Bintang Tak Lagi Menanti Senja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bintang Tak Lagi Menanti Senja
PengarangImron Rosyadi (Pengarang/Penulis)
NegaraIndonesia
Bahasabahasa Indonesia
GenreRoman
PenerbitJejak Publisher
Tanggal terbit
Januari 2017
Halaman143 halaman
ISBNISBN 978-602-5769-77-1

Bintang Tak Lagi Menanti Senja merupakan novel solo pertama karya Imron Rosyadi yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Jejak Publisher. Novel ini sendiri bercerita tentang seorang pemuda yang sulit melupakan mantan kekasihnya. Pilihan kekasih Bintang untuk berkuliah di luar kota mengawali kisah sedih dalam buku ini. Bintang terpaksa harus hidup dalam bayang-bayang Irma dan dua perempuan lainnya yang dalam buku ini diceritakan memiliki perasaan kepadanya.

Bintang yang selalu menyukai senja dan kerap kali meluangkan waktu untuk menyaksikannya merupakan ide awal dalam pemberian judul oleh Imron sendiri. Sering kali seseorang salah dalam mengambil sebuah keputusan karena kerelaan untuk menanti sesuatu yang tak pasti adalah pelajaran yang diberikan dalam novel Bintang Tak Lagi Menanti Senja.

Latar Peristiwa[sunting | sunting sumber]

Irma yang merupakan tokoh perempuan sekaligus mantan kekasih Bintang memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Meskipun sebenarnya sangat berat mengambil keputusan, tetapi Irma sangat memikirkan masa depan dan keinginan hati orang tuanya. Tanpa memberikan pilihan kepada Bintang, hubungan mereka putus dan tak ada lagi komunikasi hingga lima tahun berlalu.

Tokoh-tokoh[sunting | sunting sumber]

Tokoh utama[sunting | sunting sumber]

  1. Bintang: Tokoh utama laki-laki yang dalam buku Bintang Tak Lagi Menanti Senja diceritakan melalui sudut pandangnya.
  2. Irma: Mantan kekasih Bintang yang sangat sulit ia lupakan hingga 5 tahun berlalu.
  3. Cantika: Mantan kekasih Bintang sebelum Irma yang hadir kembali dalam hidup Bintang.
  4. Lisa: Gadis yang merupakan rekan kerja Bintang di perusahaan Biro Wisata, sekaligus gadis yang mencintai Bintang. Namun, perasaannya ditolak oleh Bintang karena masih terbayang akan masa lalu.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]