingkan diri bersama Yang Feng. Tahun 196, Cao Cao yang saat itu menguasai Xuchang menyambut Kaisar Xian untuk melindunginya. Xuchang kemudian berganti nama menjadi Xudu dan nama tahun diganti menjadi Jian'an. Namun tetap saja, Kaisar Xian hanyalah seorang kaisar boneka yang tidak mempunyai hak penuh.

Seperti halnya Dong Zhuo, Cao Cao memperalat Kaisar Xian untuk mewujudkan impiannya mempersatukan seluruh Cina, tetapi tidak menyatakan dirinya sebagai kaisar untuk tidak menyulut kemarahan dari para penguasa daerah lainnya. Beberapa kali usaha untuk membunuh Cao Cao oleh Kaisar Xian gagal. Siasat membunuh Cao Cao diorganisir oleh Menteri Dong Cheng dan Ratu Fu, tetapi usaha ini terbongkar sebelum terlaksana mengakibatkan Dong Cheng dibunuh dan Ratu Fu dikurung sampai mati.

Menyerahkan tahta kekaisaran[sunting | sunting sumber]

Tahun 220, Cao Cao meninggal dan menurunkan tahtanya kepada anaknya, Cao Pi. Cao Pi yang merasa bahwa kekuasaannya telah cukup kuat lalu memaksa Kaisar Xian untuk menyerahkan tahta kekaisaran kepadanya. Ia kemudian mendirikan negara Wei untuk menggantikan Dinasti Han. Liu Xie kemudian diberikan gelar Pangeran Shanyang.

Sesaat setelah negara Wei berdiri, Liu Bei yang mengira Liu Xie telah terbunuh kemudian memberikan gelar anumerta kepada Liu Xie dan lalu mendirikan negara Shu sebagai penerus Dinasti Han.

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Permaisuri
Empress; Huánghòu

  • Fu Shou
    dari Klan Fu, keturunan sarjana Konfusianisme Fu Sheng
    • Liu Feng, Pangeran Nanyang
  • Cao Jie
    dari Klan Cao, saudari Cao Pi, Kaisar Negara Cao Wei
    Gelar anumerta: Permaisuri Xianmu
    • Liu Man, Putri Changle

Wanita Mulia
Noble Lady; Guìrén

  • Cao Hua
    dari Klan Cao, adik kandung Cao Jie dan Cao Pi
  • Cao Xian
    dari Klan Cao, saudari tiri Cao Jie
  • Wanita Mulia Dong
    dari Klan Dong

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Kaisar Ling
Kaisar Tiongkok
(Dinasti Han)
189-220
Diteruskan oleh:
Kaisar Wen dari Wei