Di Timur Matahari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Di Timur Matahari
SutradaraAri Sihasale
ProduserAri Sihasale
PemeranLaura Basuki
Lukman Sardi
Ririn Ekawati
Ringgo Agus Rahman
Michael Jakarimilena
Putri Nere
Lucky Martin
Simson Sikoway
Abetnego Yogibalom
DistributorAlenia Pictures
Tanggal rilis
14 Juni 2012 (2012-06-14)
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Di Timur Matahari adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 14 Juni 2012. Film ini disutradarai oleh Ari Sihasale. Film ini dibintangi oleh Laura Basuki dan Lukman Sardi.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Pagi itu seperti pagi hari biasanya. Matahari terbit di timur menyinari pulau ini. Papua, pulau paling timur dari Indonesia, yang cahaya matahari selalu meneranginya terlebih dahulu. Namun, tidak bagi Mazmur, Thomas dan teman-temannya. Pagi itu mereka masih menunggu kedatangan cahaya itu, cahaya yang akan menerangi mereka dari gelapnya kebodohan, tetapi seperti hari-hari yang telah berlalu cahaya itu tak kunjung datang... GURU!

Mazmur setiap hari selalu menunggu kedatangan guru pengganti di sebuah lapangan terbang tua, satu-satunya penghubung kampung itu dari kehidupan di luar sana. Kampung mereka berada di daerah pegunungan tengah Papua, yakni daerah yang cukup sulit untuk dijangkau. Pagi itu ia memandang penuh harap ke langit, semoga hari itu ada pesawat yang datang dan membawa guru pengganti karena sudah 6 bulan tak ada guru yang mengajar. Setelah Mazmur melempar pandangannya kepada Bapak Yakob, seorang pria berumur yang masih menjaga tradisi, dan dari Bapak Yakob, Mazmur tahu guru tidak juga datang. Dia pun berlari ke sekolah dan memberi kabar kepada teman-temannya, Thomas, Yokim, Agnes dan Suryani yang dengan setia selalu menunggu kabar itu.

"Guru pengganti belum datang. Kita menyanyi saja," kembali kalimat itu yang keluar dari mulut Mazmur.

Karena guru tidak pernah datang akhirnya kelima anak ini mencari pelajaran di alam dan lingkungan sekitar. Lewat pendeta Samuel, ibu dokter Fatimah, Om Ucok dan Om Jolex mereka mendapatkan banyak pengetahuan. Namun, sebuah kejadian mengubah semua itu, Ayah Mazmur terbunuh oleh Joseph, ayah dari Agnes, dan paman dari Yokim dan Suryani.

Pertikaian antar kampung tak bisa dihindari. Kabar kematian Blasius ayah Mazmur sampai kepada Michael, adik dari Blasius yang sejak kecil diambil oleh mama Jawa yang tinggal dan belajar di Jakarta. Michael terpukul mendengar itu, lalu bersama Vina istrinya, dia memutuskan untuk kembali ke Papua dan mencoba menyelesaikan permasalahan ini. Namun tidak segampang yang dipikirkannya, karena adik bungsunya Alex menentang semua pemikiran modern dari Michael. Perang! Itu jalan satu-satunya bagi Alex untuk membalas kematian Blasius. Orang dewasa bisa saja bertikai, tetapi tidak bagi Mazmur, Thomas dan ketiga sahabatnya, walaupun kampung mereka bermusuhan, ayah Mazmur terbunuh oleh ayah Agnes, tetapi mereka tetap berkawan dan berusaha mendamaikan kedua kampung ini.[1]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Simson Sikoway, pemeran Mazmur, meraih penghargaan Indonesian Movie Awards (IMA) 2013, sebagai Pemeran Anak-anak Terbaik, Simson menyatakan piala tersebut dipersembahkan untuk semua anak Papua. Menurutnya, piala itu merupakan penyulut semangat untuk tidak mudah menyerah.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]