Bangkaloa Ilir, Widasari, Indramayu
Bangkaloa Ilir | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Indramayu | ||||
Kecamatan | Widasari | ||||
Kode Kemendagri | 32.12.07.2006 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Bangkaloa Ilir merupakan desa yang terletak di kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, dengan luas Wilayah 639,712 Hektar yang terdiri dari 4 Dusun dengan 4 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT) yang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
Batas | Desa/Kelurahan | Kecamatan |
Sebelah Utara | Desa Widasari | Widasari |
Sebelah Selatan | Desa Tegalgirang | Bangodua |
Sebelah Timur | Desa jatibarang | Jatibarang |
Sebelah Barat | Desa Malangsari | Bangodua |
Nama Bangkaloa di ambil dari Kata Bangkai (Bangke dalam pelafalan Bahasa Jawa Indramayu) dan kata lo (Loa atau Lo adalah sejenis pohon yang dahulu tumbuh ditepi kali Cimanuk) sehingga kata Bangkaloa bermaksud Bangkai yang tersangkut dipohon loa yang tumbuh ditepi Sungai Cimanuk. Pada waktu itu konon ditepi sungai Cimanauk ditemukan bangkai bayi manusia yang berputar-putar di tepian sungai Cimanuk yang kemudian tersangkut di pohom Lo, sehingga kejadian tersebut membuat gempar penduduk pedukuhan-pedukuhan yang ada disekitar sungai Cimanuk, dan kemudian lambat laut pedukuhan yang mana terjadi peristiwa tersangkutnya Bangkai Bayi Manusia dipohon Loitu dinamakan Bangke Lo, tetapi akibat pelafan orang maka kata bangke lo itu kemudian berubah menjadi Bangkaloa.
Adapun kata Ilir adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa Indramayu lama yang bermaksud Utara, dan menurut sumber-sumber orang-orang tua terdahulu penambahan kata Ilir tersebut berkaitan dengan dipecahnya wilayah Pedukuhan Bagkaloa menjadi dua yakni Girang (Girang: Bermaksud Selatan) dan Bangkaloa Ilir (Ilir Bermaksud Utara), dan sekarang ini sebagaimana diketahui bahwa Desa Bangkaloa Ilir Berbatasan langsung dengan Desa Girang (Tegal Girang).
Seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang menetap di daerah Bangkaloa Ilir maka pada tahun 1885 pendukuhan-pendukuhan tersebut disatukan kemudian dibentuklah Pemerintahan Desa Bangkaloa Ilir, dengan mengangkat Bapak Ruminah menjadi kepala Desa (Kuwu) yang pertama.
Adapun nama-nama Kuwu atau Kepala Desa, Desa Bangkaloa Ilir dari mulai terbentuknya hingga saat ini adalah sebagaimana tabel berikut:
No | Nama Kuwu | Masa Jabatan |
1 | Kuwu Ruminah | 1885 S/d 1905 |
2 | Kuwu Casam | 1905 S/d 1913 |
3 | Kuwu Darput | 1913 S/d 1922 |
4 | Kuwu Nayu | 1922 S/d 1932 |
5 | Kuwu Dasmirah | 1932 S/d 1940 |
6 | Kuwu Mustara | 1940 S/d 1951 |
7 | Kuwu Kadmirah | 1951 S/d 1956 |
8 | Kuwu Mukamad | 1956 S/d 1971 |
9 | Kuwu Basuki | 1971 S/d 1974 |
10 | Pjs. Darwan | 1974 S/d 1978 |
11 | Kuwu Lubar | 1978 S/d 1988 |
12 | Kuwu Aas Kasturi | 1988 S/d 1998 |
13 | Kuwu Suharjo | 1998 S/d 2009 |
14 | Kuwu Ato Suparto | 2009 S/d 2015 |
15 | Sudinah | 2015 S/d 2021 |
Penduduk Desa Bangkaloa Ilir berdasrkan data terakhir hasil sensus Penduduk Tahun 2014 tercatat sebanyak 5697 jiwa, Tahun 2013 sebanyak 5695 Jiwa, Tahun 2012 sebannyak 5689 Jiwa dan Tahun 2011 sebanyak 5691.Jiwa, Sehingga mengenai penduduk Desa Bangkaloa Ilir Mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya dengan rata-rata 30 %, untuk lebih jelasnya sebagimana kita lihat dalam tabel berikut ini:
No | Tahun | Jumlah Penduduk | Jumlah KK | Laju
Pertumbuhan | ||
Lk | Pr | Jumlah | ||||
1 | 2014 | 2871 | 2826 | 5697 | 1746 | |
2 | 2013 | 2864 | 2831 | 5695 | 1743 | |
3 | 2012 | 2859 | 2830 | 5689 | 1744 | |
4 | 2011 | 2857 | 2834 | 5691 | 1740 |