Ekologi keluarga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ekologi keluarga adalah studi tentang interaksi antara keluarga dan lingkungannya. Lingkungan keluarga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi keluarga, termasuk lingkungan fisik, sosial, dan budaya. Ekologi keluarga dapat digambarkan sebagai sistem yang saling terkait. Perubahan pada satu bagian sistem dapat mempengaruhi bagian lain sistem. Misalnya, perubahan pada lingkungan fisik, seperti polusi udara, dapat berdampak negatif pada kesehatan keluarga. Ekologi keluarga penting untuk dipelajari karena dapat membantu kita memahami bagaimana keluarga berkembang dan berfungsi. Ekologi keluarga juga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung keluarga.

Sejarah Perkembangan[sunting | sunting sumber]

Ide "ekologi" terkait tentang hubungan populasi manusia dengan struktur dan stabilitas lingkungan. Ekologi sebagai ilmu baru dikembangkan oleh Ernest Haeckel (seorang zoologist yang berasal dari Jerman) pada tahun 1860 hingga 1870an. Pada saat yang bersamaan seorang biological sustapeneliti yang bernama Ellen Swallow Richard ingin mengembangkan dan mengusulkan sebuah ilmu mengenai lingkungan yang difokuskan untuk rumah dan keluarga yang saat itu dikenal dengan home ecology. kemudian lingkup home ecology ini memperkaya dan mengembangkan ruang lingkup ekonomi rumah tangga (home ecomonic), bahkan Richards menjadi pendiri dan presiden pertama dari Asosiasi Home Economic Amerika.

Perspektif ekologi keluarga berkembang pada abad ke 19 dimana terjadi reformasi sosial, urbanisasi, industrialisasi, perluasan pendidikan umum, dan perhatian dunia meningkat terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Pada tahun 1960an, terjadi peningkatan kesadaran adanya keterkaitan dan ketergantungan aksi manusia dan kualitas lingkungan, dan minat mengkaji fenomena keluarga dari perspektif sistem yang bersifat holistik.

Ide penting perspektif ekologi dalam home economin yang sesuai dengan teori ekologi keluarga, yaitu :

  1. Pendekatan holistik dan interdisiplin
  2. Berakar dari keilmuan, menekankan pada prinsip terapan, metode, dan hasil sains terhadap kegiatan harian
  3. Ruang lingkup kerja dibangun atas dasar pengalaman, kesadaran, dan perhatian wanita terhadap peran utama, yaitu rumah dan keluarga

Konsep Ekologi Keluarga[sunting | sunting sumber]

Premis Dasar[sunting | sunting sumber]

  1. Keluarga berinteraksi dengan lingkungannya dan membentuk ekosistem
  2. Keluarga melakukan hal berikut demi kebaikan keluarga dan kebaikan masyarakat
    • mencari nafkah untuk pemenuhan biologis
    • Pemeliharaan ekonomi
    • fungsi psiko-sosial dan pengasuhan
  3. Seluruh manusia di muka bumi saling bergantung pada sumber daya bumi sehingga harus ada keseimbangan antara:
    • Kerjasama dan integrasi dalam ekosistem
    • Tuntutan individu akan otonomi dan kebebasan

Asumsi[sunting | sunting sumber]

  1. Keluarga dan lingkungan saling bergantung.
  2. Keluarga adalah bagian dari sistem kehidupan, sehingga mereka bergantung dengan bentuk kehidupan lainnya.
  3. Seluruh bagian dari lingkungan saling berhubungan dan mempengaruhi. Keluarga berinteraksi dengan beragam jenis lingkungan
  4. Keluarga membutuhkan energi-materi
  5. Interaksi antara keluarga dan lingkungan diarahkan oleh 2 aturan : (1) hukum fisik dan biologi yang berasal dari alam; (2) hukum yang berasal dari manusia
  6. Lingkungan tidak menentukan perilaku manusia tetapi memberikan batasan/kendala dan kesempatan/peluang untuk keluarga
  7. Adaptasi merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dalam keluarga. Keluarga dapat merespon, merubah, mengembangkan, dan melakukan sesuatu serta memodifikasi lingkungan mereka
  8. Pengambilan keputusan adalah sebuah proses kontrol utama dalam keluarga, yang mengarahkan tindakan untuk mencapai tujuan individu dan keluarga.

Pertanyaan Utama dalam Ekologi Keluarga[sunting | sunting sumber]

  1. Bagaimana Keluarga dapat berfungsi dan beradaptasi untuk memastikan keluarga dapat bertahan, meningkatkan kualitas kehidupan dan melestarikan sumber daya alam?
  2. Bagaimana keluarga mengalokasikan dan mengelola sumberdaya untuk dapat memenuhi kebutuhan individu dan keluarga sebagai sebuah kesatuan?
  3. Bagaimana perubahan lingkungan ( Lingkungan meso, ekso dan makro)mempengaruhi perkembangan manusia?
  4. Bagaimana Keluarga dan para profesional bidang keluarga dapat berkontribusi dalam proses perubahan yang positif?
  5. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan sekaligus melestarikan lingkungan?

Pembagian Lingkungan Keluarga[sunting | sunting sumber]

Lingkungan fisik keluarga meliputi tempat tinggal, lingkungan alam, dan sumber daya alam. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhannya, seperti makanan, air, dan tempat tinggal.

Lingkungan sosial keluarga meliputi orang-orang yang berinteraksi dengan keluarga, seperti kerabat, teman, dan tetangga. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan sosial untuk mendapatkan dukungan dan memenuhi kebutuhan sosialnya.

Lingkungan budaya keluarga meliputi nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang berlaku di masyarakat. Keluarga perlu berinteraksi dengan lingkungan budaya untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Lingkungan buatan manusia sangat mempengaruhi terhadap aksi, interaksi dan transaksi dalam keluarga. misal : bagaimana kehadiran mini market dalam suatu kampung mempengaruhi pola konsumsi pada keluarga dan pola alokasi sumberdaya, bagaimana pembangunan jalan melalui beberapa program pemerintah mempengaruhi pola perilaku masyarakat.

Gambar Struktur dan Komponen Keluarga sebagai Ekosistem