Lompat ke isi

Presipitasi (meteorologi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Presipitasi (disambiguasi)}}
{{kegunaanlain|Presipitasi (disambiguasi)}}
{{under construction}}


[[Berkas:Precipitation longterm mean.gif|thumb|325px|Rata-rata presipitasi bulanan<ref>{{Cite journal |last=Karger|first=Dirk Nikolaus|display-authors=etal|date=2016-07-01|title=Climatologies at high resolution for the Earth land surface areas |journal=Scientific Data |volume=4 |pages=170122 |arxiv=1607.00217|bibcode=2016arXiv160700217N |doi=10.1038/sdata.2017.122 |pmid=28872642 |pmc=5584396 }}</ref>]]
Dalam [[meteorologi]], '''presipitasi''' (juga dikenal sebagai satu kelas dalam '''hidrometeor''', yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari [[kondensasi]] [[uap air]] di [[atmosfer]]. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu [[larutan]] gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi).<ref>[http://ww2010.atmos.uiuc.edu/(Gh)/guides/mtr/cld/prcp/home.rxml ''Precipitation: hail, rain, freezing rain, sleet and snow''] - University of Illinois</ref> Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air.
[[Berkas:Countries by average annual precipitation.png|thumb|325px|Presipitasi tahunan tiap negara]]


Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya [[hujan]], [[hujan beku]], [[hujan rintik]], [[salju]], ''[[sleet]]'', and [[hujan es]]. [[Virga]] adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.
Dalam [[meteorologi]], '''presipitasi''' (juga dikenal sebagai satu kelas dalam '''hidrometeor''', yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari [[kondensasi]] [[uap air]] di [[atmosfer]]. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu [[larutan]] gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi).<ref>[http://ww2010.atmos.uiuc.edu/(Gh)/guides/mtr/cld/prcp/home.rxml ''Precipitation: hail, rain, freezing rain, sleet and snow''] - University of Illinois</ref> Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air. Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya [[hujan]], [[hujan beku]], [[hujan rintik]], [[salju]], ''[[sleet]]'', and [[hujan es]]. [[Virga]] adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.


Presipitasi adalah salah satu komponen utama dalam [[siklus air]], dan merupakan sumber utama [[air tawar]] di planet ini.Diperkirakan sekitar 505.000&nbsp;km³ air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000&nbsp;km³ diantaranya jatuh di [[laut]]an.<ref>Dr. Chowdhury's Guide to Planet Earth. [http://www.planetguide.net/book/chapter_2/water_cycle.html The Water Cycle.]</ref> Bila didasarkan pada luasan permukaan [[Bumi]], presipitasi tahunan global adalah sekitar 1&nbsp;m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1,1&nbsp;m.
Presipitasi adalah komponen penting dalam [[siklus air]] dan menjadi sumber sebagian besar [[air tawar]] di Bumi. Sekitar 505.000&nbsp;km<sup>3</sup> air turun melalui proses presipitasi tiap tahunnya, sebanyak 398.000&nbsp;km<sup>3</sup> turun [[di laut]]an.<ref>Dr. Chowdhury's Guide to Planet Earth. [http://www.planetguide.net/book/chapter_2/water_cycle.html The Water Cycle.]</ref> Bila didasarkan pada luasan permukaan [[Bumi]], presipitasi tahunan global adalah sekitar 1&nbsp;m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1,1&nbsp;m.


Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang sangat berguna bagi perencanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan bendung, dam, dan sebagainya.
Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang sangat berguna bagi perencanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan bendung, dam, dan sebagainya.


{{cuaca}}
== Pengukuran curah hujan ==

Jumlah presipitasi (misal curah hujan) dinyatakan dalam [[milimeter|mm]] (yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi permukaan tanah). Jika yang jatuh adalah salju dan hujan es, maka presipitasi diukur setelah mencair <ref name="Hidrologi untuk pengairan"/>. Intensitas curah hujan dinyatakan dengan jumlah presipitasi dalam satuan waktu tertentu (biasanya menit). Derajat curah hujan merupakan unsur kualitatif dari intensitas curah hujan.
==Tipe==
[[Berkas:FoggDam-NT.jpg|thumb|Badai petir dengan presipitasi tinggi]]

Mekanisme terjadinya presipitasi dibagi menjadi tiga, yakni hujan konvektif, [[Awan stratus|stratiform]],<ref>{{cite journal |title=A convective/stratiform precipitation classification algorithm for volume scanning weather radar observations|author=Emmanouil N. Anagnostou|journal=[[Meteorological Applications]]|year=2004|volume=11|pages=291–300|doi=10.1017/S1350482704001409|issue=4|bibcode = 2004MeApp..11..291A }}</ref> dan [[Orografi|orografik]].<ref>{{cite journal |title=A model of annual orographic precipitation and acid deposition and its application to Snowdonia|author1=A.J. Dore |author2=M. Mousavi-Baygi |author3=R.I. Smith |author4=J. Hall |author5=D. Fowler |author6=T.W. Choularton |journal=Atmospheric Environment|volume=40|date=June 2006|pages=3316–3326|doi=10.1016/j.atmosenv.2006.01.043|issue=18|bibcode = 2006AtmEn..40.3316D }}</ref> Proses konvektif disebabkan oleh kolom uap air yang menguap dan mengalami penurunan temperatur. Proses ini dapat mengakibatkan curah hujan tinggi pada lokasi tertentu.<ref>{{Cite book|last=Arnell|first=Nigel W.|date=2014-10-13|url=https://books.google.co.id/books?id=2mauBAAAQBAJ|title=Hydrology and Global Environmental Change|location=|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-87824-7|pages=25-26|language=en|url-status=live}}</ref> Sementara itu, proses stratiform melibatkan pergerakan vertikal yang lebih lambat dan mengakibatkan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan proses konveksi.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=5DKWGZwBBEYC&pg=PA348|title=Cloud Dynamics|author=Robert A. Houze, Jr.|publisher=Academic Press|date=1994|isbn=978-0-08-050210-6 |page=348}}</ref>

Presipitasi dapat pula dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan wujudnya, yakni cairan, cairan yang membeku ketika sampai di permukaan, dan es. Presipitasi berwujud cair dapat berupa hujan dan gerimis. Air hujan yang membeku ketika menyentuh [[massa udara]] dingin disebut "hujan beku." Presipitasi berwujud padat dapat berupa [[salju]], [[debu berlian]], [[hujan es]], dan [[graupel]].<ref>{{Cite web|last=US Department of Commerce|first=NOAA|title=NWS JetStream - Types of Precipitation|url=https://www.weather.gov/jetstream/preciptypes|website=www.weather.gov|language=EN-US|access-date=2020-12-21}}</ref> Ketiga kategori presipitasi tersebut dapat turun bersamaan sebagai presipitasi campuran.<ref>{{Cite web|title=NOAA's National Weather Service - Glossary|url=https://forecast.weather.gov/glossary.php?word=mixed%20precipitation|website=forecast.weather.gov|access-date=2020-12-21}}</ref>

=== Pengukuran ===
;Presipitasi cair: Curah hujan biasanya dinyatakan dalam satuan [[milimeter|mm]]<ref>{{Cite book|last=Reddy|first=P. Jaya Rami|date=2005-12|url=https://books.google.co.id/books?id=5BwmnVsO_noC|title=A Text Book of Hydrology|publisher=Firewall Media|isbn=978-81-7008-099-2|language=en}}</ref> (yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi permukaan tanah). Curah hujan juga dapat dinyatakan dalam satuan [[inci]].<ref>{{Cite book|last=Ahrens|first=C. Donald|last2=Henson|first2=Robert|date=2015-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=5Dx-BAAAQBAJ|title=Meteorology Today|location=|publisher=Cengage Learning|isbn=978-1-305-48062-9|pages=91|language=en|url-status=live}}</ref> Intensitas curah hujan yang terukur merupakan jumlah presipitasi dalam satuan waktu tertentu (biasanya menit). Derajat curah hujan merupakan unsur kualitatif dari intensitas curah hujan.


Berikut adalah tabel derajat curah hujan dan intensitas curah hujan <ref name="Hidrologi untuk pengairan">Sosrodarsono S, Takeda K. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.</ref>:
Berikut adalah tabel derajat curah hujan dan intensitas curah hujan <ref name="Hidrologi untuk pengairan">Sosrodarsono S, Takeda K. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.</ref>:
Baris 28: Baris 39:
| Hujan sangat deras || > 1,00 || Hujan seperti ditumpahkan, saluran drainase meluap
| Hujan sangat deras || > 1,00 || Hujan seperti ditumpahkan, saluran drainase meluap
|}
|}

<!--;Solid precipitation: A [[snow gauge]] is usually used to measure the amount of solid precipitation. Snowfall is usually measured in centimeters by letting snow fall into a container and then measure the height. The snow can then optionally be melted to obtain a [[Snow water equivalent|water equivalent]] measurement in millimeters like for liquid precipitation. The relationship between snow height and water equivalent depends on the water content of the snow; the water equivalent can thus only provide a rough estimate of snow depth. Other forms of solid precipitation, such as snow pellets and hail or even sleet (rain and snow mixed), can also be melted and measured as water equivalent, usually expressed millimeters like for liquid precipitation.{{citation needed|date=October 2019}}-->


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|refs=
<ref name="convection">{{cite book|author=Robert Penrose Pearce|year=2002|url=https://books.google.com/books?id=QECy_UBdyrcC&q=ways+to+moisten+the+atmosphere&pg=PA66|title=Meteorology at the Millennium|publisher=Academic Press|page=66|isbn=978-0-12-548035-2}}</ref>

<ref name="chow">{{cite web|author=Chowdhury's Guide to Planet Earth|year=2005|url=http://www.planetguide.net/book/chapter_2/water_cycle.html|title=The Water Cycle|publisher=WestEd|access-date=2006-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20111226143942/http://www.planetguide.net/book/chapter_2/water_cycle.html|archive-date=2011-12-26|url-status=dead}}</ref>}}
{{stub}}
{{stub}}



Revisi per 21 Desember 2020 03.40

Rata-rata presipitasi bulanan[1]
Presipitasi tahunan tiap negara

Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi).[2] Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air. Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.

Presipitasi adalah komponen penting dalam siklus air dan menjadi sumber sebagian besar air tawar di Bumi. Sekitar 505.000 km3 air turun melalui proses presipitasi tiap tahunnya, sebanyak 398.000 km3 turun di lautan.[3] Bila didasarkan pada luasan permukaan Bumi, presipitasi tahunan global adalah sekitar 1 m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1,1 m.

Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang sangat berguna bagi perencanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan bendung, dam, dan sebagainya.

Tipe

Badai petir dengan presipitasi tinggi

Mekanisme terjadinya presipitasi dibagi menjadi tiga, yakni hujan konvektif, stratiform,[4] dan orografik.[5] Proses konvektif disebabkan oleh kolom uap air yang menguap dan mengalami penurunan temperatur. Proses ini dapat mengakibatkan curah hujan tinggi pada lokasi tertentu.[6] Sementara itu, proses stratiform melibatkan pergerakan vertikal yang lebih lambat dan mengakibatkan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan proses konveksi.[7]

Presipitasi dapat pula dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan wujudnya, yakni cairan, cairan yang membeku ketika sampai di permukaan, dan es. Presipitasi berwujud cair dapat berupa hujan dan gerimis. Air hujan yang membeku ketika menyentuh massa udara dingin disebut "hujan beku." Presipitasi berwujud padat dapat berupa salju, debu berlian, hujan es, dan graupel.[8] Ketiga kategori presipitasi tersebut dapat turun bersamaan sebagai presipitasi campuran.[9]

Pengukuran

Presipitasi cair
Curah hujan biasanya dinyatakan dalam satuan mm[10] (yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi permukaan tanah). Curah hujan juga dapat dinyatakan dalam satuan inci.[11] Intensitas curah hujan yang terukur merupakan jumlah presipitasi dalam satuan waktu tertentu (biasanya menit). Derajat curah hujan merupakan unsur kualitatif dari intensitas curah hujan.

Berikut adalah tabel derajat curah hujan dan intensitas curah hujan [12]:

Derajat hujan Intensitas curah hujan (mm/min) Kondisi
Hujan sangat lemah < 0,02 Tanah agak basah atau dibasahi sedikit
Hujan lemah 0,02 - 0,05 Tanah menjadi basah semuanya, namun umumnya tidak menimbulkan genangan air
Hujan normal 0,05 - 0,25 Air dapat tergenang, bunyi curah hujan terdengar
Hujan deras 0,25 - 1,00 Air tergenang di seluruh permukaan tanah, bunyi hujan terdengar dari genangan
Hujan sangat deras > 1,00 Hujan seperti ditumpahkan, saluran drainase meluap


Referensi

  1. ^ Karger, Dirk Nikolaus; et al. (2016-07-01). "Climatologies at high resolution for the Earth land surface areas". Scientific Data. 4: 170122. arXiv:1607.00217alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2016arXiv160700217N. doi:10.1038/sdata.2017.122. PMC 5584396alt=Dapat diakses gratis. PMID 28872642. 
  2. ^ Precipitation: hail, rain, freezing rain, sleet and snow - University of Illinois
  3. ^ Dr. Chowdhury's Guide to Planet Earth. The Water Cycle.
  4. ^ Emmanouil N. Anagnostou (2004). "A convective/stratiform precipitation classification algorithm for volume scanning weather radar observations". Meteorological Applications. 11 (4): 291–300. Bibcode:2004MeApp..11..291A. doi:10.1017/S1350482704001409. 
  5. ^ A.J. Dore; M. Mousavi-Baygi; R.I. Smith; J. Hall; D. Fowler; T.W. Choularton (June 2006). "A model of annual orographic precipitation and acid deposition and its application to Snowdonia". Atmospheric Environment. 40 (18): 3316–3326. Bibcode:2006AtmEn..40.3316D. doi:10.1016/j.atmosenv.2006.01.043. 
  6. ^ Arnell, Nigel W. (2014-10-13). Hydrology and Global Environmental Change (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 25–26. ISBN 978-1-317-87824-7. 
  7. ^ Robert A. Houze, Jr. (1994). Cloud Dynamics. Academic Press. hlm. 348. ISBN 978-0-08-050210-6. 
  8. ^ US Department of Commerce, NOAA. "NWS JetStream - Types of Precipitation". www.weather.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-21. 
  9. ^ "NOAA's National Weather Service - Glossary". forecast.weather.gov. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  10. ^ Reddy, P. Jaya Rami (2005-12). A Text Book of Hydrology (dalam bahasa Inggris). Firewall Media. ISBN 978-81-7008-099-2. 
  11. ^ Ahrens, C. Donald; Henson, Robert (2015-01-01). Meteorology Today (dalam bahasa Inggris). Cengage Learning. hlm. 91. ISBN 978-1-305-48062-9. 
  12. ^ Sosrodarsono S, Takeda K. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "convection" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "chow" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.