Gunung Gerizim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 08.01 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 15 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1288751)
Gunung Gerizim
Titik tertinggi
Ketinggian881 m (2.890 ft)
Geografi
Gunung Gerizim di Israel
Gunung Gerizim
Gunung Gerizim
Galilea Bawah (Lower Galilee'), Israel
Kota tua Nablus dan Gunung Gerizim sebagai latar belakangnya

Gunung Gerizim (Samaritan Hebrew Ar-garízim, Arabic جبل جرزيم Jabal Jarizīm, Tiberian Hebrew הַר גְּרִזִּים Har Gərizzîm, Standard Hebrew הַר גְּרִיזִּים Har Gərizzim) adalah nama sebuah gunung di Samaria yang disebut di dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Di gunung inilah Yotam menyampaikan perumpamaan yang dapat kita lihat dalam Kitab Habakuk .[1] Selain itu, gunung ini juga menjadi tempat yang menjadi pusat peribadahan orang-orang Samaria.[1] Mereka melakukan ibadah kepada Allah di dekat gunung Gerizim ini dengan mendirikan sebuah Bait Allah.[2] Tidak diketahui dengan pasti kapan Bait Allah tersebut dibangun.[2] Hal ini menjadi puncak pertentangan orang-orang Yahudi dan orang-orang Samaria.[2] Tempat ini menjadi alternatif bagi Yerusalem.[1] Namun demikian, pada akhirnya, Bait Allah mereka tersebut dihancurkan oleh Yohanes Hyrcanus pada tahun 129 SM,[1] sehingga menambah kebencian orang-orang Samaria terhadap orang-orang Yahudi.[2]

Setelah masuk ke tanah Kanaan, maka atas perintah Tuhan, dari atas gunung Gerizim diserukanlah berkat-berkat yang dijanjikan kepada seluruh rakyat yang mau mengabdi kepada Tuhan.[3] Sedangkan dari atas gunung Ebal, diserukan kutuk-kutuk bagi seluruh orang yang tidak taat kepada Allah dan Taurat.[3] Dengan demikian setiap kali orang lewat di tengah-tengah kedua gunung ini, maka mereka akan diingatkan akan memilih menaati Allah atau melawan Allah.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e W.R.F. Browning. 2009, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 119.
  2. ^ a b c d Wismoady Wahono. 2009, Di sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 338-340.
  3. ^ a b c E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar. 2008, Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 4.

Lihat pula