Downing Street Nomor 10

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Downing Street No. 10 merupakan tempat di mana Perdana Menteri Inggris tinggal dan berkantor selama dua ratus tahun lebih. Sejatinya Downing Street 10 dikenal melalui pintu kayu sederhana bercat hitam dengan bel tradisional berbentuk kepala macan/harimau tepat di atas lubang surat. Di bagian atas tertempel angka 10 yang terbuat dari tembaga kuning mengkilap.

Downing Street sejatinya adalah sebuah gang di Jalan Raya Whitehall, City of Westminster, London. Hanya sepelemparan batu dari Gedung Parlemen Inggris yang terkenal dengan lonceng raksasa Big Ben-nya serta tidak jauh dari Istana Buckingham. Sedangkan Downing Street No. 11 digunakan untuk rumah dinas menteri keuangan Inggris.

Bagian dalam Downing Street No. 10[sunting | sunting sumber]

Perdana Menteri berkantor di lantai satu dan tinggal bersama keluarga di lantai dua. Model seperti ini, seperti penuturan Margaret Thatcher seperti tinggal di atas toko. Beberapa ruangan terkenal yakni Enterance Hall sebagai tempat untuk menyambut tamu. Cabinet Room sebagai tempat perdana menteri dan jajaran kabinetnya mengadakan rapat bersama stafnya pada setiap hari Kamis kecuali pada masa Perang Dunia II dan ketika Downing Street 10 tersebut direnovasi total. Selain itu terdapat beberapa ruangan pribadi seperti dapur hingga kamar tidur perdana menteri.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1732, Raja George II menghadiahkan rumah itu kepada Robert Walpole atas pengabdian perdana menteri pertama Inggris itu kepada bangsa. Walpole sendiri menerimanya bukan untuk rumah pribadi namun digunakannya sebagai rumah dinas. Ia memboyong keluarganya untuk tinggal di sini. Tradisi inilah yang masih dipertahankan hingga kini.

Meski terletak di lokasi yang cukup strategis. Downing Street No. 10 ketika itu bukanlah tempat tinggal yang baik dan menyenangkan. Ukurannya relatif kecil, konstruksi bangunannya buruk dan pemeliharaannya butuh biaya besar. Pada masa lalu, untuk biaya ini perdana menteri haruslah mengeluarkan dana pribadi terlebih lagi harus membawa perabot rumah sendiri. Hal inilah yang membuat beberapa perdana menteri tidak mau menempati tempat tersebut. Downing Street No. 10 dibiarkan kosong selama 30 tahun lebih.

Pada tahun 1783, William Pitt yang merupakan perdana menteri termuda Inggris (dilantik pada usia 24 tahun) merombak dan memperlebar rumah itu hingga layak huni. Pitt jugalah yang pertama kali memasang pintu hitam bertuliskan angka 10 yang kemudian terkenal. Dialah perdana menteri terlama yang menghuni rumah dinas itu selama 19 tahun.

Pada dekade 1940-an, Downing Street No. 10 yang kemudian dikenal sebagai The Number Ten, tidak hanya menjadi rumah dinas, tetapi juga sebagai kantor perdana menteri. Untuk keperluan tinggal di tempat itu, disediakan dana dari Goverment Hospitality Fund. Para pejabat diizinkan untuk menghias dengan berbagai benda-benda seni yang mereka sukai. Meski tampak hanyalah sebuah pintu dari luar, tempat ini sejatinya melebar ke kanan, ke kiri, dan ke belakang.

Namun demikian, dalam perjalanannya, ada juga pejabat perdana menteri yang tidak mau tinggal di rumah dinas ini. Perdana Menteri Harold Wilson (1974-1976) tinggal di rumah pribadinya di kawasan pusat metropolitan London. Untuk menghindari kritikan Pers, dia hanya berpura-pura tinggal di The Number Ten.

Dalam Perang Dunia II, Perdana Menteri Winston Churchill memimpin negaranya dalam melawan Jerman pada 1940. Tatkala serangan udara Jerman memuncak, untuk menghindari serangan bom, pusat pemerintahan dipindahkan di ruang bawah tanah yang dibangun secara darurat yang terhubung langsung dengan Kamar Perdana Menteri dan Ruang Kabinet (Cabinet Room). Sebagai situs sejarah, pada tahun 1948 ruangan ini dipermanenkan dan dijadikan situs yang dilindungi. Pada masa Perdana Menteri Margaret Thatcher, ruangan ini dibuka untuk publik sebagai The Churchill Museum. Di tempat ini disimpan pintu asli Downing Street yang bertuliskan angka 10. Sementara yang digunakan sekarang adalah replikanya.

Sasaran Demonstran[sunting | sunting sumber]

Sebagai tempat pusat pemerintahan Inggris, tempat ini tidak lepas dari aksi kekerasan, demonstrasi, bahkan sasaran bom. Pada tahun 1918, ancaman muncul dari para pendukung kemerdekaan Irlandia. Pada tanggal 14 Oktober 1940, Angkatan Udara Jerman menjatuhkan bom saat Pertempuran Britania menewaskan tiga staf dan merusak dapur serta State Room. Pada masa pemerintahan Margaret Thatcher, ancaman datang dari kelompok teroris Irlandia, IRA.

Untuk keamanan, dipasang pagar tinggi yang terbuat dari baja yang dipasang di setiap sudut Downing Street Nomor 10. Namun bom meledak pada masa pemerintahan John Major, pengganti Margaret Thatcher. John Major sendiri selamat. Sejak itu, pengamanan diperketat. Sementara pada masa Tony Blair, The Number Ten sering dijadikan alamat unjuk rasa menentang perang Irak pada tahun 2003.

Meski jalan kecil Downing Street tidak ditutup untuk umum, tetapi orang yang berlalu-lalang di kawasan itu harus terus berjalan, tidak boleh diperkenankan berhenti untuk mencegah kerumunan massa. Para turis pun hanya sempat memotret sebentar sebelum kemudian diperintahkan kembali berjalan oleh para petugas keamanan.