Disqus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 April 2013 21.21 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 8 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q473503)

Disqus (dibaca dalam bahasa Inggris: discuss) merupakan suatu layanan sistem komentar berjaringan di dunia maya. Ratusan ribu situs, mulai dari situs kecil, situs populer seperti blog Wordpress, Tumblr, Blogspot, hingga situs besar seperti Mashable.com dan CNN.com dapat diintegrasikan dengan Disqus untuk mendukung layanan diskusi bagi para pengguna di dunia maya. Selain itu, untuk pengaturan secara manual, Disqus bisa diintegrasikan dengan jenis CMS seperti Drupal, Joomla, Squares pace, Yola/SythaSite, DokuWiki, Storytlr, Sweetcron, Sandvox dan Chimp. Tidak heran berbagai situs menganggap diskusi melalui dunia maya juga harus diperhitungkan kekuatannya, karena internet sejak kemunculannya hingga kini telah menjadi media komunikasi yang interaktif, yang tidak lagi menawarkan komunikasi satu arah. Pengguna internet di Indonesia tahun 2009 saja telah mencapai lebih dari 25 juta orang, dan diperkirakan akan meningkat sebanyak 25% setiap tahunnya. Maka dari itu kehadiran Disqus disambut baik oleh sekian banyak situs beserta penggunanya.

Untuk sistem komentar di blog, Disqus menjadi alternatif layanan komentar dari sistem komentar bawaan blog itu sendiri. Melalui Disqus, komentar-komentar dari para pengguna blog dapat difasilitasi dengan lebih baik. Selain itu, Disqus juga bisa dihubungkan dengan akun si pengguna di berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Gravatar, maupun situs-situs pendukung seperti Seesmic, dan lain sebagainya. Dengan menghubungkan Disqus dan akun jejaring sosial, maka komentar-komentar yang ditampilkan di Disqus akan secara otomatis muncul di akun jejaring sosial si pengguna tersebut.

Sejarah Disqus

Disqus lahir sejak tahun 2007 dan didukung keberadaannya oleh para investor dari Union Square Ventures dan Y Combinator. Perusahaan tempat Disqus bernaung berbasis di lingkungan SOMA di San Francisco. Baru setahun berdiri, Disqus telah digunakan oleh lebih dari 150 ribu pengguna terdaftar dan 17 ribu komunitas yang menggunakan layanannya, termasuk blog dan situs-situs terkemuka. Dan dari data terakhir yang masuk pada bulan Agustus 2010, pengguna Disqus melonjak menjadi lebih dari 13 juta pengguna terdaftar dan lebih dari 500 ribu komunitas baik blog maupun situs. Orang-orang yang bermain di balik layar Disqus yaitu: Daniel Ha (Pelopor Disqus dan CEO), Jason Yan (Pelopor Disqus dan CTO), Gianni Calvert (Direktur Pengembangan Komunitas), Ro Gupta (Wakil Direktur Pengembangan Komunitas), Chris Jennings (Direktur Pengalaman Pengguna), Ryan Valentin (Penyokong Komunitas), Kim Weisberg (Manajer Kantor), serta Anton Kovalyov, Brett Hoerner, David Zhou, Ben Vinegar, David Cramer, dan Mike Clarke (bagian Insinyur Piranti Lunak). Para pelopor Disqus ini percaya akan banyaknya orang-orang yang berdiskusi di situs dunia maya, seperti ramainya fasilitas Reply di blog-blog seperti Blogspot, Wordpress dan lain-lain. Maka dari itu Disqus mencoba memfasilitasi agar diskusi yang dilakukan bisa lebih luas jangkauannya, dengan mengintegrasikan berbagai situs ke dalamnya.

Layanan utama Disqus

Disqus secara garis besar menawarkan dua fitur utama, yaitu: Disqus Profile dan Disqus Comment. Untuk dapat menggunakan Disqus, pengguna harus membuat akun terlebih dahulu, yang tidak jauh beda dengan membuat akun di Facebook, Twitter, Yahoo!, dan lain sebagainya. Setelah mempunyai akun, pengguna dapat mengatur profilnya di Disqus Profile. Dalam Disqus Profile ini terdapat tiga bagian utama, yaitu My Activity (Aktivitas Saya), My Settings (Pengaturan Saya), dan My Profile (Profil Saya).

My Activity digunakan untuk melihat daftar komentar yang telah pengguna buat di berbagai situs, yang sebelumnya telah diintegrasikan dengan Disqus. Komentar-komentar yang telah dibuat sebelumnya itu dapat diatur kembali melalui My Activity ini. My Settings digunakan untuk pengaturan akun (account), gambar Avatar (Avatar Picture), info umum (Public Info), serta koneksi (Connections). Dalam pengaturan akun, pengguna bisa mengubah nama profil dan surat elektronik yang digunakan sebagai akun dan juga mengatur pemberitahuan apa saja yang akan dikirimkan ke alamat surat elektronik pengguna. Sementara itu dalam pengaturan gambar Avatar, pengguna dapat mengatur foto maupun gambar apa yang ingin dimunculkan di profil Disqusnya. Jika ingin menggunakan foto di akun Facebook maupun Twitter miliknya, pengguna tinggal menandai kotak yang bertuliskan In order to use your Facebook/Twitter picture, click on connections and connect your Facebook/Twitter account maka secara otomatis foto di akun Facebook/Twitter tersebut akan menjadi foto di akun Disqus.

Lalu di pengaturan informasi umum, pengguna dapat memasukkan beberapa informasi umum mengenai dirinya untuk ditampilkan di akun Disqus miliknya. Mulai dari nama, alamat situs blog maupun situs lainnya yang ia miliki, lokasi tempat ia berada, hingga biodata singkat mengenai dirinya dapat diatur di pengaturan ini. Keempat, My Settings juga membantu pengguna mengatur pengkoneksian antara Disqus dan situs-situs lainnya seperti Facebook, Twitter, Yahoo!, OpenID, Tumblr, Wordpress, Moveable Type, dan Type Pad. Dengan menandai kotak di samping nama situs-situs tersebut maka komentar yang pengguna masukkan melalui Disqus juga otomatis akan muncul di situs itu. Khusus untuk Facebook, Twitter dan Yahoo! pengguna juga dapat menggunakan foto di ketiga situs tersebut untuk akun Disqus mereka. Bagian terakhir dalam Disqus Profile adalah My Profile. Di sini pengguna dapat melihat akun di situs mana yang paling sering ia komentari menggunakan Disqus, juga daftar berbagai komentar yang ia maupun orang lain berikan di akun Disqusnya di berbagai situs tersebut. Misalnya pengguna paling sering berdiskusi menggunakan Disqus di blog Tumblr miliknya, maka yang muncul dalam daftar komentar di My Profile ini sebagian besar adalah komentar-komentar dari Tumblr tersebut. Pengguna juga dimudahkan untuk mengatur komentar yang telah ia buat di blog miliknya dengan adanya tombol manage (atur) dan delete (hapus) di bagian My Profile ini.

Fitur utama yang lainnya yang juga ditawarkan Disqus, dan tidak kalah pentingnya, adalah Disqus Comment. Setelah memiliki akun profil di Disqus, maka pengguna akan bisa mengintegrasikan berbagai situs yang sering ia gunakan dengan Disqus. Lalu bagaimana cara mengintegrasikan Disqus dengan situs-situs lainnya? Pengguna tinggal masuk ke situs Disqus (www.disqus.com) dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah tersedia dengan jelas di sana, maka selanjutnya pengguna dapat menggunakan Disqus di berbagai situs yang ia gunakan. Misalnya mengintegrasikan Disqus dengan Tumblr, maka pengguna dapat memulai melakukan diskusi di dunia maya. Siapa saja dapat menggunakan Disqus di situs tersebut untuk ikut mengomentari atau juga melakukan diskusi dengan si pengguna. Untuk lebih menjaga privasi, pengguna juga dapat mengatur profil Disqus miliknya agar hanya pengguna Disqus yang terdaftar dan memiliki alamat surel yang terjamin saja yang dapat ikut mengomentari di akun situs milik si pengguna.

Berikut contoh langkah-langkah pengintegrasian Disqus dan Tumblr:

  1. Masuk ke situs Tumblr, lalu masuk ke bagian Customize (pengaturan tampilan)
  2. Dalam kotak Appearance (Tampilan), lihat bagian opsi “tambahkan Disqus Shortname”.
  3. Masukkan nama akun profil yang telah didaftarkan di Disqus
  4. Klik tombol Save (simpan)
  5. Disqus telah terintegrasi dan dapat digunakan untuk berkomentar maupun berdiskusi di Tumblr.

Disqus mobile

Disqus beberapa bulan yang lalu telah menyediakan tipe mobile yang bisa dipasang di telepon selular. Baru-baru ini Disqus telah mengeluarkan tipe mobile untuk sistem operasi Iphone (iOS), Android, dan webOS. Aplikasi ini cukup mudah digunakan, ringan, serta efisien dalam penggunaan baterai. Disqus Mobile ini dapat langsung diunduh karena telah tersedia dalam bentuk kode bar (barcode).

Fitur-fitur yang disediakan dalam Disqus Mobile ini antara lain:

  • Menyetujui, menandai spam, dan menghapus konten
  • Menyaring berdasarkan status
  • Penanda gambar latar
  • Pencari
  • Membalas komen
  • Melihat konteks

Kekurangan Disqus

Dibalik berbagai layanan kemudahan yang ditawarkan, Disqus juga memiliki kekurangan yang perlu ditinjau lebih lanjut oleh para pembuatnya. Sejumlah pengguna mengaku tidak berhasil mengintegrasikan Disqus dengan blog yang ia miliki meskipun telah melakukan langkah-langkah yang diinstruksikan di situs Disqus secara benar. Selain itu, ada pula pengguna yang mengalami kelambatan operasi blognya setelah diintegrasikan dengan Disqus sehingga ia terpaksa me-nonaktifkan Disqus di blog miliknya tersebut agar bisa digunakan seperti biasa.

Pranala Luar