Burung-geluk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Burung-geluk
Nucifraga

Nucifraga columbiana
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoPasseriformes
FamiliCorvidae
GenusNucifraga
Brisson, 1760
Species
Nucifraga caryocatactes

Nucifraga columbiana

Nucifraga multipunctata

Burung-geluk ( Nucifraga ) adalah genus dari tiga spesies burung pengicau, dalam famili Corvidae, yang berkerabat dengan burung jalak-murai dan gagak .

Genus Nucifraga diperkenalkan oleh ahli zoologi Perancis Mathurin Jacques Brisson pada tahun 1760 dengan burung-geluk tutul ( Nucifraga caryocatactes ) sebagai spesies tipenya .[1] [2] Nama genusnya adalah terjemahan Neo-Latin dari bahasa Jerman Nussbrecher, "pemecah geluk". [3]

Spesies yang masih ada[sunting | sunting sumber]

Gambar Nama ilmiah Nama yang umum Distribusi
</img> Nucifraga caryocatactes Burung-geluk totol Eropa dan Asia
</img> Nucifraga multipunctata Burung-geluk Kashmir pegunungan Himalaya
</img> Nucifraga columbiana Burung-geluk Clark Amerika Utara bagian barat

Sumber makanan terpenting bagi spesies ini adalah biji ( kacang tusam ) dari berbagai jenis tusam( Pinus sp.), terutama spesies tusam putih ( Pinus subgenus Strobus ) yang beriklim dingin (jauh di utara atau dataran tinggi) dan berbiji besar: P .albicaulis, P. armandii, P. cembra, P. flexilis, P. koraiensis, P. parviflora, P. peuce, P. pumila, P. sibirica dan P. wallichiana, serta tusam pinyon dan tusam pepagan renda. Di beberapa daerah, di mana tidak ada pohon tusam yang tumbuh, biji pohon separ ( Picea sp.) dan bunduk ( Corylus sp.) juga merupakan bagian penting dari makanan. Paruh mereka adalah alat khusus untuk mengekstraksi biji dari pohon tusam.

Benih berlebih selalu disimpan untuk digunakan nanti, dan genus inilah yang bertanggung jawab atas tumbuhnya kembali pohon-pohon rusak favorit mereka di wilayah yang luas, baik yang terbakar dalam kebakaran hutan atau ditebangi oleh manusia. Burung geluk dapat menyimpan sebanyak 30.000 buah tusam dalam satu musim, mengingat lokasi sebanyak 70% simpanannya, bahkan ketika terkubur di salju.[4] Burung geluk akan menyimpan benih sejauh 32 kilometer (20 mi) jauh dari tanaman induk, sekitar delapan kali lebih jauh dibandingkan tanaman penyebar sejenis seperti jalak-murai dan burung gagak, dan dengan demikian penting dalam membangun kembali hutan dan merespons perubahan iklim.[5]

Berbagai serangga juga dimakan antara lain larva lebah dan tawon, telur dan anakan burung, serta bangkai jika ditemukan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Brisson, Mathurin Jacques (1760). Ornithologie, ou, Méthode Contenant la Division des Oiseaux en Ordres, Sections, Genres, Especes & leurs Variétés (dalam bahasa Prancis and Latin). Paris: Jean-Baptiste Bauche. Vol. 1, p. 30, Vol. 2, p. 58. 
  2. ^ Mayr, Ernst; Greenway, James C. Jr, ed. (1962). Check-list of Birds of the World. 15. Cambridge, Massachusetts: Museum of Comparative Zoology. hlm. 256. 
  3. ^ Jobling, James A (2010). The Helm Dictionary of Scientific Bird Names. London: Christopher Helm. hlm. 276. ISBN 978-1-4081-2501-4. 
  4. ^ "Yellowstone" BBC2, episode 3"
  5. ^ Tomback, Diana F. (2016). "7". Dalam Sekercioglu, Cagan; Wenny, Daniel G.; Whelan, Christopher J. Why birds matter: avian ecological function and ecosystem services. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 201. ISBN 022638263X.