Achmad Mochtar
Achmad Mochtar | |
---|---|
Lahir | 1892 Sumatera Barat, Hindia Belanda |
Meninggal | 3 Juli 1945 (umur 53) Jakarta (masa pendudukan Jepang) |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | - Stovia, Batavia - Universitas Amsterdam, Belanda |
Pekerjaan | Dokter |
Dikenal atas | Direktur Indonesia pertama Lembaga Eijkman |
Prof. Dr. Achmad Mochtar (lahir di Sumatera Barat, tahun 1892 – meninggal di Jakarta, 3 Juli 1945 pada umur 53 tahun) adalah seorang ilmuwan biologi dan ahli kesehatan Indonesia. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat direktur Lembaga Eijkman.
Ia mendapatkan gelar dokter dari sekolah tinggi kedokteran Stovia, Batavia pada tahun 1916. Kemudian ia merantau ke Belanda, melanjutkan pendidikan di Universitas Amsterdam untuk meraih gelar Doktor.
Sekembalinya ke Indonesia dia banyak melakukan penelitian tentang leptospirosis. Selanjutnya ia bergabung dengan The Central Medical Laboratory pada tahun 1937 dan kemudian menjabat sebagai direktur pada lembaga tersebut. Dikemudian hari lembaga itu berganti nama menjadi Lembaga Eijkman. Achmad Mochtar menjadi orang Indonesia pertama yang jadi direktur lembaga itu.
Kematian
Pada tahun 1944, dimasa pendudukan Jepang terjadi suatu peristiwa di Klender, Jakarta, dimana ribuan orang romusha tewas setelah divaksin TCD (Typhus Cholera Dysentery). Pihak Jepang menuduh para ilmuwan dan dokter di Lembaga Eijkman melakukan sabotase, lalu menahan, menyiksa dan membunuh para ilmuwan dan dokter tersebut. Sebagai seorang pimpinan, Achmad Mochtar meminta pihak Jepang membebaskan para ilmuwan yang ditahan dengan taruhan dirinya sebagai pengganti. Pada 3 Juli 1945 Achmad Mochtar dieksekusi dengan dipancung lalu mayatnya digilas dengan mesin giling dan dibuang di pemakaman massal Ancol bersama tahanan lainnya yang juga tewas.
Dalam waktu yang sangat lama tak bisa ditemukan letak makam Achmad Mochtar yang sesungguhnya. Setelah 65 tahun, yaitu pada tahun 2010 barulah terungkap misteri tentang makam tersebut. Informasinya ditemui dalam arsip milik Institut Dokumentasi Perang di Amsterdam, Belanda.
Dikemudian hari juga ditemukan bukti-bukti bahwa Achmad Mochtar tidak bersalah seperti yang dituduhkan pihak Jepang. Bahkan bukti-bukti itu mengarah pada aktivitas rahasia Jepang yang melakukan eksperimen medis dan biologis. Dalam persidangan tentang kejahatan perang di pengadilan Australia, petinggi militer Jepang dihukum penjara karena kegiatan eksperimennya yang menewaskan banyak orang di Indonesia.
Rujukan
- Eijkman Peringati 65 Tahun Kematian Tragis Achmad Mochtar. detikHealth.com, 3 Juli 2010.