Elisitor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Elicitor"
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 11 November 2023 17.28

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna sed pulvinar ultricies, purus lectus malesuada libero, sit amet commodo magna eros quis urna. Nunc viverra imperdiet enim. Fusce est. Vivamus a tellus. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Proin pharetra nonummy pede. Mauris et orci. Aenean nec lorem. In porttitor. Donec laoreet nonummy augue. Suspendisse dui purus, scelerisque at, vulputate vitae, pretium mattis, nunc. Mauris eget neque at sem venenatis eleifend. Ut nonummy. Fusce aliquet pede non pede. Suspendisse dapibus lorem pellentesque magna. Integer nulla. Donec blandit feugiat ligula. Donec hendrerit, felis et imperdiet euismod, purus ipsum pretium metus, in lacinia nulla nisl eget sapien. Donec ut est in lectus consequat consequat. Etiam eget dui. Aliquam erat volutpat. Sed at lorem in nunc porta tristique. Proin nec augue. Quisque aliquam tempor magna. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Nunc ac magna. Maecenas odio dolor, vulputate vel, auctor ac, accumsan id, felis. Pellentesque cursus sagittis felis. Pellentesque porttitor, velit lacinia egestas auctor, diam eros tempus arcu, nec vulputate augue magna vel risus. Cras non magna vel ante adipiscing rhoncus. Vivamus a mi. Morbi neque. Aliquam erat volutpat. Integer ultrices lobortis eros. Dalam biologi tumbuhan, elisitor adalah molekul ekstrinsik atau asing yang sering dikaitkan dengan hama tanaman, penyakit, atau organisme sinergis. Molekul elisitor dapat menempel pada protein reseptor khusus yang terletak pada membran sel tumbuhan. Reseptor ini mampu mengenali pola molekuler elicitor dan memicu sinyal pertahanan intraseluler melalui jalur octadecanoid. Respons ini menghasilkan peningkatan sintesis metabolit yang mengurangi kerusakan dan meningkatkan ketahanan terhadap hama, penyakit, atau tekanan lingkungan. Respon ini adalah respon imun yang disebut pattern triggered immunity (PTI). [1]

PTI efektif melawan mikroorganisme nekrotrofik.[butuh rujukan]

Contoh elisitor adalah kitosan yang banyak terdapat pada serangga, jamur, dan cangkang krustasea. Kitosan digunakan di bidang pertanian sebagai agen biokontrol alami, untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan meningkatkan hasil panen.[butuh rujukan]

Efektor dan hormon adalah molekul pemberi sinyal yang sering disalahartikan sebagai elisitor. Elicitor dan efektor berbeda dari hormon karena mereka tidak diproduksi di dalam organisme yang memicu respons, dan biasanya tidak terbentuk secara alami di dalam organisme.

Perlindungan tanaman dan komersialisasi elicitor

Elicitor dapat melindungi tanaman dari penyakit, stres, dan kerusakan. Elicitor tidak harus bersifat racun secara langsung bagi organisme patogen atau hama agar dapat memperoleh manfaat. Oleh karena itu, mereka merupakan alternatif terhadap pestisida konvensional yang seringkali berbahaya bagi lingkungan, petani, dan konsumen [1] karena konsumen semakin mencari alternatif yang lebih aman.

Referensi

  1. ^ a b Bektas, Yasemin; Eulgem, Thomas (2015). "Synthetic plant defense elicitors". Frontiers in Plant Science. 5: 804. doi:10.3389/fpls.2014.00804. PMC 4306307alt=Dapat diakses gratis. PMID 25674095.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Bektas2015" didefinisikan berulang dengan isi berbeda