Jonathan Culler

Jonathan Culler
Lahir	01 Oktober 1944 Cleveland
Pekerjaan	Profesor, Penulis
Latar belakang akademis
Alma mater	Universitas Harvard Universitas St. John, Oxford
Karya akademis
Lembaga	Universitas Selwyn, Cambridge Universitas Brasenose, Oxford Universitas Yale Universitas Cornell

Jonathan Culler (lahir 1944) adalah seorang tokoh kritikus sastra yang terkenal di Amerika. Dia adalah profesor kelas bahasa Inggris dan Sastra Bandingan tahun 1916 di Universitas Cornell. Karya-karyanya yang diterbitkan adalah karya dalam bidang strukturalisme, teori sastra, dan kritik sastra.

Pendidikan dan Karier

Culler belajar di Universitas Harvard dan mendapatkan gelar Bachelor of Arts pada 1966. Kemudian, setelah menerima beasiswa Rhodes, dia melanjutkan studinya ke Universitas Oxford dan memperoleh gelar magister M.Phil dalam dunia sastra komparatif (1968) dan D.Phil dalam bahasa modern(1972).

Tak hanya itu, Culler merupakan seorang anggota dalam Bahasa Prancis dan Direktur Studi Bahasa Modern di Universitas Cambrdige mulai tahun 1967 hingga tahun 1974. Pada tahun 1975, dia menjadi dosen tamu di Universitas Yale. Selanjutnya, dia merupakan mantan Ketua Masyarakat Semiotik Amerika (1988), Asosiasi Perbandingan Amerika (1999-2000), Sekretaris Dewan Amerika untuk Masyarakat Terpelajar (2013-17), dan Ketua Dewan Kemanusiaan New York (2016-17). Kemudian, dia terpilih menjadi anggota American of Arts and Sciences. Hingga saat ini, dia terpilih menjadi guru besar Bahasa Inggris dan Sastra Bandingan di Universitas Cornell.

Karya-Karya

Pada 1976, karya Culler pada puisi Struktural: Strukturalisme, Linguistik, dan Studi Literatur meraih penghargaan dalam kategori buku kritik luar biasa dengan memenangkan James Russell Lowell Prize dari Modern Language Association of America.

Kontribusi Culler untuk seri Teori Sastra: Sebuah Pengantar yang sangat singkat menerima pujian dari berbagai kalangan untuk teknik mengatur organisasi yang inovatif. Seri buku ini telah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa termasuk Kurdi, Latvia, dan Albania. Kemudian, seri ini berisikan delapan bab yang membahas tentang isu dan masalah teori sastra.

Dalam teori Literasi (2007), Culler membahas tentang pengertian teori dan sejarah sastra dan budaya yang lebih luas. Dia mengartikan teori tersebut sebagai sebuah tubuh interdispliner yang didalamnya terdapat linguistik, strukturalis, antropologi, Marxisme, semiotika, psikoanalisis, dan kritik sastra.

Teori liriknya (2015), berbicara tentang pendekatan tradisi Barat dari Sappho hingga ke Ashbery yang mengeksplorasi parameter serta genre dan memperdebatkan dua model lirik yang dominan yakni lirik sebagai ekspresi intens dari pengalaman afektif penulis dan lirik sebagai representasi fiksi dan perilaku tutur seorang kepribadian.

Kontribusi pada Kritik Sastra

Jonathan Culler percaya bahwa pendekatan linguistik-strukturalis mampu membantu memformulasikan aturan sistem konvensi tertentu daripada sekedar menegaskan keberadaan mereka. Dia dapat menempatkan bahasa dan budaya manusia sebagai sesuatu yang serupa. Strukturalisme dipandang sebagai teori yang bertumpu pada kesadaran bahwa jika tindakan manusia memiliki makna maka harus ada sistem yang memungkinkan adanya makna tersebut.

Culler mengusulkan juga agar kita menggunakan teori kritis sastra bukan untuk mencoba memahami sebuah bacaan melainkan untuk menyelidiki aktivitas interpretasi. Dalam beberapa karyanya, ia berbicara mengenai seorang pembaca yang sangat kompeten. Untuk memahami sebuah bacaan, Culler mengidentifikasi elemen-elemen yang berbeda oleh pembaca dalam bacaan yang berbeda. Dia menyarankan harus ada dua kelas pembaca yakni pembaca sebagai bidang pengalaman bagi kritikus dan pembaca masa depan yang membawa manfaat dari pekerjaan yang telah dilakukan kritikus dan pembaca sebelumnya.

Kritikus Culler mengeluhkan kurangnya informasi perbedaan antara penulisan sastra dan institusi secara umum. John R. Searle telah menggambarkan presentasi Culler yang membahas tentang dekonstruksi dalam membuat "Derrida terlihat lebih baik dan lebih buruk dari dia", artinya lebih baik menutupi dekonstruksi yang lebih keruh secara intelektual dan lebih buruk dalam mengabaikan sebagaian besar filosofis utama dari pemikiran Derrida yakni Husserl dan Heidegger.