Bentang alam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lanskap.
Danau Oeschinen di Pegunungan Alpen Swiss, salah satu contoh lanskap yang amat tak beragam.

Lanskap, saujana, atau bentang lahan[1], (disebut juga bentang alam)[2] merujuk pada susunan daerah tanah dan perwakilan visualnya, khususnya seperti yang digambarkan dalam lukisan, foto, video maupun dari pandangan indra penglihat ketika kita melihat bentang lahan baik itu pada bentang lahan di daratan, di udara, dan di lautan. Dalam hal fisik, istilah lanskap menyatakan penafsiran visual atas susunan tanah, karena ini adalah cara utama di mana lanskap dirasakan.

Lanskap terdiri atas beberapa kategori unsur utama:

  • Bentuk tanah
  • Vegetasi
  • Unsur struktural buatan manusia
  • Kedalaman dan luas pandangan

Lanskap bisa termasuk juga:

  • Badan air
  • Bentuk kehidupan lain, seperti fauna
  • Keberadaan manusia
  • Perwakilan artistik buatan manusia
  • Arah pencahayaan

Bentuk tanah didasarkan pada sekumpulan unsur yang termasuk ketinggian, kecuraman, orientasi, stratifikasi, pajanan cadas, dan jenis tanahnya. Menurut namanya, bentuk tanah termasuk gundukan, bukit, tebing, lembah, dll. Praktik merancang bentang lahan untuk kepuasan visual dan aspek fungsional lainnya adalah arsitektur lanskap, yang ahlinya disebut arsitek lanskap. Bila istilah lanskap merujuk pada lukisan diam, cuaca dan keadaan udara juga unsur penting.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ike Bermana. "Klasifikasi Geomorfologi Untuk Pemetaan Geologi Yang Telah DIbakukan". Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Foto, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD: 163. Diakses tanggal 7 Juli 2019. 
  2. ^ "Glosarium "landscape"". Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.