Bahu jalan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahu jalan sebagai bagian jalan

Bahu jalan adalah bagian tepi jalan yang dipergunakan sebagai tempat untuk kendaraan yang mengalami kerusakan berhenti atau digunakan oleh kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, polisi yang sedang menuju tempat yang memerlukan bantuan kedaruratan dikala jalan sedang mengalami tingkat macet yang tinggi.

Selain itu bahu juga dipergunakan sebagai tempat menghindar dari kecelakaan lalu-lintas terutama pada jalan yang tidak dipisah dengan median jalan, khususnya pada saat ada kendaraan yang menyalib tetapi kemudian dari arah yang berlawanan datang kendaraan, sehingga kendaraan yang datang dari depan bisa menghindar dan masuk bahu jalan. Oleh karena itu konstuksi bahu tidak boleh berbeda ketinggian dari badan jalan.Secara hukum,bahu jalan tidak boleh digunakan untuk mendahului kendaraan lain tetapi hanya untuk kebutuhan darurat kendaraan umum atau saat ada kecelakaan.

Desain bahu jalan[sunting | sunting sumber]

Dimensi[sunting | sunting sumber]

Minimal bahu jalan bisa digunakan oleh lalu lintas kendaraan dalam keadaan darurat sehingga lebar bahu harus sekurang-kurangnya 2,5 meter sampai dengan 3,5 meter

Konstruksi bahu[sunting | sunting sumber]

Bahu jalan menjelang persimpangan

Bahu jalan dapat diperkeras dan diaspal ataupun dari material sirtu yang dipadatkan, khusus untuk bahu yang terbuat dari sirtu harus dirawat secara reguler agar perbedaan ketinggian dari badan jalan bisa dijaga.

Kemiringan[sunting | sunting sumber]

Untuk memperpanjang umur jalan bahu jalan harus memiliki kemiringan yang lebih besar sedikit (1 persen lebih besar) dari kemiringan badan jalan untuk mempermudah drainase jalan, khususnya agar tidak terjadi genangan yang dapat mengakibatkan aquaplanning.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]