Antropologi media

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Antropologi media adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara budaya dibentuk dan disebarluaskan melalui media massa[1]. Bidang ini memandang media sebagai sistem transmisi budaya yang memainkan peran krusial dalam membentuk identitas, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat. Tidak hanya melihat media sebagai bagian dari realitas sosial, antropologi media juga mengkaji bagaimana media berfungsi sebagai alat yang mempengaruhi pembentukan dan perilaku masyarakat[2].

Fokus utama antropologi media terletak pada dampak media massa, seperti televisi, radio, dan media cetak, terhadap proses budaya dan identitas masyarakat[3]. Media massa dipandang sebagai komponen vital yang mempengaruhi pembentukan, penyebaran, dan penerimaan nilai serta perilaku dalam masyarakat.

Selain itu, antropologi media juga menginvestigasi bagaimana media massa mempengaruhi proses budaya dan identitas masyarakat dalam konteks globalisasi dan modernitas. Disiplin ini berusaha memahami bagaimana media massa membentuk cara masyarakat mengidentifikasi diri dan berperilaku di era globalisasi dan modernitas.

Secara keseluruhan, antropologi media adalah cabang ilmu yang meneliti dampak media massa terhadap budaya dan identitas masyarakat, serta pengaruhnya dalam konteks globalisasi dan modernitas[4].

Peran Media dalam Antropologi Media[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang antropologi media, media massa memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan disiplin ini. Media massa dilihat sebagai sistem transmisi budaya yang mempengaruhi pembentukan dan perilaku masyarakat. Tidak hanya mengkaji media sebagai bagian dari realitas sosial, antropologi media juga mengeksplorasi media sebagai alat transmisi budaya yang mempengaruhi proses transformasi masyarakat melalui paparan televisi dan media lainnya[5].

Media massa berperan dalam pengembangan budaya, baik melalui produksi budaya yang dihasilkan oleh media itu sendiri maupun melalui konsumsi budaya oleh masyarakat. Media massa mempengaruhi cara budaya disebarkan dan diterima, serta bagaimana nilai-nilai dan perilaku masyarakat disebarluaskan dan diinternalisasi.

Secara keseluruhan, peran media dalam antropologi media adalah sebagai sistem transmisi budaya yang mempengaruhi pembentukan dan perilaku masyarakat, serta berperan dalam perkembangan budaya global melalui produksi dan konsumsi budaya.

Pengaruh Media Massa[sunting | sunting sumber]

Antropologi media merupakan disiplin ilmu yang mengkaji dampak media massa terhadap kehidupan manusia, dengan penekanan khusus pada pengaruh media massa terhadap budaya dan identitas masyarakat. Dalam konteks ini, antropologi media tidak hanya memandang media sebagai bagian dari realitas sosial, tetapi juga sebagai alat transmisi budaya yang berperan dalam proses pembentukan masyarakat melalui paparan televisi dan media lainnya.

Bidang ini meneliti bagaimana media massa mempengaruhi budaya melalui mekanisme produksi dan konsumsi budaya. Media massa dianggap sebagai sistem transmisi budaya yang mempengaruhi cara budaya disebarkan dan diterima, serta bagaimana nilai-nilai dan perilaku masyarakat dikomunikasikan dan diinternalisasi.

Selain itu, antropologi media juga mengkaji peran media massa dalam membentuk proses budaya dan identitas masyarakat di era globalisasi dan modernitas. Disiplin ini berusaha memahami bagaimana media massa mempengaruhi identitas dan perilaku masyarakat dalam konteks global yang terus berkembang.

Secara keseluruhan, antropologi media memfokuskan pada dampak media massa terhadap kehidupan manusia, khususnya bagaimana media massa mempengaruhi budaya dan identitas masyarakat, serta proses pembentukan budaya dan identitas dalam konteks globalisasi dan modernitas.

Antropologi media memandang hubungan antara media massa dan kehidupan manusia sebagai interaksi yang kompleks dan dinamis[6]. Media massa dianggap sebagai sistem transmisi budaya yang mempengaruhi bagaimana masyarakat mengalami proses pembentukan identitas melalui paparan televisi dan media lainnya.

Secara keseluruhan, antropologi media mengkaji bagaimana media massa mempengaruhi kehidupan manusia melalui mekanisme produksi dan konsumsi budaya. Media massa berfungsi sebagai alat utama untuk menyebarkan budaya, dan disiplin ini tidak hanya melihat media sebagai realitas sosial, tetapi juga sebagai kendaraan transmisi budaya.

Antropologi media mengeksplorasi bagaimana media massa mempengaruhi kehidupan manusia melalui berbagai aspek, termasuk fungsi media, proses pemaknaan, produksi budaya, keanekaragaman internal institusi media, pengaruh tayangan media, serta konteks globalisasi, kebudayaan, identitas, komunikasi, dan media tradisional.

Dalam sintesis, antropologi media mempelajari dampak media massa terhadap kehidupan manusia melalui interaksi yang kompleks dan dinamis antara media massa dan masyarakat, serta bagaimana media massa mempengaruhi proses budaya dan identitas masyarakat dalam era globalisasi dan modernitas.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ AMIRUDIN, AMIRUDIN (2018). ANTROPOLOGI MEDIA Agama dan Produksi Budaya di Layar Kaca. Undip Press. 
  2. ^ "Pendekatan Studi Media & Antropologi Media". Pendekatan Studi Media & Antropologi Media. Diakses tanggal 2024-05-14. 
  3. ^ Narakaha, Sara (2023-12-03). "Agama dan antropologi budaya". dx.doi.org. Diakses tanggal 2024-05-14. 
  4. ^ Widiastuti, Rina (2014). "PRODUKSI BERITA TEMPO: TELAAH ANTROPOLOGI MEDIA". Universitas Gadjah Mada. 
  5. ^ AMIRUDIN, AMIRUDIN (2018). ANTROPOLOGI MEDIA Agama dan Produksi Budaya di Layar Kaca. Undip Press. 
  6. ^ "Antropologi Media | PDF". Scribd. Diakses tanggal 2024-05-14.