Staphylococcus aureus resisten-metisilin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''''Staphylococcus aureus'' resisten-metisilin''' atau '''''Methicillin-resistant Staphylococcus aureus'' (MRSA)''' adalah sekelompok bakteri gram positif yang berbeda secara genetis dari jenis ''Staphylococcus aureus'' lainnya. MRSA bertanggung jawab atas sejumlah infeksi pada manusia yang sulit disembuhkan. Pada 2019, MRSA menyebabkan lebih dari 100.000 kematian yang terkait dengan resistensi antimikroba. Dengan...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
'''''Staphylococcus aureus'' resisten-metisilin''' atau '''''Methicillin-resistant Staphylococcus aureus'' (MRSA)''' adalah sekelompok [[Gram-positif|bakteri gram positif]] yang berbeda secara genetis dari jenis ''[[Staphylococcus aureus]]'' lainnya. MRSA bertanggung jawab atas sejumlah infeksi pada manusia yang sulit disembuhkan. Pada 2019, MRSA menyebabkan lebih dari 100.000 kematian yang terkait dengan [[Resistansi antimikroba|resistensi antimikroba]].
'''''Staphylococcus aureus'' resisten-metisilin''' atau '''''Methicillin-resistant Staphylococcus aureus'' (MRSA)''' adalah sekelompok [[Gram-positif|bakteri gram positif]] yang berbeda secara genetis dari jenis ''[[Staphylococcus aureus]]'' lainnya. MRSA bertanggung jawab atas sejumlah infeksi pada manusia yang sulit disembuhkan. Pada 2019, MRSA menyebabkan lebih dari 100.000 kematian yang terkait dengan [[Resistansi antimikroba|resistensi antimikroba]].


Dengan kata lain, MRSA adalah jenis ''S. aureus'' yang telah [[Evolusi|berevolusi]] atau memperoleh resistensi obat ganda terhadap antibiotik beta-laktam melalui [[seleksi alam]] atau [[Transfer gen horizontal|transfer gen secara horizontal]]. [[Antibiotik beta-laktam]], yang meliputi turunan penisilin seperti metisilin dan oksasilin, serta sepem seperti [[sefalosporin]],<ref name="CochraneSurg2013">{{Cite journal|date=August 2013|title=Antibiotic therapy for the treatment of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) infections in surgical wounds|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|issue=8|pages=CD009726|doi=10.1002/14651858.CD009726.pub2|pmid=23963687|vauthors=Gurusamy KS, Koti R, Toon CD, Wilson P, Davidson BR}}</ref> adalah kelompok antibiotik yang beragam. Strain yang tidak tahan terhadap antibiotik ini dikenal sebagai ''S. aureus'' yang rentan terhadap metisilin (MSSA).
Dengan kata lain, MRSA adalah jenis ''S. aureus'' yang telah [[Evolusi|berevolusi]] atau memperoleh resistensi obat ganda terhadap antibiotik beta-laktam melalui [[seleksi alam]] atau [[Transfer gen horizontal|transfer gen secara horizontal]]. [[Antibiotik beta-laktam]], yang meliputi turunan penisilin seperti metisilin dan oksasilin, serta sepem seperti [[sefalosporin]],<ref name="CochraneSurg2013">{{Cite journal|date=August 2013|title=Antibiotic therapy for the treatment of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) infections in surgical wounds|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|issue=8|pages=CD009726|doi=10.1002/14651858.CD009726.pub2|pmid=23963687|vauthors=Gurusamy KS, Koti R, Toon CD, Wilson P, Davidson BR}}</ref> adalah kelompok antibiotik yang beragam. Strain yang tidak tahan terhadap antibiotik ini dikenal sebagai ''S. aureus'' yang rentan terhadap metisilin (methicillin-susceptible ''S. aureus,'' MSSA).


MRSA lazim ditemukan di fasilitas perawatan kesehatan, fasilitas pemasyarakatan, dan panti jompo, di mana individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka terbuka, dan perangkat invasif seperti kateter berisiko lebih tinggi terkena infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan. Awalnya, MRSA merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit, tetapi sekarang telah menjadi infeksi yang didapat di masyarakat dan bahkan didapat melalui hewan ternak. Hal ini tercermin dalam terminologi yang digunakan untuk menggambarkan MRSA: HA-MRSA (MRSA yang terkait dengan perawatan kesehatan atau yang didapat dari rumah sakit), CA-MRSA (MRSA yang terkait dengan komunitas), dan LA-MRSA (MRSA yang terkait dengan hewan ternak).<ref>{{Cite journal|last=Kourtis|first=Athena P.|last2=Hatfield|first2=Kelly|last3=Baggs|first3=James|last4=Mu|first4=Yi|last5=See|first5=Isaac|last6=Epson|first6=Erin|last7=Nadle|first7=Joelle|last8=Kainer|first8=Marion A.|last9=Dumyati|first9=Ghinwa|date=2019-03-08|title=Vital Signs: Epidemiology and Recent Trends in Methicillin-Resistant and in Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus Bloodstream Infections — United States|url=http://www.cdc.gov/mmwr/volumes/68/wr/mm6809e1.htm?s_cid=mm6809e1_w|journal=MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report|volume=68|issue=9|pages=214–219|doi=10.15585/mmwr.mm6809e1|issn=0149-2195|pmc=PMC6421967|pmid=30845118}}</ref>
MRSA lazim ditemukan di fasilitas perawatan kesehatan, lembaga pemasyarakatan, dan panti jompo, di mana individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka terbuka, dan perangkat invasif seperti kateter berisiko lebih tinggi terkena infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan. Awalnya, MRSA merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit, tetapi sekarang telah menjadi infeksi yang didapat di masyarakat dan bahkan didapat melalui hewan ternak. Hal ini tercermin dalam terminologi yang digunakan untuk menggambarkan MRSA: HA-MRSA (MRSA yang terkait dengan perawatan kesehatan atau yang didapat dari rumah sakit), CA-MRSA (MRSA yang terkait dengan komunitas), dan LA-MRSA (MRSA yang terkait dengan hewan ternak).<ref>{{Cite journal|last=Kourtis|first=Athena P.|last2=Hatfield|first2=Kelly|last3=Baggs|first3=James|last4=Mu|first4=Yi|last5=See|first5=Isaac|last6=Epson|first6=Erin|last7=Nadle|first7=Joelle|last8=Kainer|first8=Marion A.|last9=Dumyati|first9=Ghinwa|date=2019-03-08|title=Vital Signs: Epidemiology and Recent Trends in Methicillin-Resistant and in Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus Bloodstream Infections — United States|url=http://www.cdc.gov/mmwr/volumes/68/wr/mm6809e1.htm?s_cid=mm6809e1_w|journal=MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report|volume=68|issue=9|pages=214–219|doi=10.15585/mmwr.mm6809e1|issn=0149-2195|pmc=PMC6421967|pmid=30845118}}</ref>


== Tanda dan gejala ==
== Tanda dan gejala ==
''Staphylococcus aureus'' secara alami ada di saluran pernapasan bagian atas,<ref name="URTmicribiome2016rev">{{cite journal|date=November 2016|title=Composition and immunological significance of the upper respiratory tract microbiota|journal=FEBS Letters|volume=590|issue=21|pages=3705–3720|doi=10.1002/1873-3468.12455|pmc=7164007|pmid=27730630|vauthors=Schenck LP, Surette MG, Bowdish DM}}</ref> serta pada kulit dan mukosa usus pada manusia.<ref>{{Cite journal|date=2017|title=Microbiome in atopic dermatitis|journal=Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology|volume=10|pages=51–56|doi=10.2147/CCID.S130013|pmc=5327846|pmid=28260936|vauthors=Wollina U}}</ref> Namun, bersama dengan spesies bakteri serupa lainnya yang dapat berkoloni dan bekerja secara harmonis, mereka dapat menyebabkan penyakit jika mereka mengambil alih jaringan yang telah dikolonisasi atau menyerang jaringan lain. Jenis infeksi ini disebut "patobiont," di mana mikroorganisme yang biasanya komensal menjadi patogen oportunistik.<ref name="URTmicribiome2016rev" />
''Staphylococcus aureus'' adalah komponen khas dari mikrobioma manusia, yang ditemukan di sistem pernapasan bagian atas,<ref name="URTmicribiome2016rev">{{cite journal|date=November 2016|title=Composition and immunological significance of the upper respiratory tract microbiota|journal=FEBS Letters|volume=590|issue=21|pages=3705–3720|doi=10.1002/1873-3468.12455|pmc=7164007|pmid=27730630|vauthors=Schenck LP, Surette MG, Bowdish DM}}</ref> di kulit, dan di dalam lapisan usus.<ref>{{Cite journal|date=2017|title=Microbiome in atopic dermatitis|journal=Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology|volume=10|pages=51–56|doi=10.2147/CCID.S130013|pmc=5327846|pmid=28260936|vauthors=Wollina U}}</ref> Meskipun dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit jika mulai mendominasi atau menyebar ke area lain di dalam tubuh. Infeksi semacam itu disebut sebagai "patobion," di mana mikroorganisme yang biasanya komensal menjadi patogen oportunistik.<ref name="URTmicribiome2016rev" />

Dalam jaringan manusia, MRSA dapat berkembang biak dan mengembangkan resistensi terhadap pengobatan dalam waktu 72 jam. Tanda-tanda awal infeksi MRSA adalah benjolan kecil berwarna merah seperti jerawat, yang mungkin menyerupai gigitan laba-laba atau bisul, dan dapat disertai demam dan terkadang ruam. Dalam beberapa hari, benjolan ini membesar dan menjadi lebih menyakitkan, yang akhirnya berkembang menjadi luka yang dalam dan berisi nanah. Sekitar 75% infeksi CA-MRSA terbatas pada kulit dan jaringan lunak, dan biasanya dapat diobati dengan efektif.<ref name="IDSA2011">{{cite journal|display-authors=6|date=February 2011|title=Clinical practice guidelines by the infectious diseases society of america for the treatment of methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections in adults and children|journal=Clinical Infectious Diseases|volume=52|issue=3|pages=e18-55|doi=10.1093/cid/ciq146|pmid=21208910|vauthors=Liu C, Bayer A, Cosgrove SE, Daum RS, Fridkin SK, Gorwitz RJ, Kaplan SL, Karchmer AW, Levine DP, Murray BE, J Rybak M, Talan DA, Chambers HF|doi-access=free}}</ref>


== Faktor risiko ==
== Faktor risiko ==
Beberapa populasi khusus yang berisiko meliputi:

* Individu dengan perangkat implan, prostetik, saluran air, atau kateter<ref name="CochraneSurg2013" /><ref name="Sga2016">{{cite journal|display-authors=6|year=2016|title=Focus on the prophylaxis, epidemiology and therapy of methicillin-resistant Staphylococcus aureus surgical site infections and a position paper on associated risk factors: the perspective of an Italian group of surgeons|journal=World Journal of Emergency Surgery|volume=11|issue=1|pages=26|doi=10.1186/s13017-016-0086-1|pmc=4908758|pmid=27307786|vauthors=Sganga G, Tascini C, Sozio E, Carlini M, Chirletti P, Cortese F, Gattuso R, Granone P, Pempinello C, Sartelli M, Colizza S}}</ref>
* Mereka yang sering berada di lingkungan yang ramai dengan peralatan bersama dan kontak fisik yang dekat<ref name="riskfactors">{{cite web|date=10 September 2013|title=General Information About MRSA in the Community|url=https://www.cdc.gov/mrsa/community/index.html|publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]]|access-date=9 October 2014}}</ref>
* Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti penderita HIV/AIDS, lupus, atau kanker, penerima transplantasi, penderita asma berat, dll.
* Penderita diabetes<ref name="CochraneSurg2013" /><ref>{{cite journal|date=May 2010|title=Skin and soft tissue infections in hospitalised patients with diabetes: culture isolates and risk factors associated with mortality, length of stay and cost|journal=Diabetologia|volume=53|issue=5|pages=914–23|doi=10.1007/s00125-010-1672-5|pmid=20146051|vauthors=Lipsky BA, Tabak YP, Johannes RS, Vo L, Hyde L, Weigelt JA|s2cid=5660826|doi-access=free}}</ref>
* Pengguna obat intravena<ref>{{cite journal|date=November 2011|title=Community-associated meticillin-resistant Staphylococcus aureus strains as a cause of healthcare-associated infection|journal=The Journal of Hospital Infection|volume=79|issue=3|pages=189–93|doi=10.1016/j.jhin.2011.04.028|pmid=21741111|vauthors=Otter JA, French GL}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Kluytmans‐VandenBergh|first1=M. F. Q.|last2=Kluytmans|first2=J. A. J. W.|date=2006|title=Community‐acquired methicillin‐resistant Staphylococcus aureus: current perspectives|journal=Clinical Microbiology and Infection|volume=12|pages=9–15|doi=10.1111/j.1469-0691.2006.01341.x|pmid=16445719|doi-access=free}}</ref><ref>{{cite journal|display-authors=6|date=January 2012|title=Community-based educational intervention to limit the dissemination of community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus in Northern Saskatchewan, Canada|journal=BMC Public Health|volume=12|issue=1|pages=15|doi=10.1186/1471-2458-12-15|pmc=3287965|pmid=22225643|vauthors=Golding GR, Quinn B, Bergstrom K, Stockdale D, Woods S, Nsungu M, Brooke B, Levett PN, Horsman G, McDonald R, Szklarczuk B, Silcox S, Paton S, Carson M, Mulvey MR, Irvine J}}</ref>
* Mereka yang melakukan kontak rutin dengan seseorang yang telah menggunakan obat intravena dalam satu tahun terakhir<ref name="Loewen 512–520">{{Cite journal|last1=Loewen|first1=Kassandra|last2=Schreiber|first2=Yoko|last3=Kirlew|first3=Mike|last4=Bocking|first4=Natalie|last5=Kelly|first5=Len|date=July 2017|title=Community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection|journal=Canadian Family Physician|volume=63|issue=7|pages=512–520|issn=0008-350X|pmc=5507223|pmid=28701438}}</ref>
* Pengguna antibiotik kuinolon<ref name="Sga2016" /><ref name="tacconelli20082">{{cite journal|date=January 2008|title=Does antibiotic exposure increase the risk of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) isolation? A systematic review and meta-analysis|journal=The Journal of Antimicrobial Chemotherapy|volume=61|issue=1|pages=26–38|doi=10.1093/jac/dkm416|pmid=17986491|vauthors=Tacconelli E, De Angelis G, Cataldo MA, Pozzi E, Cauda R|doi-access=free}}</ref>
* Orang tua<ref name="Sga2016" /><ref name="Dumyati2017">{{cite journal|date=April 2017|title=Challenges and Strategies for Prevention of Multidrug-Resistant Organism Transmission in Nursing Homes|journal=Current Infectious Disease Reports|volume=19|issue=4|pages=18|doi=10.1007/s11908-017-0576-7|pmc=5382184|pmid=28382547|vauthors=Dumyati G, Stone ND, Nace DA, Crnich CJ, Jump RL}}</ref>
* Anak-anak sekolah yang berbagi peralatan olahraga dan peralatan lainnya
* Mahasiswa yang tinggal di asrama<ref name="riskfactors" />
* Individu yang tinggal atau bekerja di fasilitas kesehatan untuk waktu yang lama<ref name="Sga2016" /><ref name="riskfactors" />
* Orang yang sering mengunjungi perairan pesisir di mana MRSA ada, seperti pantai Florida dan Pantai Barat tertentu di AS<ref name="florida">{{cite news|date=2009-02-16|title=Study: Beachgoers More Likely to Catch MRSA|url=http://www.foxnews.com/story/0,2933,493604,00.html|publisher=[[Fox Entertainment Group|FoxNews.com]]|agency=Reuters}}</ref><ref name="AP1">{{cite news|author=Marilynn Marchione|date=2009-09-12|title=Dangerous staph germs found at West Coast beaches|url=http://www.foxnews.com/story/0,2933,549601,00.html|agency=Associated Press}}</ref>
* Mereka yang berada di ruang terbatas dengan orang lain, termasuk penghuni penampungan tunawisma, narapidana di penjara, dan anggota militer yang sedang menjalani pelatihan dasar<ref name="soldiers">{{cite journal|date=May 2004|title=Community-acquired methicillin-resistant Staphylococcus aureus among military recruits|url=http://www.medscape.com/viewarticle/474843|journal=Emerging Infectious Diseases|volume=10|issue=5|pages=941–4|doi=10.3201/eid1005.030604|pmc=3323224|pmid=15200838|vauthors=Zinderman CE, Conner B, Malakooti MA, LaMar JE, Armstrong A, Bohnker BK}}</ref><ref name="The University of Chicago Medical Center">{{cite web|year=2010|title=MRSA History Timeline: The First Half-Century, 1959–2009|url=http://mrsa-research-center.bsd.uchicago.edu/timeline.html|publisher=The University of Chicago Medical Center}}</ref>
* Dokter hewan, penangan ternak, dan pemilik hewan peliharaan<ref name="cmr">{{cite journal|date=July 2010|title=Community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus: epidemiology and clinical consequences of an emerging epidemic|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=23|issue=3|pages=616–87|doi=10.1128/CMR.00081-09|pmc=2901661|pmid=20610826|vauthors=David MZ, Daum RS}}</ref>
* Konsumen susu mentah<ref name="Gopal2017">{{cite journal|date=March 2017|title=Staphylococcus aureus prevalence from dairy cows in India act as potential risk for community-associated infections?: A review|journal=Veterinary World|volume=10|issue=3|pages=311–318|doi=10.14202/vetworld.2017.311-318|pmc=5387658|pmid=28435193|vauthors=Gopal S, Divya KC}}</ref>
* Individu dengan gangguan sistem kekebalan<ref name="Ficalora">{{cite book|last=Ficalora|first=Robert|year=2013|title=Mayo Clinic internal medicine board review|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-994894-9|name-list-style=vanc}}</ref>{{rp|249}}
* Orang dengan penyakit paru obstruktif kronik<ref name="Sga2016" />
* Individu yang telah menjalani operasi toraks<ref name="Sga2016" />

Sebanyak 22% orang yang terinfeksi MRSA tidak memiliki faktor risiko yang jelas.<ref name="Winn">{{Cite book|last=Winn|first=Washington|year=2006|title=Koneman's color atlas and textbook of diagnostic microbiology|location=Philadelphia|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=978-0-7817-3014-3}}</ref> {{Refpage|637}}


=== Orang yang dirawat di rumah sakit ===
=== Orang yang dirawat di rumah sakit ===
Pasien yang dirawat di rumah sakit, terutama lansia, sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk MRSA. Infeksi oleh MRSA dalam kondisi seperti ini disebut sebagai S. aureus resisten metisilin yang terkait dengan perawatan kesehatan atau yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA). Umumnya, orang yang dirawat oleh dokter karena MRSA tetap terinfeksi selama sekitar 10 hari, meskipun hasilnya dapat bervariasi.

HA-MRSA dapat menginfeksi luka bedah dan non-bedah. Infeksi di lokasi pembedahan dimulai dari permukaan kulit, tetapi dapat menyebar ke organ dalam dan darah, yang menyebabkan sepsis. Penularan dapat terjadi antara penyedia layanan kesehatan dan pasien, terutama ketika penyedia layanan kesehatan gagal mempraktikkan kebersihan tangan yang tepat di antara pemeriksaan.

Penghuni panti jompo berisiko karena alasan yang disebutkan di atas, yang diperburuk oleh sistem kekebalan tubuh mereka yang biasanya lebih lemah.


=== Narapidana dan personel militer ===
=== Narapidana dan personel militer ===
Penjara dan barak militer bisa jadi penuh sesak dan terbatas, yang berpotensi menyebabkan praktik kebersihan yang buruk dan peningkatan risiko infeksi MRSA bagi para penghuninya. Kasus MRSA pada populasi seperti itu awalnya dilaporkan di Amerika Serikat, diikuti oleh Kanada. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit membuat laporan paling awal di penjara negara bagian AS. Antara tahun 2000 dan 2008, banyak wabah MRSA di penjara yang dilaporkan di media. Misalnya, pada bulan Februari 2008, penjara Tulsa County di Oklahoma mulai merawat rata-rata 12 kasus S. aureus per bulan.


=== Hewan ===
=== Hewan ===
Penggunaan antibiotik pada hewan ternak meningkatkan kemungkinan berkembangnya MRSA di antara hewan-hewan tersebut; strain MRSA ST 398 dan CC398 dapat ditularkan ke manusia. Pada kebanyakan kasus, hewan tidak menunjukkan gejala.

Hewan peliharaan dapat tertular MRSA dari pemiliknya, dan demikian pula, hewan peliharaan yang terinfeksi MRSA dapat menularkan infeksi kepada manusia.


=== Atlet ===
=== Atlet ===
Ruang ganti, pusat kebugaran, dan fasilitas atletik lainnya dapat menjadi lokasi potensial untuk kontaminasi dan infeksi MRSA. Atlet dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi. Sebuah penelitian menghubungkan MRSA dengan lecet yang disebabkan oleh rumput sintetis. Departemen Kesehatan Negara Bagian Texas menemukan bahwa pemain sepak bola memiliki tingkat infeksi 16 kali lebih tinggi daripada rata-rata nasional dalam tiga penelitian terpisah. Pada Oktober 2006, seorang pemain sepak bola sekolah menengah lumpuh sementara karena luka bakar rumput yang terinfeksi MRSA; infeksinya kambuh pada Januari 2007, mengharuskan tiga operasi dan tiga minggu rawat inap di rumah sakit.

Pada 2013, pemain Tampa Bay Buccaneers, Lawrence Tynes, Carl Nicks, dan Johnthan Banks didiagnosis menderita MRSA, dengan Tynes dan Nicks tidak tertular satu sama lain, tetapi sumber infeksi Banks masih belum diketahui. Pada 2015, pemain gelandang Los Angeles Dodgers Justin Turner tertular MRSA saat mengunjungi New York Mets, dan pada bulan Oktober tahun itu, pemain gelandang New York Giants Daniel Fells dirawat di rumah sakit karena infeksi MRSA yang parah.


=== Anak-anak ===
=== Anak-anak ===
MRSA semakin menjadi masalah yang signifikan pada anak-anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa 4,6% pasien di fasilitas perawatan kesehatan AS, mungkin termasuk ruang perawatan di rumah sakit, terinfeksi atau terkontaminasi MRSA. Baik anak-anak maupun orang dewasa yang sering mengunjungi tempat penitipan anak, taman bermain, ruang ganti, kamp, asrama, ruang kelas, dan pusat kebugaran atau fasilitas olahraga memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular MRSA. Orang tua harus sangat waspada dengan anak-anak yang terlibat dalam kegiatan di mana peralatan olahraga digunakan bersama, seperti helm sepak bola dan seragam.


=== Pengguna obat intravena ===
=== Pengguna obat intravena ===
Penggunaan obat-obatan yang membutuhkan jarum suntik telah berkontribusi terhadap peningkatan MRSA, dengan penggunaan narkoba suntik (IDU) mencapai 24,1% (1.839 orang) dari Sistem Pemulangan Rumah Sakit Tennessee. Praktik penyuntikan yang tidak bersih menjadi pintu masuk bagi MRSA untuk masuk ke dalam aliran darah dan mulai menginfeksi inang. Selain itu, karena tingkat penularan MRSA yang tinggi, faktor risiko yang umum adalah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah menggunakan narkoba suntik dalam satu tahun terakhir.


== Mekanisme ==
== Mekanisme ==
Resistensi antimikroba memiliki dasar genetik dan difasilitasi oleh akuisisi elemen genetik ekstrakromosom yang mengandung gen yang memberikan resistensi terhadap antibiotik tertentu. Contoh elemen-elemen ini termasuk plasmid, elemen genetik yang dapat dipindahtangankan, dan pulau genom, yang dapat ditransfer di antara bakteri melalui transfer gen horizontal. Ciri khas MRSA adalah kemampuannya untuk bertahan hidup dengan adanya antibiotik mirip penisilin, yang biasanya menghambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah sintesis dinding sel. Resistensi ini disebabkan oleh gen mecA, yang mencegah antibiotik β-laktam menonaktifkan enzim (transpeptidase) yang penting untuk sintesis dinding sel.


=== SCC''mec'' ===
=== SCC''mec'' ===
Staphylococcal cassette chromosome mec (SCCmec) adalah sebuah pulau genom yang tidak diketahui asalnya yang mengandung gen resistensi antibiotik mecA. SCCmec mencakup gen tambahan di luar mecA, seperti gen sitolisin psm-mec, yang dapat mengurangi virulensi pada strain MRSA yang diakibatkan oleh HA. Selain itu, lokus ini mengkodekan RNA pengatur gen yang bergantung pada strain yang dikenal sebagai psm-mecRNA. SCCmec juga mengandung ccrA dan ccrB, yang keduanya mengkode rekombinanase yang memfasilitasi integrasi spesifik lokasi dan eksisi elemen SCCmec dari kromosom S. aureus.

Saat ini, enam jenis SCCmec yang unik telah diidentifikasi, dengan ukuran mulai dari 21 hingga 67 kb. Mereka disebut tipe I-VI dan dibedakan berdasarkan variasi kompleks gen mec dan ccr. Karena ukuran elemen SCCmec dan keterbatasan transfer gen horizontal, setidaknya lima klon diyakini bertanggung jawab atas penyebaran infeksi MRSA, dengan kompleks klonal (CC) 8 menjadi yang paling umum. SCCmec diperkirakan berasal dari spesies Staphylococcus sciuri yang berkerabat dekat dan dipindahkan secara horizontal ke S. aureus.


=== ''mecA'' ===
=== ''mecA'' ===
mecA adalah gen biomarker yang bertanggung jawab atas resistensi terhadap metisilin dan antibiotik β-laktam lainnya. Setelah memperoleh mecA, gen tersebut harus diintegrasikan dan dilokalisasi di dalam kromosom S. aureus. mecA mengkode protein pengikat penisilin 2a (PBP2a), yang berbeda dengan protein pengikat penisilin lainnya karena situs aktifnya tidak mengikat penisilin atau antibiotik β-laktam lainnya. Akibatnya, PBP2a dapat terus mengkatalisis reaksi transpeptidasi yang diperlukan untuk ikatan silang peptidoglikan, yang memungkinkan sintesis dinding sel bahkan dengan adanya antibiotik. Karena ketidakmampuan PBP2a untuk berinteraksi dengan kelompok β-laktam, akuisisi mecA memberikan resistensi terhadap semua antibiotik β-laktam, bukan hanya metisilin.


=== Elemen seluler katabolik arginin ===
=== Elemen seluler katabolik arginin ===


=== Galur ===
=== Galur ===
Akuisisi SCCmec pada S. aureus yang peka terhadap metisilin (MSSA) mengarah pada pengembangan berbagai garis keturunan MRSA yang berbeda secara genetik. Perbedaan genetik dalam strain MRSA ini dapat menjelaskan variabilitas dalam virulensi dan infeksi MRSA yang terkait. Strain MRSA pertama, ST250 MRSA-1, dihasilkan dari integrasi SCCmec dan ST250-MSSA. Secara historis, klon MRSA utama seperti ST2470-MRSA-I, ST239-MRSA-III, ST5-MRSA-II, dan ST5-MRSA-IV bertanggung jawab atas infeksi MRSA yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA). ST239-MRSA-III, yang juga dikenal sebagai klon Brasil, lebih mudah menular dibandingkan klon lainnya dan menyebar ke seluruh Argentina, Republik Ceko, dan Portugal.


== Diagnosis ==
== Diagnosis ==

Revisi per 6 Mei 2023 14.30

Staphylococcus aureus resisten-metisilin atau Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah sekelompok bakteri gram positif yang berbeda secara genetis dari jenis Staphylococcus aureus lainnya. MRSA bertanggung jawab atas sejumlah infeksi pada manusia yang sulit disembuhkan. Pada 2019, MRSA menyebabkan lebih dari 100.000 kematian yang terkait dengan resistensi antimikroba.

Dengan kata lain, MRSA adalah jenis S. aureus yang telah berevolusi atau memperoleh resistensi obat ganda terhadap antibiotik beta-laktam melalui seleksi alam atau transfer gen secara horizontal. Antibiotik beta-laktam, yang meliputi turunan penisilin seperti metisilin dan oksasilin, serta sepem seperti sefalosporin,[1] adalah kelompok antibiotik yang beragam. Strain yang tidak tahan terhadap antibiotik ini dikenal sebagai S. aureus yang rentan terhadap metisilin (methicillin-susceptible S. aureus, MSSA).

MRSA lazim ditemukan di fasilitas perawatan kesehatan, lembaga pemasyarakatan, dan panti jompo, di mana individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka terbuka, dan perangkat invasif seperti kateter berisiko lebih tinggi terkena infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan. Awalnya, MRSA merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit, tetapi sekarang telah menjadi infeksi yang didapat di masyarakat dan bahkan didapat melalui hewan ternak. Hal ini tercermin dalam terminologi yang digunakan untuk menggambarkan MRSA: HA-MRSA (MRSA yang terkait dengan perawatan kesehatan atau yang didapat dari rumah sakit), CA-MRSA (MRSA yang terkait dengan komunitas), dan LA-MRSA (MRSA yang terkait dengan hewan ternak).[2]

Tanda dan gejala

Staphylococcus aureus adalah komponen khas dari mikrobioma manusia, yang ditemukan di sistem pernapasan bagian atas,[3] di kulit, dan di dalam lapisan usus.[4] Meskipun dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit jika mulai mendominasi atau menyebar ke area lain di dalam tubuh. Infeksi semacam itu disebut sebagai "patobion," di mana mikroorganisme yang biasanya komensal menjadi patogen oportunistik.[3]

Dalam jaringan manusia, MRSA dapat berkembang biak dan mengembangkan resistensi terhadap pengobatan dalam waktu 72 jam. Tanda-tanda awal infeksi MRSA adalah benjolan kecil berwarna merah seperti jerawat, yang mungkin menyerupai gigitan laba-laba atau bisul, dan dapat disertai demam dan terkadang ruam. Dalam beberapa hari, benjolan ini membesar dan menjadi lebih menyakitkan, yang akhirnya berkembang menjadi luka yang dalam dan berisi nanah. Sekitar 75% infeksi CA-MRSA terbatas pada kulit dan jaringan lunak, dan biasanya dapat diobati dengan efektif.[5]

Faktor risiko

Beberapa populasi khusus yang berisiko meliputi:

  • Individu dengan perangkat implan, prostetik, saluran air, atau kateter[1][6]
  • Mereka yang sering berada di lingkungan yang ramai dengan peralatan bersama dan kontak fisik yang dekat[7]
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti penderita HIV/AIDS, lupus, atau kanker, penerima transplantasi, penderita asma berat, dll.
  • Penderita diabetes[1][8]
  • Pengguna obat intravena[9][10][11]
  • Mereka yang melakukan kontak rutin dengan seseorang yang telah menggunakan obat intravena dalam satu tahun terakhir[12]
  • Pengguna antibiotik kuinolon[6][13]
  • Orang tua[6][14]
  • Anak-anak sekolah yang berbagi peralatan olahraga dan peralatan lainnya
  • Mahasiswa yang tinggal di asrama[7]
  • Individu yang tinggal atau bekerja di fasilitas kesehatan untuk waktu yang lama[6][7]
  • Orang yang sering mengunjungi perairan pesisir di mana MRSA ada, seperti pantai Florida dan Pantai Barat tertentu di AS[15][16]
  • Mereka yang berada di ruang terbatas dengan orang lain, termasuk penghuni penampungan tunawisma, narapidana di penjara, dan anggota militer yang sedang menjalani pelatihan dasar[17][18]
  • Dokter hewan, penangan ternak, dan pemilik hewan peliharaan[19]
  • Konsumen susu mentah[20]
  • Individu dengan gangguan sistem kekebalan[21]:249
  • Orang dengan penyakit paru obstruktif kronik[6]
  • Individu yang telah menjalani operasi toraks[6]

Sebanyak 22% orang yang terinfeksi MRSA tidak memiliki faktor risiko yang jelas.[22] :637

Orang yang dirawat di rumah sakit

Pasien yang dirawat di rumah sakit, terutama lansia, sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk MRSA. Infeksi oleh MRSA dalam kondisi seperti ini disebut sebagai S. aureus resisten metisilin yang terkait dengan perawatan kesehatan atau yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA). Umumnya, orang yang dirawat oleh dokter karena MRSA tetap terinfeksi selama sekitar 10 hari, meskipun hasilnya dapat bervariasi.

HA-MRSA dapat menginfeksi luka bedah dan non-bedah. Infeksi di lokasi pembedahan dimulai dari permukaan kulit, tetapi dapat menyebar ke organ dalam dan darah, yang menyebabkan sepsis. Penularan dapat terjadi antara penyedia layanan kesehatan dan pasien, terutama ketika penyedia layanan kesehatan gagal mempraktikkan kebersihan tangan yang tepat di antara pemeriksaan.

Penghuni panti jompo berisiko karena alasan yang disebutkan di atas, yang diperburuk oleh sistem kekebalan tubuh mereka yang biasanya lebih lemah.

Narapidana dan personel militer

Penjara dan barak militer bisa jadi penuh sesak dan terbatas, yang berpotensi menyebabkan praktik kebersihan yang buruk dan peningkatan risiko infeksi MRSA bagi para penghuninya. Kasus MRSA pada populasi seperti itu awalnya dilaporkan di Amerika Serikat, diikuti oleh Kanada. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit membuat laporan paling awal di penjara negara bagian AS. Antara tahun 2000 dan 2008, banyak wabah MRSA di penjara yang dilaporkan di media. Misalnya, pada bulan Februari 2008, penjara Tulsa County di Oklahoma mulai merawat rata-rata 12 kasus S. aureus per bulan.

Hewan

Penggunaan antibiotik pada hewan ternak meningkatkan kemungkinan berkembangnya MRSA di antara hewan-hewan tersebut; strain MRSA ST 398 dan CC398 dapat ditularkan ke manusia. Pada kebanyakan kasus, hewan tidak menunjukkan gejala.

Hewan peliharaan dapat tertular MRSA dari pemiliknya, dan demikian pula, hewan peliharaan yang terinfeksi MRSA dapat menularkan infeksi kepada manusia.

Atlet

Ruang ganti, pusat kebugaran, dan fasilitas atletik lainnya dapat menjadi lokasi potensial untuk kontaminasi dan infeksi MRSA. Atlet dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi. Sebuah penelitian menghubungkan MRSA dengan lecet yang disebabkan oleh rumput sintetis. Departemen Kesehatan Negara Bagian Texas menemukan bahwa pemain sepak bola memiliki tingkat infeksi 16 kali lebih tinggi daripada rata-rata nasional dalam tiga penelitian terpisah. Pada Oktober 2006, seorang pemain sepak bola sekolah menengah lumpuh sementara karena luka bakar rumput yang terinfeksi MRSA; infeksinya kambuh pada Januari 2007, mengharuskan tiga operasi dan tiga minggu rawat inap di rumah sakit.

Pada 2013, pemain Tampa Bay Buccaneers, Lawrence Tynes, Carl Nicks, dan Johnthan Banks didiagnosis menderita MRSA, dengan Tynes dan Nicks tidak tertular satu sama lain, tetapi sumber infeksi Banks masih belum diketahui. Pada 2015, pemain gelandang Los Angeles Dodgers Justin Turner tertular MRSA saat mengunjungi New York Mets, dan pada bulan Oktober tahun itu, pemain gelandang New York Giants Daniel Fells dirawat di rumah sakit karena infeksi MRSA yang parah.

Anak-anak

MRSA semakin menjadi masalah yang signifikan pada anak-anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa 4,6% pasien di fasilitas perawatan kesehatan AS, mungkin termasuk ruang perawatan di rumah sakit, terinfeksi atau terkontaminasi MRSA. Baik anak-anak maupun orang dewasa yang sering mengunjungi tempat penitipan anak, taman bermain, ruang ganti, kamp, asrama, ruang kelas, dan pusat kebugaran atau fasilitas olahraga memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular MRSA. Orang tua harus sangat waspada dengan anak-anak yang terlibat dalam kegiatan di mana peralatan olahraga digunakan bersama, seperti helm sepak bola dan seragam.

Pengguna obat intravena

Penggunaan obat-obatan yang membutuhkan jarum suntik telah berkontribusi terhadap peningkatan MRSA, dengan penggunaan narkoba suntik (IDU) mencapai 24,1% (1.839 orang) dari Sistem Pemulangan Rumah Sakit Tennessee. Praktik penyuntikan yang tidak bersih menjadi pintu masuk bagi MRSA untuk masuk ke dalam aliran darah dan mulai menginfeksi inang. Selain itu, karena tingkat penularan MRSA yang tinggi, faktor risiko yang umum adalah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah menggunakan narkoba suntik dalam satu tahun terakhir.

Mekanisme

Resistensi antimikroba memiliki dasar genetik dan difasilitasi oleh akuisisi elemen genetik ekstrakromosom yang mengandung gen yang memberikan resistensi terhadap antibiotik tertentu. Contoh elemen-elemen ini termasuk plasmid, elemen genetik yang dapat dipindahtangankan, dan pulau genom, yang dapat ditransfer di antara bakteri melalui transfer gen horizontal. Ciri khas MRSA adalah kemampuannya untuk bertahan hidup dengan adanya antibiotik mirip penisilin, yang biasanya menghambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah sintesis dinding sel. Resistensi ini disebabkan oleh gen mecA, yang mencegah antibiotik β-laktam menonaktifkan enzim (transpeptidase) yang penting untuk sintesis dinding sel.

SCCmec

Staphylococcal cassette chromosome mec (SCCmec) adalah sebuah pulau genom yang tidak diketahui asalnya yang mengandung gen resistensi antibiotik mecA. SCCmec mencakup gen tambahan di luar mecA, seperti gen sitolisin psm-mec, yang dapat mengurangi virulensi pada strain MRSA yang diakibatkan oleh HA. Selain itu, lokus ini mengkodekan RNA pengatur gen yang bergantung pada strain yang dikenal sebagai psm-mecRNA. SCCmec juga mengandung ccrA dan ccrB, yang keduanya mengkode rekombinanase yang memfasilitasi integrasi spesifik lokasi dan eksisi elemen SCCmec dari kromosom S. aureus.

Saat ini, enam jenis SCCmec yang unik telah diidentifikasi, dengan ukuran mulai dari 21 hingga 67 kb. Mereka disebut tipe I-VI dan dibedakan berdasarkan variasi kompleks gen mec dan ccr. Karena ukuran elemen SCCmec dan keterbatasan transfer gen horizontal, setidaknya lima klon diyakini bertanggung jawab atas penyebaran infeksi MRSA, dengan kompleks klonal (CC) 8 menjadi yang paling umum. SCCmec diperkirakan berasal dari spesies Staphylococcus sciuri yang berkerabat dekat dan dipindahkan secara horizontal ke S. aureus.

mecA

mecA adalah gen biomarker yang bertanggung jawab atas resistensi terhadap metisilin dan antibiotik β-laktam lainnya. Setelah memperoleh mecA, gen tersebut harus diintegrasikan dan dilokalisasi di dalam kromosom S. aureus. mecA mengkode protein pengikat penisilin 2a (PBP2a), yang berbeda dengan protein pengikat penisilin lainnya karena situs aktifnya tidak mengikat penisilin atau antibiotik β-laktam lainnya. Akibatnya, PBP2a dapat terus mengkatalisis reaksi transpeptidasi yang diperlukan untuk ikatan silang peptidoglikan, yang memungkinkan sintesis dinding sel bahkan dengan adanya antibiotik. Karena ketidakmampuan PBP2a untuk berinteraksi dengan kelompok β-laktam, akuisisi mecA memberikan resistensi terhadap semua antibiotik β-laktam, bukan hanya metisilin.

Elemen seluler katabolik arginin

Galur

Akuisisi SCCmec pada S. aureus yang peka terhadap metisilin (MSSA) mengarah pada pengembangan berbagai garis keturunan MRSA yang berbeda secara genetik. Perbedaan genetik dalam strain MRSA ini dapat menjelaskan variabilitas dalam virulensi dan infeksi MRSA yang terkait. Strain MRSA pertama, ST250 MRSA-1, dihasilkan dari integrasi SCCmec dan ST250-MSSA. Secara historis, klon MRSA utama seperti ST2470-MRSA-I, ST239-MRSA-III, ST5-MRSA-II, dan ST5-MRSA-IV bertanggung jawab atas infeksi MRSA yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA). ST239-MRSA-III, yang juga dikenal sebagai klon Brasil, lebih mudah menular dibandingkan klon lainnya dan menyebar ke seluruh Argentina, Republik Ceko, dan Portugal.

Diagnosis

Mikrobiologi

Pengobatan

Antibiotik

Infeksi kulit dan jaringan lunak

Anak-anak

Endokarditis dan bakteremia

Infeksi pernapasan

Infeksi tulang dan sendi

Implan yang terinfeksi

Sistem saraf pusat

Infeksi lainnya

Pencegahan

Skrining

Cuci tangan

Isolasi

Membatasi penggunaan antibiotik

Pertimbangan kesehatan masyarakat

Dekolonisasi

Komunitas

Pertanian

Epidemiologi

HA-MRSA

CA-MRSA

LA-MRSA

Sejarah

Di media

Referensi

  1. ^ a b c Gurusamy KS, Koti R, Toon CD, Wilson P, Davidson BR (August 2013). "Antibiotic therapy for the treatment of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) infections in surgical wounds". The Cochrane Database of Systematic Reviews (8): CD009726. doi:10.1002/14651858.CD009726.pub2. PMID 23963687. 
  2. ^ Kourtis, Athena P.; Hatfield, Kelly; Baggs, James; Mu, Yi; See, Isaac; Epson, Erin; Nadle, Joelle; Kainer, Marion A.; Dumyati, Ghinwa (2019-03-08). "Vital Signs: Epidemiology and Recent Trends in Methicillin-Resistant and in Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus Bloodstream Infections — United States". MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report. 68 (9): 214–219. doi:10.15585/mmwr.mm6809e1. ISSN 0149-2195. PMC 6421967alt=Dapat diakses gratis. PMID 30845118. 
  3. ^ a b Schenck LP, Surette MG, Bowdish DM (November 2016). "Composition and immunological significance of the upper respiratory tract microbiota". FEBS Letters. 590 (21): 3705–3720. doi:10.1002/1873-3468.12455. PMC 7164007alt=Dapat diakses gratis. PMID 27730630. 
  4. ^ Wollina U (2017). "Microbiome in atopic dermatitis". Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. 10: 51–56. doi:10.2147/CCID.S130013. PMC 5327846alt=Dapat diakses gratis. PMID 28260936. 
  5. ^ Liu C, Bayer A, Cosgrove SE, Daum RS, Fridkin SK, Gorwitz RJ, et al. (February 2011). "Clinical practice guidelines by the infectious diseases society of america for the treatment of methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections in adults and children". Clinical Infectious Diseases. 52 (3): e18–55. doi:10.1093/cid/ciq146alt=Dapat diakses gratis. PMID 21208910. 
  6. ^ a b c d e f Sganga G, Tascini C, Sozio E, Carlini M, Chirletti P, Cortese F, et al. (2016). "Focus on the prophylaxis, epidemiology and therapy of methicillin-resistant Staphylococcus aureus surgical site infections and a position paper on associated risk factors: the perspective of an Italian group of surgeons". World Journal of Emergency Surgery. 11 (1): 26. doi:10.1186/s13017-016-0086-1. PMC 4908758alt=Dapat diakses gratis. PMID 27307786. 
  7. ^ a b c "General Information About MRSA in the Community". Centers for Disease Control and Prevention. 10 September 2013. Diakses tanggal 9 October 2014. 
  8. ^ Lipsky BA, Tabak YP, Johannes RS, Vo L, Hyde L, Weigelt JA (May 2010). "Skin and soft tissue infections in hospitalised patients with diabetes: culture isolates and risk factors associated with mortality, length of stay and cost". Diabetologia. 53 (5): 914–23. doi:10.1007/s00125-010-1672-5alt=Dapat diakses gratis. PMID 20146051. 
  9. ^ Otter JA, French GL (November 2011). "Community-associated meticillin-resistant Staphylococcus aureus strains as a cause of healthcare-associated infection". The Journal of Hospital Infection. 79 (3): 189–93. doi:10.1016/j.jhin.2011.04.028. PMID 21741111. 
  10. ^ Kluytmans‐VandenBergh, M. F. Q.; Kluytmans, J. A. J. W. (2006). "Community‐acquired methicillin‐resistant Staphylococcus aureus: current perspectives". Clinical Microbiology and Infection. 12: 9–15. doi:10.1111/j.1469-0691.2006.01341.xalt=Dapat diakses gratis. PMID 16445719. 
  11. ^ Golding GR, Quinn B, Bergstrom K, Stockdale D, Woods S, Nsungu M, et al. (January 2012). "Community-based educational intervention to limit the dissemination of community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus in Northern Saskatchewan, Canada". BMC Public Health. 12 (1): 15. doi:10.1186/1471-2458-12-15. PMC 3287965alt=Dapat diakses gratis. PMID 22225643. 
  12. ^ Loewen, Kassandra; Schreiber, Yoko; Kirlew, Mike; Bocking, Natalie; Kelly, Len (July 2017). "Community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection". Canadian Family Physician. 63 (7): 512–520. ISSN 0008-350X. PMC 5507223alt=Dapat diakses gratis. PMID 28701438. 
  13. ^ Tacconelli E, De Angelis G, Cataldo MA, Pozzi E, Cauda R (January 2008). "Does antibiotic exposure increase the risk of methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) isolation? A systematic review and meta-analysis". The Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 61 (1): 26–38. doi:10.1093/jac/dkm416alt=Dapat diakses gratis. PMID 17986491. 
  14. ^ Dumyati G, Stone ND, Nace DA, Crnich CJ, Jump RL (April 2017). "Challenges and Strategies for Prevention of Multidrug-Resistant Organism Transmission in Nursing Homes". Current Infectious Disease Reports. 19 (4): 18. doi:10.1007/s11908-017-0576-7. PMC 5382184alt=Dapat diakses gratis. PMID 28382547. 
  15. ^ "Study: Beachgoers More Likely to Catch MRSA". FoxNews.com. Reuters. 2009-02-16. 
  16. ^ Marilynn Marchione (2009-09-12). "Dangerous staph germs found at West Coast beaches". Associated Press. 
  17. ^ Zinderman CE, Conner B, Malakooti MA, LaMar JE, Armstrong A, Bohnker BK (May 2004). "Community-acquired methicillin-resistant Staphylococcus aureus among military recruits". Emerging Infectious Diseases. 10 (5): 941–4. doi:10.3201/eid1005.030604. PMC 3323224alt=Dapat diakses gratis. PMID 15200838. 
  18. ^ "MRSA History Timeline: The First Half-Century, 1959–2009". The University of Chicago Medical Center. 2010. 
  19. ^ David MZ, Daum RS (July 2010). "Community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus: epidemiology and clinical consequences of an emerging epidemic". Clinical Microbiology Reviews. 23 (3): 616–87. doi:10.1128/CMR.00081-09. PMC 2901661alt=Dapat diakses gratis. PMID 20610826. 
  20. ^ Gopal S, Divya KC (March 2017). "Staphylococcus aureus prevalence from dairy cows in India act as potential risk for community-associated infections?: A review". Veterinary World. 10 (3): 311–318. doi:10.14202/vetworld.2017.311-318. PMC 5387658alt=Dapat diakses gratis. PMID 28435193. 
  21. ^ Ficalora, Robert (2013). Mayo Clinic internal medicine board review. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-994894-9. 
  22. ^ Winn, Washington (2006). Koneman's color atlas and textbook of diagnostic microbiology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-3014-3.